Tangis Pilu Rasulullah SAW Setelah Melihat Jenazah Hamzah yang Dimutilasi

Kamis, 07 Oktober 2021 - 17:27 WIB
loading...
Tangis Pilu Rasulullah...
Ibnu Masud mengatakan: Kami tidak pernah melihat Rasulullah SAW dalam keadaan menangis lebih sesenggukan daripada tangisnya atas Hamzah bin Abdul Muthalib. (Ilustrasi : Ist)
A A A
Rasulullah SAW menangis begitu melihat jenazah pamannya, Hamzah bin Abdul Muthalib , yang syahid dalam Perang Uhud . Tangis beliau kian menjadi setelah mendapati tubuh Hamzah dimutilasi. “Di hadapan Allah, Hamzah akan menjadi pemimpin dari seluruh syuhada pada Hari Kiamat ,” ujar Rasulullah SAW.



Ibnu Ishaq dalam bukunya berjudul Sirat Rasul Allah menyebutkan setelah perang usai, kaum Quraisy kemudian pergi. Nabi memerintahkan kepada Ali bin Abi Thalib untuk melihat ke arah mana mereka pergi, apakah pulang ke Makkah atau justru ke Madinah?

Setelah Ali memastikan bahwa mereka pergi ke arah Makkah, barulah Rasulullah bersama kaum Muslimin mencari jenazah para syuhada.

Ada banyak riwayat tentang bagaimana Rasulullah mencari SAW dan menemukan para jenazah ini. Dalam merangkai riwayat-riwayat tersebut untuk menjadi kesatuan kronologis, para sejarawan pun memiliki perbedaan satu sama lain.

Ibnu Hisyam dalam Shafiyyur-Rahman Al-Mubarakfury,Sirah Nabawiyah memaparkan setelah menemukan para jenazah, Rasulullah SAW bersabda, “Aku menjadi saksi atas mereka, bahwa tidaklah ada yang terluka karena Allah, melainkan Allah akan membangkitkannya pada hari kiamat, lukanya berdarah, warnanya warna darah, namun baunya adalah bau minyak kesturi.”

Setelahnya Rasulullah SAW mencari jenazah Hamzah, Jabir bin Abdullah meriwayatkan:

Saat mereka kembali ke medan Perang Uhud, Rasulullah tidak dapat menemukan Hamzah.

Seseorang berkata, “Aku melihatnya di dekat pohon itu (waktu masih hidup) saat dia berkata, ‘Aku adalah singa Allah dan singa rasul-Nya. Ya Allah! Aku melepaskan diriku dari apa yang telah dilakukan orang-orang itu (Abu Sufyan dan yang lainnya) dan aku mencari pengampunan dari apa yang telah dilakukan orang-orang ini (yaitu para Muslim, mengacu kepada perilaku mereka sendiri yang menyebabkan kekalahan).”

Rasulullah pergi ke arah itu dan mulai menangis ketika melihat dahi Hamzah. Namun, ketika Rasulullah melihat bagaimana jenazah Hamzah dimutilasi, beliau menangis sejadi-jadinya.

Rasulullah kemudian bertanya, “Apakah tidak ada kafan?”

Salah seorang Ansar berdiri dan menghamparkan selendang ke tubuhnya. Setelah itu, Rasulullah bersabda, “Di hadapan Allah, Hamzah akan menjadi pemimpin dari seluruh syuhada pada Hari Qiyamah.” (HR Hakim dibenarkan oleh Dhahabi, dalam Hazrat Maulana Muhammad Yusuf Kandehelvi, The Lives of The Sahabah (Hayatus Sahabah).



Muhammad bin Abdul Wahhab, Mukhtasar Seerat ur Rasool dalam Shafiyyur-Rahman Al-Mubarakfury menyebutkan Ibnu Masud juga meriwayatkan, “Kami tidak pernah melihat Rasulullah SAW dalam keadaan menangis lebih sesenggukan daripada tangisnya atas Hamzah bin Abdul Muthalib. Beliau memeluknya, kemudian berdiri di sampingnya. Beliau menangis lagi hingga terisak-isak.”

Khabbab bin Arat meriwayatkan, “Aku menyaksikan pemakaman Hamzah ketika kami tidak dapat menemukan apa pun untuk menutupi tubuhnya selain sehelai selendang. Namun, (selendang itu sangat kecil) ketika kami menutupi kakinya, kepalanya akan terlihat, dan ketika kami menutupi wajahnya, kakinya yang akan terlihat. Kami akhirnya menutupi kepalanya dan meletakkan rumput idhkhir di atas kakinya.”

Sedangkan Abu Hurairah meriwayatkan: Rasulullah berdiri di dekat tubuh Hamzah bin Abdul Muthalib ketika dia syahid, pemandangan itu lebih menyakitkan dari yang pernah dia saksikan karena tubuhnya telah dimutilasi dengan kejam.

Rasulullah mengucapkan kata-kata yang kurang lebih seperti ini, “Semoga Allah menghujani rahmat-Nya kepadamu. Setahuku, engkau adalah orang yang menjaga ikatan kekeluargaan dan selalu melakukan perbuatan baik.

“Demi Allah! Jika bukan karena itu akan menyebabkan duka tambahan bagi keluargamu, aku lebih suka meninggalkanmu dalam kondisi ini agar Allah membangkitkanmu dari perut hewan liar (yang akan memakan jenazahmu).”

Rasulullah kemudian menambahkan, “Camkan ini! Aku bersumpah demi Allah untuk membalaskan dendammu, aku akan memutilasi tujuh puluh orang kafir seperti yang telah mereka lakukan kepadamu.”

Saat itulah Jibril datang dengan ayat berikut ini:
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2247 seconds (0.1#10.140)