Baca Ayat Kursi Menjelang Tidur, Ini Keutamaannya

Rabu, 08 Desember 2021 - 21:59 WIB
loading...
Baca Ayat Kursi Menjelang Tidur, Ini Keutamaannya
Salah satu amalan terbaik sebelum tidur ialah membaca Ayat Kursi. Foto ilsutrasi/dok @santapanminda
A A A
Ayat Kursi (Al-Baqarah ayat 255) sangat populer dan memiliki fadhillah luar biasa. Salah satu keutamaannya diceritakan dalam Kitab Tanbihul Ghafilin karya Imam Abu Laits As-Samarqandi (wafat 373 H).

Inilah amalan terbaik menjelang tidur sebagaimana pesan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam: "Apabila engkau mendatangi tempat tidur (di malam hari) bacalah Ayat Kursi, niscaya Allah akan menjagamu dan setan tidak akan mendekatimu hingga waktu pagi." (HR Al-Bukhari)

Dikisahkan, Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu pernah ditugaskan oleh Rasulullah untuk menjaga gudang zakat di bulan Ramadhan. Tiba-tiba muncul seseorang mencuri segenggam makanan. Abu Hurairah berhasil menangkap sosok tersebut. "Aku akan adukan engkau kepada Rasulullah," kata Abu Hurairah.

Mendengar itu, orang tersebut merengek dan berkata: "Saya ini orang miskin, keluarga tanggungan saya banyak, sementara saya sangat memerlukan makanan."

Maka pencuri itu pun dilepaskan. Meskipun zakat diperuntukkan kepada fakir miskin, namun cara orang tersebut mencuri makanan tetap tidak dibenarkan.

Esoknya, Abu Hurairah melaporkannya kepada Rasulullah. Maka Beliau bertanya: "Apa yang engkau lakukan kepada tawananmu semalam ya Abu Hurairah?"

"Ya Rasulullah, bahwa ia orang miskin, keluarganya banyak dan sangat memerlukan makanan dan aku pun melepaskannya," jawab Abu Hurairah.

"Dia berbohong," kata Rasulullah sembari memberi tahu bahwa nanti malam ia akan datang lagi.

Mendengar ucapan Nabi, Abu Hurairah pun mempeketat penjagaan dan kewaspadaan. Benar saja, pencuri itu kembali lagi, lalu mengambil makanan seperti kemarin. Si pencuri pun tertangkap. "Akan aku adukan kau kepada Rasulullah," ancam Abu Hurairah.

Pencuri itu meminta ampun sembari berkata: "Saya orang miskin, keluarga saya banyak. Saya berjanji esok tidak akan kembali lagi."

Mendengar keluhan orang itu, Abu Hurairah merasa kasihan dan melepaskannya seperti kemarin. Paginya, kejadian itu diadukannya kepada Rasulullah.

Rasulullah kembali menegaskan: "Pencuri itu dusta, dan nanti malam ia akan kembali lagi".

Malam itu Abu Hurairah berjaga-jaga dengan kewaspadaan super ketat. Diperhatikannya dengan teliti setiap gerak-gerik di sekelilingnya lantaran sudah dua kali ia dibohongi oleh pencuri.

Abu Hurairah bertekad tidak akan melepaskannya lagi. Hatinya sudah tidak sabar lagi menunggu-nunggu datangnya pencuri itu. Ia kesal. Kenapa pencuri itu dilepaskan begitu saja sebelum diseret ke hadapan Rasulullah.

"Kali ini tidak akan kuberi ampun," kata Abu Hurairah dalam hati.

Malam semakin larut, jalanan sudah sepi, tiba-tiba muncul sesosok bayangan yang datang menghampiri makanan yang dia jaga. "Nah, benar juga, ia datang lagi," katanya dalam hati.

Tak lama kemudian pencuri itu bertekuk lutut di hadapan Abu Hurairah dengan wajah ketakutan. Diperhatikannya benar-benar wajah pencuri itu. Ada semacam kepura-puraan pada gerak-geriknya.

"Kali ini kau pasti kuadukan kepada Rasulullah. Sudah dua kali kau berjanji tidak akan datang lagi kemari, tapi ternyata kau kembali juga," gertak Abu Hurairah.

Pencuri itu kembali memohon. Namun, tangan Abu Hurairah menggenggam erat pencuri dan tidak melepaskannya. Maka dengan rasa putus asa akhirnya si pencuri itu berkata: "Lepaskan saya, saya akan ajari tuan beberapa kalimat yang sangat berguna."

Abu Hurairah spontan penasaran. "Kalimat-kalimat apakah itu?" tanya Abu Hurairah dengan rasa ingin tahu.

