Kisah Bakhtiar Baba, Penguasa Tiran, dan Nabi Khidir

Sabtu, 04 September 2021 - 19:13 WIB
loading...
A A A
Sementara pembicaraan itu berlangsung, seseorang yang bijaksana yang sudah sangat tua memasuki ruang pertemuan. Ia berkata, "Setiap orang mengajukan pendapat sesuai dengan prasangka yang tersembunyi di dalam dirinya."

"Apa maksudmu," tanya Raja.

"Maksudku, Menteri Pertama itu aslinya tukang roti, jadi ia berbicara tentang panggang memanggang.Menteri Kedua, dulunya tukang daging, jadi ia berbicara tentang potong memotong daging. Menteri Ketiga, yang telah mempelajari ilmu kenegaraan, melihat sumber masalah yang kita bicarakan ini."

Catat dua hal ini, pertama, Khidir muncul melayani setiap orang sesuai kemampuan orang itu untuk memanfaatkan kedatangannya. Kedua, Bakhtiar, orang ini yang kuberi nama Baba (Bapak dalam bahasa Parsi, -red.) karena pengorbanannya- telah didesak oleh keputusasaannya untuk melakukan tindakan tersebut. Keperluannya semakin mendesak sehingga aku pun muncul di depanmu.

Ketika orang-orang itu memperhatikannya, orang tua yang bijaksana itu pun lenyap begitu saja. Sesuai yang diperintahkan Khidir. Raja memberikan belanja teratur kepada Bakhtiar. Menteri Pertama dan Kedua dipecat, dan seribu keping uang emas itu dikembalikan ke kas kerajaan oleh Bakhtiar dan istrinya.



==
Catatan: Konon, Bakhtiar Baba adalah seorang sufi bijaksana, yang hidupnya sangat sederhana dan tak dikenal orang di Khurasan, sampai peristiwa yang ada dalam kisah itu terjadi. Kisah ini, dikatakan juga terjadi pada sejumlah besar syekh sufi lain dan menggambarkan pengertian tentang terjalinnya keinginan manusia dengan makhluk lain.
(mhy)
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2141 seconds (0.1#10.140)