Doa Menahan Amarah yang Bisa Diamalkan dengan Mudah
loading...
A
A
A
Doa menahan amarah dianjurkan untuk diamalkan bagi siapa saja yang mudah tersulut emosi atau mudah marah. Umumnya, menahan amarah merupakan salah satu hal yang cukup sulit dilakukan. Pasalnya, jika sudah terpancing amarah dan termakan nafsu, maka seseorang dapat dengan mudah berbuat hal batil.
Karena itu, Rasulullah menyebut mereka yang mampu menahan amarah lebih hebat dari orang yang selalu menang dalam pertempuran. Dari Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu, Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,
“Orang hebat bukanlah orang yang selalu menang dalam pertempuran. Orang hebat adalah orang yang bisa mengendalikan diri ketika marah.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Namun demikian, amarah sendiri bisa kita redakan. Bahkan, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam mengajarkan doa yang cukup mudah untuk diucapkan ketika seseorang hendak marah. Walau tak asing dan mudah, namun doa berikut bisa jadi sangat sulit diucapkan saat marah.
Dari sahabat Sulaiman bin Surd Radhiyallahu’anhu, beliau menceritakan, “Suatu hari saya duduk bersama Nabi Shallallahu’alaihi wa sallam. Ketika itu ada dua orang yang saling memaki. Salah satunya telah merah wajahnya dan urat lehernya memuncak.
Kemudian Rasulullah bersabda, ‘Sungguh saya mengetahui ada satu kalimat, jika dibaca oleh orang ini, marahnya akan hilang. Jika dia membaca ta’awudz, maka marahnya akan hilang.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Inilah doa untuk menghindarkan atau menahan amarah tersebut:
A’uudzu billahi minas syaithanir rajiim.
Artinya: “Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk.”
Selanjutnya, bila marah belum juga reda. Maka seseorang dapat berzikir dan melanjutkan dengan doa berikut ini.
Allahummaghfir lii dzambii wadzhib ghaidzho qolbii wa ajirnii minasy syaithooni.
Artinya: "Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku, hilangkanlah kemarahan hatiku dan selamatkanlah aku dari kejahatan setan."
Wallahu A'lam
Karena itu, Rasulullah menyebut mereka yang mampu menahan amarah lebih hebat dari orang yang selalu menang dalam pertempuran. Dari Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu, Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,
“Orang hebat bukanlah orang yang selalu menang dalam pertempuran. Orang hebat adalah orang yang bisa mengendalikan diri ketika marah.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Namun demikian, amarah sendiri bisa kita redakan. Bahkan, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam mengajarkan doa yang cukup mudah untuk diucapkan ketika seseorang hendak marah. Walau tak asing dan mudah, namun doa berikut bisa jadi sangat sulit diucapkan saat marah.
Dari sahabat Sulaiman bin Surd Radhiyallahu’anhu, beliau menceritakan, “Suatu hari saya duduk bersama Nabi Shallallahu’alaihi wa sallam. Ketika itu ada dua orang yang saling memaki. Salah satunya telah merah wajahnya dan urat lehernya memuncak.
Kemudian Rasulullah bersabda, ‘Sungguh saya mengetahui ada satu kalimat, jika dibaca oleh orang ini, marahnya akan hilang. Jika dia membaca ta’awudz, maka marahnya akan hilang.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Inilah doa untuk menghindarkan atau menahan amarah tersebut:
أعوذُ بالله مِنَ الشَّيْطانِ الرَّجيمِ
A’uudzu billahi minas syaithanir rajiim.
Artinya: “Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk.”
Selanjutnya, bila marah belum juga reda. Maka seseorang dapat berzikir dan melanjutkan dengan doa berikut ini.
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْلِىْ ذَنْبِىْ وَاذْهِبْ غَيْظَ قَلْبِىْ وَاَجِرْنِىْ مِنَ الشَّيْطَانِ
Allahummaghfir lii dzambii wadzhib ghaidzho qolbii wa ajirnii minasy syaithooni.
Artinya: "Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku, hilangkanlah kemarahan hatiku dan selamatkanlah aku dari kejahatan setan."
Wallahu A'lam
(wid)