Ikhtiar Mendirikan Masjid Indonesia Pertama di Inggris Mendekati Kenyataan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ikhtiar mendirikan masjid Indonesia di London, Inggris, Indonesian Islamic Centre (IIC) semakin mendekati kenyataan dengan diterimanya penawaran bangunan bekas gereja dengan harga yang disepakati panitia yaitu sebesar 1,4 juta poundsterling.
Perwakilan panitia pembangunan masjid untuk kedua kalinya meninjau lokasi bangunan yang rencananya akan menjadi masjid tersebut pada Rabu (22/12/2021). Lokasinya berada kawasan Neasden, di London barat laut, sekitar sembilan kilometer dari pusat kota. Bangunan dua lantai dengan luas 368,5 meter persegi itu dianggap sangat strategis karena dekat dengan stasiun kereta bawah tanah (underground), moda transportasi utama di London, juga jalur bus dan jalan lingkar utara yang menghubungkan dengan Central London. Dengan begitu, masjid ini nantinya mudah dijangkau dengan moda transportasi apa pun.
”Nilai plus, selain lokasi yang cukup strategis, adalah bangunan ini sudah berizin sebagai tempat ibadah dan bisa menampung hingga 500 jamaah. Kondisi bangunan pun tidak memerlukan perbaikan yang besar untuk segera bisa digunakan setelah nanti berhasil dibeli,” kata Berry Natalegawa, salah satu anggota panitia masjid IIC.
Total dana yang perlu disiapkan panitia untuk membeli bangunan ini adalah 1,5 juta poundsterling, termasuk biaya 100.000 poundsterling untuk biaya administrasi jual beli, yang mencakup biaya survei dan pengacara (solicitor). “Kabar lain yang menggembirakan adalah, bangunan lama IIC juga dalam proses penawaran. Dari hasil penjualan rumah ini nanti ditambah dengan donasi yang sudah terkumpul hingga saat ini, maka kekurangan dananya 600.000 poundsterling,” jelas, Ketua Panitia Pembangunan Masjid IIC Eko Kurniawan.
Seperti diberitakan sebelumnya, komunitas masyarakat muslim Indonesia di London dan sekitarnya sejak 2003 memiliki tempat yang difungsikan sebagai tempat ibadah dan kegiatan komunitas dengan daya tamping sekitar 100 jamaah. Lokasinya berada di Colindale, London utara. Karena animo jamaah di London semakin banyak dan dengan bertambahnya kegiatan, bangunan rumah tersebut tidak lagi bisa menampung aktivitas kegiatan jamaah. “Hal tersebut mendorong kami untuk segera merealisasikan pembangunan masjid IIC yang telah lama diinisiasi oleh berbagai komunitas muslim Indonesia dari berbagai elemen di London dan sekitarnya,” kata Ketua Dewan Pengawas IIC Memet Purnama Hasan.
Bendahara Panitia IIC Djamalulail mengatakan, hingga laporan ini ditulis, dana yang sudah tersedia sebesar 900.000 poundsterling, yang berasal dari hasil penjualan bangunan lama IIC senilai 560.000 poundsterling dan pengumpulkan donasi sebesar 340.000 poundsterling. “Jadi, kami masih memerlukan dana 600.000 poundsterling atau sekitar Rp12 miliar yang harus lunas dalam enam hingga sembilan bulan ke depan, sesuai hasil negosiasi dengan pemilik bangunan yang sedang kami tawar ini,” kata Djamalulail.
Untuk mencapai target penggalangan dana sebesar 600.000 poundsterling, panitia pembangunan masjid IIC London sedang menyiapkan program-program penggalangan dana. “Rencananya mulai Januari, panitia akan meluncurkan rencana penggalangan untuk 2022,” kata Eko.
Bagi yang ingin berkontribusi mewujudkan masjid Indonesia pertama di Inggris, bisa berdonasi melalui transfer ke rekening penggalangan dana masjid IIC London di Inggris maupun di Indonesia.
