Nabi Muhammad SAW Terima Wahyu, Atap Istana Persia Runtuh dan Bendungan Jebol

Senin, 06 Desember 2021 - 17:29 WIB
loading...
A A A
Mereka menjawab, “Sesungguhnya kami akan (berhati-hati)!”

Kisra lebih lanjut berkata, “Kalau begitu buatlah perhitungannya.”

Mereka melakukan ini untuknya dan (setelah selesai membuat perhitungan baru) mengatakan kepadanya, “Sekarang bangunlah!”

Dia menghabiskan sejumlah uang yang tak terhitung jumlahnya, selama delapan bulan sejak saat itu.

Kemudian mereka memberi tahu dia, “Kami telah menyelesaikannya,” dan dia berkata, “Haruskah aku pergi dan duduk di atasnya (tembok bendungan)?”

Mereka menjawab, “Ya.”

Dia tetap enggan untuk duduk di atasnya, maka dia mengendarai salah satu kudanya dan mulai berjalan melewati bendungan. Tetapi ketika dia berjalan di sepanjang (tembok bendungan) itu, Tigris menghancurkan konstruksi itu, dan dia dapat terselamatkan hanya pada saat-saat napas terakhirnya.

Dia mengumpulkan mereka lagi, dan berkata, “Demi Tuhan, aku akan menyerahkan kalian (untuk dieksekusi) hingga orang terakhir dari kalian, dan aku akan merobek sendi bahu kalian dan akan melemparkan kalian ke bawah kaki gajah, kecuali jika kalian menceritakan dengan tepat kebenaran tentang masalah ini, yang mana telah kalian karang-karang cerita semacam itu untukku.”

Mereka menjawab, “Kami tidak akan berbohong kepadamu lagi, wahai Raja. Engkau memerintahkan kami, ketika (bendungan di) Tigris jebol dan atap lengkung istana kerajaanmu runtuh tanpa beban apa pun yang diletakkan di atasnya, untuk menggunakan ilmu istimewa kami dan mencari tahu alasan di baliknya.

“Kami melakukan itu, tetapi bumi menjadi gelap dan semua penjuru langit menjadi tertutup bagi kami. Ilmu istimewa kami tidak ada gunanya (secara harfiah, “kembali ke tangan kami”), sehingga tidak ada sihir para penyihir atau kemampuan para peramal untuk melihat ke masa depan atau pengetahuan para ahli nujum tentang bintang yang terbukti manjur.

“Kami menyadari bahwa masalah ini berasal dari langit dan bahwa seorang nabi telah diutus, atau akan diutus, dan karena itu, ada sesuatu yang telah menghalangi kami untuk menggunakan ilmu istimewa kami."

“Kami takut jika kami memberitahu tentang (akan) hancurnya kekuasaan kerajaanmu, engkau akan membunuh kami. Seperti juga orang lain, kami tidak ingin mati, jadi kami memberikan jawaban yang dikarang-karang untuk melindungi diri kami sendiri, seperti yang engkau lihat.”

Kisra berkata, “Celakalah kalian! Mengapa kalian tidak memberitahuku penjelasan tentang masalah ini sehingga aku dapat menggunakan penilaianku sendiri tentang apa yang harus aku lakukan!”

Mereka menjawab, “Rasa takut kami kepadamu menghalangi kami melakukan itu.”

Kisra, dengan demikian, membiarkan mereka pergi dan dirinya menyerah (tidak melanjutkan) berkenaan dengan (pembangunan bendungan di) Tigris ketika (kejadian jebolnya bendungan) yang terakhir ini mengalahkannya.

(mhy)
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2057 seconds (0.1#10.140)