Kisah Penyerangan Ka'bah: Abrahah Binasa oleh Virus Mematikan
loading...
A
A
A
Seperti yang telah disinggung di atas, yakni kutipan dari Ibnu Ishak yang kemudian banyak dikutip oleh ahli tafsirnya setelahnya seperti Ibnu Kathir misalnya, azab yang diberikan Tuhan kepada pasukan gajah ialah terjangkitnya wabah penyakit yang menyeluruh: “awal munculnya penyakit demam (hisbah) dan cacar (judari) yang menyeluruh di tanah Arab itu terjadi di tahun itu (tahun gajah)”.
Menariknya lagi, dalam kamus-kamus bahasa Arab klasik, terutama penjelasan lebih detail dapat kita temukan pada kamus Tajul Arus, kata hisbah yang menurut ahli disebut juga penyakit tiphus dalam bahasa Arab bisa diekspresikan dengan ungkapan “ashabathu al-hasbah” dan “tarmi hijaratan”.
Secara literal, ungkapan “tarmi hijaratan” ini mengandung arti “melempar batu” namun dalam bahasa Arab klasik “tarmi hijaratan” bisa juga dianggap sebagai frasa idiomatic yang artinya tidak bisa dilihat dari masing-masing satuan lingualnya. Karena dianggap sebagai frasa idiomatik, “Tarmi hijaratan” ini, seperti yang dijelaskan dalam Tajul Arus, artinya ialah terkena penyakit tiphus.
Sementara itu, dalam banyak literatur tafsir, banyak sekali yang menafsirkan kata tha’iran ababil secara imaginer. Ada yang menafsirkannya secara literal sebagai burung Ababil yang dikirim dari neraka. Ini seperti yang dipegang oleh Yusuf Ali dalam The Holy Qur’an.
Kendati demikian, kalau seandainya yang dimaksud “tarmihim bi-hijarat” pada ayat di atas ditafsirkan sebagai penyakit menular seperti tiphus dan cacar, maka kata thairan ababil bisa jadi dapat ditafsirkan sebagai “burung” atau “serangga” atau “virus” dalam jumlah besar (dalam bahasa Arab ababil berarti banyak dan tidak bisa dihitung) yang dapat menularkan penyakit sehingga membunuh pasukan Abrahah.
Melihat hal yang demikian, tidaklah keliru jika dalam Surat al-Fil ini menjelaskan kepada kita bahwa pasukan gajah tewas terkena wabah penyakit menular dan mematikan di tengah perjalanan mereka menuju Makkah untuk menghancurkan Ka’bah.
Maka tidak keliru juga jika ada yang mengontruksi ulang, terjemahan dan tafsir surat al-Fil sbb: (1) Tidakkah kamu mengetahui wahai Muhammad apa yang telah diperbuat Tuhanmu terhadap pasukan gajah? (2) Bukankah Tuhan telah menjadikan tipu daya mereka itu sia-sia. (3) dan mengirim virus-virus dalam jumlah besar (tairan ababil); (4) yang menularkan kepada mereka penyakit tiphus dan cacar; (5) sehingga mereka binasa seperti daun-daun yang dimakan [ulat]. Walla'alam.
Menariknya lagi, dalam kamus-kamus bahasa Arab klasik, terutama penjelasan lebih detail dapat kita temukan pada kamus Tajul Arus, kata hisbah yang menurut ahli disebut juga penyakit tiphus dalam bahasa Arab bisa diekspresikan dengan ungkapan “ashabathu al-hasbah” dan “tarmi hijaratan”.
Secara literal, ungkapan “tarmi hijaratan” ini mengandung arti “melempar batu” namun dalam bahasa Arab klasik “tarmi hijaratan” bisa juga dianggap sebagai frasa idiomatic yang artinya tidak bisa dilihat dari masing-masing satuan lingualnya. Karena dianggap sebagai frasa idiomatik, “Tarmi hijaratan” ini, seperti yang dijelaskan dalam Tajul Arus, artinya ialah terkena penyakit tiphus.
Sementara itu, dalam banyak literatur tafsir, banyak sekali yang menafsirkan kata tha’iran ababil secara imaginer. Ada yang menafsirkannya secara literal sebagai burung Ababil yang dikirim dari neraka. Ini seperti yang dipegang oleh Yusuf Ali dalam The Holy Qur’an.
Kendati demikian, kalau seandainya yang dimaksud “tarmihim bi-hijarat” pada ayat di atas ditafsirkan sebagai penyakit menular seperti tiphus dan cacar, maka kata thairan ababil bisa jadi dapat ditafsirkan sebagai “burung” atau “serangga” atau “virus” dalam jumlah besar (dalam bahasa Arab ababil berarti banyak dan tidak bisa dihitung) yang dapat menularkan penyakit sehingga membunuh pasukan Abrahah.
Melihat hal yang demikian, tidaklah keliru jika dalam Surat al-Fil ini menjelaskan kepada kita bahwa pasukan gajah tewas terkena wabah penyakit menular dan mematikan di tengah perjalanan mereka menuju Makkah untuk menghancurkan Ka’bah.
Maka tidak keliru juga jika ada yang mengontruksi ulang, terjemahan dan tafsir surat al-Fil sbb: (1) Tidakkah kamu mengetahui wahai Muhammad apa yang telah diperbuat Tuhanmu terhadap pasukan gajah? (2) Bukankah Tuhan telah menjadikan tipu daya mereka itu sia-sia. (3) dan mengirim virus-virus dalam jumlah besar (tairan ababil); (4) yang menularkan kepada mereka penyakit tiphus dan cacar; (5) sehingga mereka binasa seperti daun-daun yang dimakan [ulat]. Walla'alam.
(mhy)