Fira'un: Beda Antara Zaman Nabi Yusuf dan Zaman Nabi Musa

Jum'at, 05 Juni 2020 - 07:34 WIB
loading...
A A A
Hal tersebut, karena Fir'aun yang berada pada masanya Yusuf memuliakan kedua orang tua Nabi Yusuf beserta keluarganya, dan manakala datang keluarga beliau maka mereka begitu memuliakannya dengan pengetahuan beliau akan agama yang mereka yakini.

Demikian pula momen-momen lainnya yang membuktikan akan hal tersebut.

Sesungguhnya pengingkaran akan keberadaan sang pencipta bukan termasuk keyakinan yang dipegang dan dijadikan sebagai agama secara merata pada suatu umat dari umat-umat terdahulu. Tapi, agama orang kafir yang keluar dari risalah dialah yang memungkinkan terjadinya kesyirikan di sana.

Hanya saja pengingkaran keberadaan sang pencipta itu diyakini oleh sebagian orang saja, dan golongan tersebut adalah para ulamanya ahli filsafat dari kelompok Shabi'ah musyrikin. Yang mengagungkan arca, bintang dan berhala. Dan berita-berita yang sampai menceritakan tentang kabar mereka dan perjalanan hidupnya, yang semuanya menunjukan akan hal tersebut.



Fir'aun Zaman Musa
Adapun Fir'aun yang ada pada zamanya nabi Musa 'alaihi sallam, maka kondisinya berbeda, seperti dikatakan oleh Allah dalam firmanNya:

﴿ فَٱسۡتَخَفَّ قَوۡمَهُۥ فَأَطَاعُوهُۚ إِنَّهُمۡ كَانُواْ قَوۡمٗا فَٰسِقِينَ ٥٤ ﴾ [ الزخرف: 54 ]

"Maka Fir'aun mempengaruhi kaumnya (dengan perkataan itu) lalu mereka patuh kepadanya. karena sesungguhnya mereka adalah kaum yang fasik". (QS az-Zukhruf: 54).

Fir'aun inilah yang mengatakan kepada kaumnya:

﴿ مَا عَلِمۡتُ لَكُم مِّنۡ إِلَٰهٍ غَيۡرِي ٣٨ ﴾ [ القصص: 38 ]

"Aku tidak mengetahui Tuhan bagimu selain aku". (QS al-Qashash: 38).

Dan yang mengklaim dengan kesombongannya:

﴿ فَقَالَ أَنَا۠ رَبُّكُمُ ٱلۡأَعۡلَىٰ ٢٤ ﴾ [ النازعات: 23 ]

" (Fir'aun) berkata:"Akulah Tuhanmu yang paling tinggi". (QS an-Nazi'aat: 23).

Maka apabila mereka dikatakan sebagai kaum musyrikin sebagaimana disifati dalam al-Qur'an, dan Fir'aun yang ada pada masanya Nabi Musa 'alaihi sallam sebagai orang yang mengingkari adanya pencipta maka dia dikatakan sebagai penyembah tuhan-tuhan yang ada.

Allah tidak mensifati dirinya berlaku kesyirikan, adapun kaumnya Fir'aun bisa jadi mereka berpaling kepada Allah ta'ala secara total setelah mereka berbuat kesyirikan kepadaNya dan memenuhi ajakan raja mereka Fir'aun yang mengatakan: "Akulah Tuhanmu yang paling tinggi". Serta menyatakan, "Aku tidak mengetahui Tuhan bagimu selain aku".

Oleh sebab itu tatkala mereka diajak bicara oleh orang yang beriman, mereka langsung menyebut dua perkara, seperti direkam oleh Allah ta'ala kejadiannya didalam firmanNya:

﴿ تَدۡعُونَنِي لِأَكۡفُرَ بِٱللَّهِ وَأُشۡرِكَ بِهِۦ مَا لَيۡسَ لِي بِهِۦ عِلۡمٞ ٤٢ ﴾ [ غافر: 42]

"(Kenapa) kamu menyeruku supaya kafir kepada Allah dan mempersekutukan-Nya dengan apa yang tidak kuketahui". (QS Ghaafir: 42).

Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1025 seconds (0.1#10.140)