2 Perkara yang Dicintai Allah dan Termasuk Kebajikan Mulia

Senin, 22 November 2021 - 21:05 WIB
loading...
2 Perkara yang Dicintai Allah dan Termasuk Kebajikan Mulia
Mengagungkan Allah dan berbuat baik kepada makhluk-Nya merupakan dua perkara yang sangat dicintai Allah. Foto/ist
A A A
Ada dua perkara dicintai Allah Ta'ala dan termasuk kebajikan yang sangat mulia. Kedua hal ini diterangkan Syekh Nawawi Al-Bantani dalam Kitab Nashoihul 'Ibad.

Dalam satu riwayat, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ada dua perkara, tidak ada sesuatu yang lebih utama dari dua perkara tersebut, yaitu iman kepada Allah dan berbuat kebajikan kepada sesama. Baik dengan ucapan atau kekuasaannya atau dengan hartanya atau dengan badannya."

Beliau juga bersabda: "Barang siapa yang pada waktu pagi hari tidak mempunyai niat untuk menganiaya terhadap seseorang maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. Dan barang siapa pada waktu pagi hari memiliki niat memberikan pertolongan kepada orang yang dianiaya atau memenuhi hajat orang Islam, maka baginya mendapat pahala seperti pahala haji yang mabrur.

Dalam Hadis lain disebutkan, "Hamba yang paling dicintai Allah Ta'ala adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain. Dan amal yang paling utama adalah membahagiakan hati orang mukmin dengan menghilangkan laparnya, atau menghilangkan kesusahannya, atau membayarkan utangnya."

Sedangkan dua perkara yang lebih buruk yaitu syirik kepada Allah dan mendatangkan bahaya kepada kaum muslimin. Baik membahayakan atas badannya, atau hartanya. Karena sesungguhnya semua perintah Allah kembali kepada dua masalah tersebut.Mengagungkan Allah dan berbuat baik kepada makhluk-Nya sejalan dengan firman Allah Ta'ala "Dirikanlah sholat dan tunaikanlah zakat". Dan firman Allah: "Hendaklah kamu bersyukur kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu".

Anjuran Duduk Bersama Ulama
Syekh Nawawi Al-Bantani juga memberi nasihat agar kaum muslim memperbanyak duduk bersama ulama. Nabi bersabda: "Wajib bagi kamu semua untuk duduk bersama para ulama". Artinya yang mengamalkan ilmunya, dan mendengarkan kalam para ahli hikmah artinya orang yang mengenal Tuhan.

Karena sesungguhnya Allah akan menghidupkan hati yang mati dengan cahaya hikmah-ilmu yang bermanfaat sebagaimana Allah menghidupkan bumi yang mati dengan air hujan. Dalam riwayat lain dari Imam At-Thabrani dari Abu Hanifah: "Duduklah kamu dengan orang dewasa, dan bertanyalah kamu kepada para Ulama dan berkumpullah kamu dengan para ahli hikmah".

Ulama itu ada Dua Macam, yaitu:

1. Ulama Ahli Fiqih
Yaitu, orang yang Alim tentang hukum-hukum Allah. Mereka itulah yang memiliki fatwa dan paling mengerti urusan fiqih dan permasalahan umat.

2. Ulama Ahli Ma'rifat
Orang yang mengenal akan Allah, mereka itulah para hukama. Jika bergaul dengan mereka akan dapat memperbaiki akhlak, karena sesungguhnya hati mereka telah bersinar sebab makrifat kepada Allah. Demikian juga sirr (rahasia) mereka telah bersinar disebabkan nur keagungan Allah.

Telah bersabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, akan hadir suatu masa atas umatku, mereka menjauh dari para ulama dan fuqaha, maka Allah akan memberikan cobaan kepada mereka dengan tiga cobaan.

1. Allah akan menghilangkan berkah dari rezekinya.
2. Allah akan mengirim kepada mereka penguasa yang zalim.
3. Mereka akan keluar meninggalkan dunia tanpa membawa iman kepada Allah Ta'ala. Na'udzubillahi min dzaalik.

Referensi:
Nashoihul 'Ibad Karya Syeikh Nawawi Al-Bantani

(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1835 seconds (0.1#10.140)