Agar Doa Segera Terkabul, Ini Tipsnya!
loading...
A
A
A
Syariat Islam menganjurkan untuk mengawali doa dengan memuji Allah subhanahu wa ta’ala dan shalawat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lalu mengakhirinya dengan shalawat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan pujian kepada Allah subhanahu wa ta’ala.
Sahabat Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu berkata,
إِنَّ الدُّعَاءَ مَوْقُوفٌ بَيْنَ السَّمَاءِ وَالأَرْضِ لَا يَصْعَدُ مِنْهُ شَيْءٌ، حَتَّى تُصَلِّيَ عَلَى نَبِيِّكَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
“Sungguh doa akan tertahan di antara langit dan bumi, tidak akan dapat meninggi hingga engkau mengucapkan shalawat atas Nabimu shallallahu ‘alaihi wasallam.” (HR. At-Tirmidzi No. 486. Hadits marfu’ derajatnya hasan)
Imam an-Nawawi rahimahullah menyebutkan,
أَجْمَعَ الْعُلَمَاءُ عَلَى اسْتِحْبَابِ اِبْتِدَاءِ الدُّعَاءِ بِالْحَمْدِ للهِ تَعَالَى وَالثَّنَاءِ عَلَيْهِ، ثُمَّ الصَّلَاةِ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَكَذَلِكَ يَخْتِمُ الدُّعَاءَ بِهِمَا، وَالآثَارُ فِيْ هَذَا الْبَابِ كَثِيْرَةٌ مَعْرُوْفَةٌ
“Para ulama berijmak atas dianjurkannya mengawali doa dengan pujian kepada Allah subhanahu wa ta’ala, kemudian shalawat atas Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Demikian pula dianjurkan juga ketika menutup doa dengan keduanya. Atsar tentang hal ini ada banyak sekali. (Al-Adzkar, Imam an-Nawawi, 209)
13. Sebelum berdoa, melaksanakan amal saleh seperti sholat, puasa, sedekah, dan semisalnya.
Sebagaimana dalam syariat istisqa’ atau doa meminta hujan; agar diawali dengan sholat, puasa, sedekah dan amal shaleh lainnya, kemudian keluar untuk melaksanakan istisqa’.
Wallahu A'lam
Sahabat Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu berkata,
إِنَّ الدُّعَاءَ مَوْقُوفٌ بَيْنَ السَّمَاءِ وَالأَرْضِ لَا يَصْعَدُ مِنْهُ شَيْءٌ، حَتَّى تُصَلِّيَ عَلَى نَبِيِّكَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
“Sungguh doa akan tertahan di antara langit dan bumi, tidak akan dapat meninggi hingga engkau mengucapkan shalawat atas Nabimu shallallahu ‘alaihi wasallam.” (HR. At-Tirmidzi No. 486. Hadits marfu’ derajatnya hasan)
Imam an-Nawawi rahimahullah menyebutkan,
أَجْمَعَ الْعُلَمَاءُ عَلَى اسْتِحْبَابِ اِبْتِدَاءِ الدُّعَاءِ بِالْحَمْدِ للهِ تَعَالَى وَالثَّنَاءِ عَلَيْهِ، ثُمَّ الصَّلَاةِ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَكَذَلِكَ يَخْتِمُ الدُّعَاءَ بِهِمَا، وَالآثَارُ فِيْ هَذَا الْبَابِ كَثِيْرَةٌ مَعْرُوْفَةٌ
“Para ulama berijmak atas dianjurkannya mengawali doa dengan pujian kepada Allah subhanahu wa ta’ala, kemudian shalawat atas Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Demikian pula dianjurkan juga ketika menutup doa dengan keduanya. Atsar tentang hal ini ada banyak sekali. (Al-Adzkar, Imam an-Nawawi, 209)
13. Sebelum berdoa, melaksanakan amal saleh seperti sholat, puasa, sedekah, dan semisalnya.
Sebagaimana dalam syariat istisqa’ atau doa meminta hujan; agar diawali dengan sholat, puasa, sedekah dan amal shaleh lainnya, kemudian keluar untuk melaksanakan istisqa’.
Wallahu A'lam
(wid)