Benarkah Niat Ikhlas Sama Dengan Tidak Berharap Pahala?
loading...
A
A
A
Ketika kita melakukan amal ibadah harus berdasarkan niat yang ikhlas karena Allah Ta'ala, tanpa harus mengharapkan pahala.. Benarkan demikian? Lalu, bagaimana bila tetap berharap pahala?
Pengertian ikhlas sendiri, para ulama berbeda redaksi dalam mendefinisikannya. Ada yang berpendapat, ikhlas adalah memurnikan tujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah. Ada pula yang berpendapat, ikhlas adalah mengesakan Allah dalam beribadah kepadaNya. Ada pula yang berpendapat, ikhlas adalah pembersihan dari pamrih kepada makhluk.
Intinya, landasan niat yang ikhlas adalah memurnikan niat karena Allah semata. Ustadz Muhammad Ihsan menjelaskan, memang benar bahwa ibadah harus berdasarkan niat yang ikhlas karena Allah subhanahu wa ta’ala. Sebagaimana Allah firmankan dalam Al-Qur'an :
وَمَآ أُمِرُوٓاْ إِلَّا لِيَعۡبُدُواْ ٱللَّهَ مُخۡلِصِينَ لَهُ ٱلدِّينَ حُنَفَآءَ وَيُقِيمُواْ ٱلصَّلَوٰةَ وَيُؤۡتُواْ ٱلزَّكَوٰةَۚ وَذَٰلِكَ دِينُ ٱلۡقَيِّمَةِ
"Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus. (QS Al Bayyinah:5)
Namun demikian, Ustadz Muhammad Ihsan mengungkapkan bahwa mengharapkan pahala , surga, dijauhkan dari api neraka, tidaklah bertentangan dengan mencari ke-ridha-an Allah. "Karena semua yang diharapkan tersebut merupakan bentuk keridhoan Allah. Pahala akan Allah berikan jika amalan kita diridhai, begitu pula surga, sedangkan neraka disiapkan Allah untuk orang – orang yang tidak Allah ridhai,"ungkapnya ketika menjawab pertanyaan tersebut di laman bimbinganislam.com
Oleh karenanya, sering kita jumpai ayat-ayat yang menceritakan tentang surga, dan apa saja yang Allah siapkan untuk penduduk surga. Jika mengharapkan surga tidak diperkenankan maka tidak ada gunanya semua ayat yang bercerita tentang surga dan neraka, tentu ini pemahaman yang keliru.
Oleh karenanya, dalam sebuah ayat Allah menceritakan bagaimana keadaan orang-orang shalih ketika berdoa:
تَتَجَافٰى جُنُوۡبُهُمۡ عَنِ الۡمَضَاجِعِ يَدۡعُوۡنَ رَبَّهُمۡ خَوۡفًا وَّطَمَعًا وَّمِمَّا رَزَقۡنٰهُمۡ يُنۡفِقُوۡنَ
"Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya dan mereka selalu berdoa kepada Rabbnya dengan penuh rasa takut dan harap, serta mereka menafkahkan apa apa rezeki yang Kami berikan. (QS. Assajadah : 16).
Tentu yang mereka harapkan adalah balasan yang baik dari Allah, dan tentu yang mereka takutkan adalah kemurkaan Allah.
Wallahu a’lam.
Pengertian ikhlas sendiri, para ulama berbeda redaksi dalam mendefinisikannya. Ada yang berpendapat, ikhlas adalah memurnikan tujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah. Ada pula yang berpendapat, ikhlas adalah mengesakan Allah dalam beribadah kepadaNya. Ada pula yang berpendapat, ikhlas adalah pembersihan dari pamrih kepada makhluk.
Baca Juga
Intinya, landasan niat yang ikhlas adalah memurnikan niat karena Allah semata. Ustadz Muhammad Ihsan menjelaskan, memang benar bahwa ibadah harus berdasarkan niat yang ikhlas karena Allah subhanahu wa ta’ala. Sebagaimana Allah firmankan dalam Al-Qur'an :
وَمَآ أُمِرُوٓاْ إِلَّا لِيَعۡبُدُواْ ٱللَّهَ مُخۡلِصِينَ لَهُ ٱلدِّينَ حُنَفَآءَ وَيُقِيمُواْ ٱلصَّلَوٰةَ وَيُؤۡتُواْ ٱلزَّكَوٰةَۚ وَذَٰلِكَ دِينُ ٱلۡقَيِّمَةِ
"Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus. (QS Al Bayyinah:5)
Namun demikian, Ustadz Muhammad Ihsan mengungkapkan bahwa mengharapkan pahala , surga, dijauhkan dari api neraka, tidaklah bertentangan dengan mencari ke-ridha-an Allah. "Karena semua yang diharapkan tersebut merupakan bentuk keridhoan Allah. Pahala akan Allah berikan jika amalan kita diridhai, begitu pula surga, sedangkan neraka disiapkan Allah untuk orang – orang yang tidak Allah ridhai,"ungkapnya ketika menjawab pertanyaan tersebut di laman bimbinganislam.com
Oleh karenanya, sering kita jumpai ayat-ayat yang menceritakan tentang surga, dan apa saja yang Allah siapkan untuk penduduk surga. Jika mengharapkan surga tidak diperkenankan maka tidak ada gunanya semua ayat yang bercerita tentang surga dan neraka, tentu ini pemahaman yang keliru.
Oleh karenanya, dalam sebuah ayat Allah menceritakan bagaimana keadaan orang-orang shalih ketika berdoa:
تَتَجَافٰى جُنُوۡبُهُمۡ عَنِ الۡمَضَاجِعِ يَدۡعُوۡنَ رَبَّهُمۡ خَوۡفًا وَّطَمَعًا وَّمِمَّا رَزَقۡنٰهُمۡ يُنۡفِقُوۡنَ
"Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya dan mereka selalu berdoa kepada Rabbnya dengan penuh rasa takut dan harap, serta mereka menafkahkan apa apa rezeki yang Kami berikan. (QS. Assajadah : 16).
Tentu yang mereka harapkan adalah balasan yang baik dari Allah, dan tentu yang mereka takutkan adalah kemurkaan Allah.
Wallahu a’lam.
(wid)