Keutamaan Sifat Tawadhu, Disenangi Banyak Orang Hingga Memberi Bekal Jalan Menuju Surga

Rabu, 13 Oktober 2021 - 09:16 WIB
loading...
Keutamaan Sifat Tawadhu, Disenangi Banyak Orang Hingga Memberi Bekal Jalan Menuju Surga
Tawadhu dalam Islam berarti seseorang menempatkan dirinya lebih rendah di hadapan Allah dan hamba-hamba Allah Subhanahu wa taala. Foto ilustrasi/istimewa
A A A
Tawadhu atau sifat rendah hati merupakan sebuah akhlak dalam Islam yang tergolong ke dalam akhlak terpuji. Tawadhu dalam Islam berarti seseorang menempatkan dirinya lebih rendah di hadapan Allah dan hamba-hamba Allah Subhanahu wa ta'ala.

Tawadhu juga merupakan akhlak mulia dari para nabi ‘alaihimush sholaatu wa salaam. Lihatlah Nabi Musa ‘alaihis salam melakukan pekerjaan rendahan, membantu memberi minum pada hewan ternak dalam rangka menolong dua orang wanita yang ayahnya sudah tua renta. Lihat pula Nabi Daud ‘alaihis salam makan dari hasil kerja keras tangannya sendiri. Nabi Zakariya dulunya seorang tukang kayu. Sifat tawadhu’ Nabi Isa ditunjukkan dalam perkataannya, “Dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka.” (QS. Maryam: 32).



Sifat mulia para nabi tersebut, mereka menjadi mulia di dunia dan di akhirat. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :

وَاخْفِضْ جَنَاحَكَ لِمَنِ اتَّبَعَكَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ

“Dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu, yaitu orang-orang yang beriman “.(QS Asy-Syu'ra : 215)

Keutamaan Sifat Tawadhu

Segala perkara yang ada dalam Islam pasti memiliki keutamaan dan keburukan bagi yang melakukannya, dan dalam perkara rendah hati, seseorang yang melakukan atau memiliki sikap rendah hati akan mendapatkan beberapa keutamaan dari sikap rendah hati ini.

Rasulullah Shallallaahu’alaihi wa sallam adalah teladan utama dalam sikap rendah hati. Ketawadhu’an beliau ketika bergaul, berinteraksi dengan sahabatnya, tanpa pernah menghinanya. Jaminan surga kepada Rasulullah tak menghalanginya untuk selalu memperbanyak doa, shalat, puasa dan amal shaleh lainnya.

Rasulullah juga senantiasa memotivasi umatnya untuk terus memperbaiki hatinya, memperbanyak ilmu, meningkatkan kualitas iman dan amal shaleh sampai akhir hayat. Dalam syariat Islam, ada beberapa keutamaan sikap rendah hati ini, di antaranya :

1. Akan memberikan jalan menuju surga

Rasulullah Shallallaahu’alaihi wa sallambersabda : “Tidak akan masuk surga siapa yang dalam hatinya terdapat kesombongan walaupun hanya sebesar zarrah.” (HR Muslim)

2. Mencegah agar tidak sombong

Dalam kitab 'Tazkiyatun Nafs' Syaikul Islam Ibnu Taimiyah menjelaskan, Allah sangat mencela orang yang sombong. Dalam firman Allah Ta'ala disebutkan:

إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ مَن كَانَ مُخْتَالًا فَخُورًا"

".....Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri," (QS An-Nisa : 36)

Kemudian hadis Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda :

“Dan Allah mewahyukan kepadaku agar kalian saling merendah diri agar tidak ada seeorang pun yang berbangga diri pada yang lain dan agar tidak seorang pun berlaku zhalim pada yang lain.” (HR. Muslim)



3. Allah akan mengangkat derajatnya

Dari Abu Hurairah radhiyallahu'anhu, Rasulullah Shallallahu alihi wa sallam bersabda :

“Sedekah itu tidak akan mengurangi harta. Tidak ada orang yang memberi maaf kepada orang lain, melainkan Allah akan menambah kemuliaannya. Dan tidak ada orang yang merendahkan diri karena Allah, melainkan Allah akan mengangkat derajatnya.” (HR. Muslim)

4.Disegani dan dihormati orang lain

Orang menjadi segan dan hormat kepada kita karena tahu kelebihan yang kita miliki, namun kita tetap rendah hati dan tidak menyombongkan diri.

5. Disenangi banyak orang

Orang-orang akan lebih senang kepada orang yang selalu merendahkan dirinya ketimbang dengan orang yang selalu membanggakan atau menyombongkan dirinya, mereka akan merasa kesal dan sebal kepada orang yang selalu menyombongkan dirinya.

6. Membuat hati selalu tenang

Orang yang selalu merendahkan dirinya, maka ia akan merasakan kedamaian dan ketenangan dalam hatinya. Karena dia tidak perlu menyombongkan dirinya dihadapan orang lain dan tidak akan merasa iri ketika ada orang lain yang lebih tinggi dan lebih hebat darinya.

7. Mewarisi sikap mulia para Nabi

Para Nabi pun juga selalu merendahkan diri mereka, padahal mereka adalah manusia pilihan Allah SWT. contohnya seperti Nabi Musa as. Yang tidak malu untuk melakukan pekerjaan seperti memberi makan dan minum pada hewan ternak demi untuk membantu dua orang wanita yang ayahnya sudah tua renta.

8. Merupakan jalan menuju kedudukan mulia

Dari Abu Bakar Ash-Shidiq, ia berkata : “Kami dapati kemuliaan itu datang dari sifat takwa, qana’ah(merasa cukup), muncul karena yakin (pada apa yang ada di sisi Allah), dan kedudukan yang mulia didapat dari sifat tawadhu’ .”

Itulah beberapa keutamaan sikap rendah hati. Sebagai seorang muslim dan muslimah yang baik, tentu kita harus senantiasa bersikap tawadhu ini agar termasuk ke dalam golongan orang yang bertakwa kepada Allah Ta'ala. Aamiin.



Wallahu A'lam
(wid)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2337 seconds (0.1#10.140)