Begini Dialog Antara Nabi Musa AS dan Fir'aun Tentang Ketuhanan

Kamis, 04 Juni 2020 - 15:16 WIB
loading...
Begini Dialog Antara Nabi Musa AS dan Firaun Tentang Ketuhanan
Dari dialog Nabi Musa dan Firaun menunjukan Firaun pura-pura bodoh dengan Rabb semesta alam dan menanyakan kepada Musa tentang hakekat dan sifatNya. Foto/Ilustrasi/Ist
A A A
Syaikh Abu Bakar Muhammad Zakaria dalam buku: “ Syirik pada Zaman Dahulu dan Sekarang” yang diterjemahkan Abu Umamah Arif Hidayatullah menuturkan bahwa yang bisa menjadi bukti jika ide (pendapat) adanya tuhan esa sebagai penguasa tunggal atas segala sesuatu, yang dijadikan sebagai tempat kembali segala makhluk pada masa Mesir kuno, sangatlah jauh sekali untuk bisa diterima oleh akal. Apalagi kalau dalam bingkai agama. ( )

Itulah kenapa muncul pertanyaan Fir'aun kepada Nabi Musa 'alaihi sallam, sebagaimana direkam oleh Allah di Al-Qur'an Surat asy-Syu'araa' ayat 23 sampai 29:

﴿ قَالَ فِرۡعَوۡنُ وَمَا رَبُّ ٱلۡعَٰلَمِينَ ٢٣ قَالَ رَبُّ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِ وَمَا بَيۡنَهُمَآۖ إِن كُنتُم مُّوقِنِينَ ٢٤ قَالَ لِمَنۡ حَوۡلَهُۥٓ أَلَا تَسۡتَمِعُونَ ٢٥ قَالَ رَبُّكُمۡ وَرَبُّ ءَابَآئِكُمُ ٱلۡأَوَّلِينَ ٢٦ قَالَ إِنَّ رَسُولَكُمُ ٱلَّذِيٓ أُرۡسِلَ إِلَيۡكُمۡ لَمَجۡنُونٞ ٢٧ قَالَ رَبُّ ٱلۡمَشۡرِقِ وَٱلۡمَغۡرِبِ وَمَا بَيۡنَهُمَآۖ إِن كُنتُمۡ تَعۡقِلُونَ ٢٨ قَالَ لَئِنِ ٱتَّخَذۡتَ إِلَٰهًا غَيۡرِي لَأَجۡعَلَنَّكَ مِنَ ٱلۡمَسۡجُونِينَ ٢٩ ﴾ [ الشعراء: 23-29 ]

"Fir'aun bertanya: "Siapa Tuhan semesta alam itu?" Musa menjawab: "Tuhan Pencipta langit dan bumi dan apa-apa yang di antara keduanya (Itulah Tuhanmu), jika kamu sekalian (orang-orang) mempercayai-Nya".

Berkata Fir'aun kepada orang-orang sekelilingnya: "Apakah kamu tidak mendengarkan?"

Musa berkata (pula): "Tuhan kamu dan Tuhan nenek-nenek moyang kamu yang dahulu".

Fir'aun berkata: "Sesungguhnya Rasulmu yang diutus kepada kamu sekalian benar-benar orang gila". Musa berkata: "Tuhan yang menguasai timur dan barat dan apa yang ada di antara keduanya: (Itulah Tuhanmu) jika kamu mempergunakan akal".

Fir'aun berkata: "Sungguh jika kamu menyembah Tuhan selain aku, benar-benar aku akan menjadikan kamu salah seorang yang dipenjarakan".

Syaikh Muhammad bin Khalil Haras mengatakan, "Fir'aun pura-pura bodoh dengan Rabb semesta alam dan menanyakan kepada Musa tentang hakekat dan sifatNya. Dan ucapan pengingkaran Fir'aun dinyatakan tatkala dikabarkan oleh Musa tentang hakekat Rabb kepada para pembesar-pembesar yang hadir bersamanya, "Berkata Fir'aun kepada orang-orang sekelilingnya: "Apakah kamu tidak mendengarkan?".

