Begini Argumen Ulama yang Berpandangan Surga Nabi Adam Ada di Bumi

Senin, 13 Desember 2021 - 05:15 WIB
loading...
Begini Argumen Ulama...
Sebagian ulama berpendapat surga Nabi Adam sebelum beliau diturunkan ke bumi berada di bumi juga. (Foto/Ilustrasi : Ist)
A A A
Sebagian ulama berpendapat bahwa surga yang ditinggali Nabi Adam dan Siti Hawa ada di bumi. Maknanya, surga awal penciptaan manusia itu tidak abadi. Pendapat ini berbeda dengan jumhur ulama yang berpandangan bahwa surga yang ditinggali oleh Nabi Adam adalah surga yang ada di langit, yaitu Surga Ma'wa, surga keabadian.



Ibnu Katsir dalam bukunya berjudul Qashash Al-Anbiyaa atau Kisah Para Nabi mengatakan di antara dalil yang digunakan oleh para ulama yang berpendapat bahwa surga yang ditinggali oleh Adam dan Hawa itu terletak di bumi adalah riwayat Abdullah bin Ahmad dalam Kitab Az-Ziyadat.

Dari Hadbah bin Khalid, dari Himad bin Salamah, dari Humaid, dari Hasan Basri, dari Utai (yakni Ibnu Dhamrah As-Sadi), dari Ubay bin Kaab, ia berkata:

Ketika Nabi Adam tengah menghadapi saat-saat terakhirnya, ia mengungkapkan kepada anak-anaknya bahwa ia ingin sekali merasakan buah anggur dari surga untuk terakhir kalinya. Maka anak-anaknya pun berusaha untuk mencarinya.

Lalu dalam perjalanan ada beberapa malaikat yang menyapa mereka dan menanyakan, “Wahai anak-anak Adam, hendak ke manakah kalian?”

Mereka menjawab, “Ayah kami sangat menginginkan buah anggur dari surga.”

Lalu para malaikat berkata, “Kembalilah kalian, kami akan mendapatkannya untuk kalian.”

Maka setelah Nabi Adam memakan buah itu beliau pun wafat. Lalu anak-anaknya segera memandikannya, menghiasinya (dengan wewangian), mengkafaninya, lalu disholatkan dengan diimami oleh malaikat Jibril dan dimakmumi oleh para malaikat lain dan seluruh anak-anak Nabi Adam, kemudian mereka pun menguburkannya.

Lalu para malaikat berkata, “Inilah tata cara yang harus dilakukan terhadap jenazah.”



Menurut Ibnu Katsir, para ulama tadi melanjutkan, "Kalau saja untuk mendapatkan buah anggur yang terletak di dalam surga tempat kediaman Adam terdahulu itu tidak mungkin dicapai, maka tidak mungkin pula anak-anak Adam akan mencarinya. Maka hal ini menunjukkan bahwa surga tersebut berada di bumi, bukan di langit.”

Para ulama ini juga menjawab dalil dari jumhur ulama yang mengusung pendapat bahwa surga yang ditinggali Adam ada di langit, yaitu Surga Ma'wa, surga keabadian.

Pertama, mereka mengatakan, "Berdalil bahwasanya alif lam pada kata “al-jannah” pada firman Allah, “Wahai Adam! Tinggallah engkau dan istrimu di dalam surga,” tidak didahului dengan keterangan yang dapat menerangkannya, lalu dianggap hanya dapat dikenali dengan akal.

Ibnu Katsir menjelaskan ini adalah dalil yang memang dapat diterima, namun dikenali dengan petunjuk dari gaya bahasa yang digunakan dalam kalimat tersebut. Yakni, bahwa Adam itu diciptakan dari tanah (bumi) dan belum pernah ada pernyataan atau keterangan bahwa ia diangkat ke atas langit, apalagi ia memang diciptakan untuk berada di bumi sebagaimana difirmankan oleh Allah kepada Malaikat, “Aku hendak menjadikan khalifah di bumi.”

Para ulama melanjutkan, kata “al-jannah” yang digunakan pada ayat di atas tadi sama seperti kata “al-jannah" pada firman Allah dalam Surat Al-Qalam Ayat 17

إِنَّا بَلَوْنَٰهُمْ كَمَا بَلَوْنَآ أَصْحَٰبَ ٱلْجَنَّةِ إِذْ أَقْسَمُوا۟ لَيَصْرِمُنَّهَا مُصْبِحِينَ

Innā balaunāhum kamā balaunā aṣ-ḥābal-jannah, iż aqsamụ layaṣrimunnahā muṣbiḥīn

"Sesungguhnya Kami telah mencobai mereka (musyrikin Mekah) sebagaimana Kami telah mencobai pemilik-pemilik kebun, ketika mereka bersumpah bahwa mereka sungguh-sungguh akanmemetik (hasil)nya di pagi hari".

Alif lam pada kata “al-Jannah” pada ayat ini juga bukan bersifat umum, dan tidak ada keterangan pendahuluan agar bisa dikenali secara lafazh, maka tentu saja kata ini juga hanya dapat dikenali secara akal yang dapat diartikan melalui gaya bahasa yang digunakan pada kalimat tersebut. Makna dari kata “al-jannah” pada ayat tersebut adalah “kebun”.

Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2212 seconds (0.1#10.140)