"Bila tuan hendak tidur, bacalah Ayat Kursi: Allahu Laa Ilaaha illaa Huwal-Hayyul Qayyuuum... dan seterusnya sampai akhir ayat. Maka tuan akan selalu dipelihara oleh Allah, dan tidak akan ada setan yang berani mendekati tuan sampai pagi."

Mendengar itu, pencuri itu pun dilepaskan oleh Abu Hurairah. Sepertinya naluri keilmuannya lebih menguasai jiwanya sebagai penjaga gudang.

Esok harinya, ia kembali menghadap Rasulullah untuk melaporkan pengalamannya yang tidak biasa itu yaitu pencuri yang mengajarkan "Ayat Kursi".

"Apa yang dilakukan oleh tawananmu semalam?" tanya Rasulullah sebelum Abu Hurairah menceritakan segalanya.

"Ia mengajariku beberapa kalimat yang katanya sangat berguna, lalu ia saya lepaskan," jawab Abu Hurairah. "Kalimat apakah itu?" tanya Nabi.

Katanya: "Kalau kamu tidur, bacalah Ayat Kursi: Allahu laa Ilaha illaa Huwal-Hayyul Qayyuum... dan seterusnya sampai akhir ayat. Dan ia katakan pula: "Jika engkau membaca itu, maka engkau akan selalu dijaga oleh Allah, dan tidak akan didekati setan hingga pagi hari."

Mendengar itu, Rasulullah berkata: "Pencuri itu telah berkata benar, sekalipun sebenarnya ia tetap pendusta." Kemudian Nabi Muhammad bertanya kepada Abu Hurairah: "Tahukah kamu, siapa sebenarnya pencuri yang bertemu denganmu tiap malam itu?" "Tidak," jawab Abu Hurairah. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berkata: "Dia adalah setan."

Demikian keagungan Ayat Kursi hingga setan sendiri pun mengakuinya. Ayat Kursi memiliki keagungan melebihi langit dan bumi. Rasulullah pernah bersabda: "Tidaklah Allah menciptakan langit dan bumi melebihi agungnya ayat kursi (karena di dalam ayat tersebut telah mencakup nama dan sifat Allah)". Sufyan ats-Tsauri berkata: "Sebab ayat kursi merupakan (salah satu) kalamullah (perkataan Allah), sedangkan Kalamullah itu lebih agung dari ciptaan Allah yang berupa langit dan bumi." (HR at-Tirmidzi)

Dalam riwayat lain, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

من قرأ اية الكرسي في دبر الصلاة المكتوبة كان في ذمة الله الى الصلاة الأخرى

"Barangsiapa membaca Ayat Kursi setelah sholat wajib, maka dia berada dalam perlindungan Allah hingga sholat berikutnya." (HR At-Thabrani)

Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, berkata Rasulullah bersabda:"Barang siapa membaca Ayat Kursi setiap selesai sholat wajib, maka tidak ada yang menghalanginya untuk masuk surga melainkan kematian." (HR An-Nasai)

Ayat Kursi Al-Baqarah Ayat 255 dan Artinya

اللّٰهُ لَاۤ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ الۡحَـىُّ الۡقَيُّوۡمُۚ  لَا تَاۡخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوۡمٌ‌ؕ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الۡاَرۡضِ‌ؕ مَنۡ ذَا الَّذِىۡ يَشۡفَعُ عِنۡدَهٗۤ اِلَّا بِاِذۡنِهٖ‌ؕ يَعۡلَمُ مَا بَيۡنَ اَيۡدِيۡهِمۡ وَمَا خَلۡفَهُمۡ‌ۚ وَلَا يُحِيۡطُوۡنَ بِشَىۡءٍ مِّنۡ عِلۡمِهٖۤ اِلَّا بِمَا شَآءَ ۚ وَسِعَ كُرۡسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضَ‌‌ۚ وَلَا يَـــُٔوۡدُهٗ حِفۡظُهُمَا ‌ۚ وَ هُوَ الۡعَلِىُّ الۡعَظِيۡمُ


"Allah, tidak ada Tuhan selain Dia. Yang Mahahidup, Yang terus menerus mengurus (makhluk-Nya), tidak mengantuk dan tidak tidur. Milik-Nya apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang di hadapan mereka dan apa yang di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun tentang ilmu-Nya melainkan apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya meliputi langit dan bumi. Dan Dia tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Dia Mahatinggi, Mahabesar." (QS Al-Baqarah Ayat 255)

(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1456 seconds (0.1#10.140)