Demikian pula ancaman dia kepada Nabi Musa 'alaihi sallam dengan penjara jikalau masih menyakini adanya Tuhan selain dirinya, maka itu semua sebagai bukti yang mendukung kalau raja-raja di Mesir ketika itu sudah sampai pada taraf diibadahi yang menutup seluruh tuhan-tuhan yang ada. Dan yang semakin membuktikan jikalau kaum tersebut mengingkari keberadaan Rabb esa yang mengatur seluruh makhluk, adalah firman Allah ta'ala yang dicantumkan dalam surat Thahaa, Allah berfirman merekam kejadian itu semua:

﴿ قَالَ فَمَن رَّبُّكُمَا يَٰمُوسَىٰ ٤٩ قَالَ رَبُّنَا ٱلَّذِيٓ أَعۡطَىٰ كُلَّ شَيۡءٍ خَلۡقَهُۥ ثُمَّ هَدَىٰ ٥٠ قَالَ فَمَا بَالُ ٱلۡقُرُونِ ٱلۡأُولَىٰ ٥١ قَالَ عِلۡمُهَا عِندَ رَبِّي فِي كِتَٰبٖۖ لَّا يَضِلُّ رَبِّي وَلَا يَنسَى ٥٢ ٱلَّذِي جَعَلَ لَكُمُ ٱلۡأَرۡضَ مَهۡدٗا وَسَلَكَ لَكُمۡ فِيهَا سُبُلٗا وَأَنزَلَ مِنَ ٱلسَّمَآءِ مَآءٗ فَأَخۡرَجۡنَا بِهِۦٓ أَزۡوَٰجٗا مِّن نَّبَاتٖ شَتَّىٰ ٥٣ كُلُواْ وَٱرۡعَوۡاْ أَنۡعَٰمَكُمۡۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَأٓيَٰتٖ لِّأُوْلِي ٱلنُّهَىٰ ٥٤ ﴾ [ طه: 49-50 ]

"Berkata Fir'aun: "Maka siapakah Tuhanmu berdua, hai Musa?. Musa berkata: "Tuhan kami ialah (tuhan) yang telah memberikan kepada tiap-tiap sesuatu bentuk kejadiannya, kemudian memberinya petunjuk.

Fir'aun bertanya: "Maka bagaimanakah keadaan umat-umat yang dahulu?"

Musa menjawab: "Pengetahuan tentang itu ada di sisi Tuhanku, di dalam sebuah kitab, Tuhan kami tidak akan salah dan tidak (pula) lupa. Yang telah menjadikan bagimu bumi sebagai hamparan dan yang telah menjadikan bagimu di bumi itu jalan-ja]an, dan menurunkan dari langit air hujan. Maka Kami tumbuhkan dengan air hujan itu berjenis-jenis dari tumbuh-tumbuhan yang bermacam-macam. Makanlah dan gembalakanlah binatang-binatangmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu, terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi orang-orang yang berakal". (QS Thahaa: 49-54).



Apa yang dikatakan oleh Syaikh Muhammad bin Khalil Haras menegaskan kalau kaum Fir'aun itu adalah orang yang bodoh, tidak mengetahui tentang Allah jalla wa 'ala. Mereka tidak mengetahui sedikitpun tentang aqidah uluhiyah yang seharusnya ditujukan kepada Allah azza wa jalla.

Al-Hafidh Ibnu Katsir menuturkan, "Dan mereka mengingkari adanya Pencipta jalla wa 'ala, dan menyakini bahwa tidak ada Rabb yang mereka miliki selain Fir'aun".

Oleh karena itu, sebagaian mufasirin menjelaskan tentang tafsir firman Allah ta'ala:

﴿ وَقَالَ ٱلۡمَلَأُ مِن قَوۡمِ فِرۡعَوۡنَ أَتَذَرُ مُوسَىٰ وَقَوۡمَهُۥ لِيُفۡسِدُواْ فِي ٱلۡأَرۡضِ وَيَذَرَكَ وَءَالِهَتَكَۚ ١٢٧﴾ [ الأعراف: 127 ]

"Berkatalah pembesar-pembesar dari kaum Fir'aun (kepada Fir'aun): "Apakah kamu membiarkan Musa dan kaumnya untuk membuat kerusakan di negeri ini (Mesir) dan meninggalkan kamu serta tuhan-tuhanmu?". (QS al-A'raaf: 127).
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2125 seconds (0.1#10.140)