1. UK Account
Barclays Bank Plc. (Poundsterling)
Indonesian Islamic Centre
Sort Code: 20-71-74
Account Number: 50092916
2. Rekening IDR
Bank Syariah Indonesia (BSI-BSM)
Ahmad Bukhori atau Memet P Hasan
No Rek: 1105685258
Lihat Juga: Pembangunan Masjid Indonesia Pertama di Inggris, Panitia Dapat Komitmen Wakaf Rp5 Miliar
Perwakilan panitia pembangunan masjid untuk kedua kalinya meninjau lokasi bangunan yang rencananya akan menjadi masjid tersebut pada Rabu (22/12/2021). Lokasinya berada kawasan Neasden, di London barat laut, sekitar sembilan kilometer dari pusat kota. Bangunan dua lantai dengan luas 368,5 meter persegi itu dianggap sangat strategis karena dekat dengan stasiun kereta bawah tanah (underground), moda transportasi utama di London, juga jalur bus dan jalan lingkar utara yang menghubungkan dengan Central London. Dengan begitu, masjid ini nantinya mudah dijangkau dengan moda transportasi apa pun.
”Nilai plus, selain lokasi yang cukup strategis, adalah bangunan ini sudah berizin sebagai tempat ibadah dan bisa menampung hingga 500 jamaah. Kondisi bangunan pun tidak memerlukan perbaikan yang besar untuk segera bisa digunakan setelah nanti berhasil dibeli,” kata Berry Natalegawa, salah satu anggota panitia masjid IIC.
Total dana yang perlu disiapkan panitia untuk membeli bangunan ini adalah 1,5 juta poundsterling, termasuk biaya 100.000 poundsterling untuk biaya administrasi jual beli, yang mencakup biaya survei dan pengacara (solicitor). “Kabar lain yang menggembirakan adalah, bangunan lama IIC juga dalam proses penawaran. Dari hasil penjualan rumah ini nanti ditambah dengan donasi yang sudah terkumpul hingga saat ini, maka kekurangan dananya 600.000 poundsterling,” jelas, Ketua Panitia Pembangunan Masjid IIC Eko Kurniawan.
Seperti diberitakan sebelumnya, komunitas masyarakat muslim Indonesia di London dan sekitarnya sejak 2003 memiliki tempat yang difungsikan sebagai tempat ibadah dan kegiatan komunitas dengan daya tamping sekitar 100 jamaah. Lokasinya berada di Colindale, London utara. Karena animo jamaah di London semakin banyak dan dengan bertambahnya kegiatan, bangunan rumah tersebut tidak lagi bisa menampung aktivitas kegiatan jamaah. “Hal tersebut mendorong kami untuk segera merealisasikan pembangunan masjid IIC yang telah lama diinisiasi oleh berbagai komunitas muslim Indonesia dari berbagai elemen di London dan sekitarnya,” kata Ketua Dewan Pengawas IIC Memet Purnama Hasan.
Bendahara Panitia IIC Djamalulail mengatakan, hingga laporan ini ditulis, dana yang sudah tersedia sebesar 900.000 poundsterling, yang berasal dari hasil penjualan bangunan lama IIC senilai 560.000 poundsterling dan pengumpulkan donasi sebesar 340.000 poundsterling. “Jadi, kami masih memerlukan dana 600.000 poundsterling atau sekitar Rp12 miliar yang harus lunas dalam enam hingga sembilan bulan ke depan, sesuai hasil negosiasi dengan pemilik bangunan yang sedang kami tawar ini,” kata Djamalulail.
Untuk mencapai target penggalangan dana sebesar 600.000 poundsterling, panitia pembangunan masjid IIC London sedang menyiapkan program-program penggalangan dana. “Rencananya mulai Januari, panitia akan meluncurkan rencana penggalangan untuk 2022,” kata Eko.
Bagi yang ingin berkontribusi mewujudkan masjid Indonesia pertama di Inggris, bisa berdonasi melalui transfer ke rekening penggalangan dana masjid IIC London di Inggris maupun di Indonesia.
1. UK Account
Barclays Bank Plc. (Poundsterling)
Indonesian Islamic Centre
Sort Code: 20-71-74
Account Number: 50092916
2. Rekening IDR
Bank Syariah Indonesia (BSI-BSM)
Ahmad Bukhori atau Memet P Hasan
No Rek: 1105685258
Lihat Juga: Pembangunan Masjid Indonesia Pertama di Inggris, Panitia Dapat Komitmen Wakaf Rp5 Miliar
(cip)