Pandangan Gus Baha Tentang Poligami, Yuk Simak Tausiyahnya!

Kamis, 30 Desember 2021 - 05:07 WIB
loading...
Pandangan Gus Baha Tentang Poligami, Yuk Simak Tausiyahnya!
Ulama ahli tafsir Quran Gus Baha menyampaikan pandangan menarik mengenai poligami. Foto/dok Channel Online Berbagi
A A A
Dalam kajian kali ini, kita mengulas tema tentang poligami. Seperti apa pandangan Ulama ahli tafsir Qur'an Gus Baha (KH Ahmad Bahauddin Nursalim) terkait poligami.

Sebagaimana diketahui poligami adalah ikatan perkawinan di mana suami menikahi lebih dari satu istri dalam waktu bersamaan. Dalam perspektif Islam, poligami adalah bagian dari Sunnah Rasul. Tidak ada yang mengingkari hal ini.

Namun, setiap orang yang ingin melakukan poligami hendaknya hati-hati dan mengetahui tata cara poligami yang benar sesuai ajaran Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.

Mari kita simak penjelasan singkat Gus Baha yang juga pengasuh Pesantren Tahfizh LP3IA Narukan Rembang ini. Berikut penjelasannya dilansir dari kajian yang diunggah Channel "Online Berbagi" 2020 lalu:

"Sunnah Nabi itu banyak. Sunnah Rasul itu orang yang melakukan semua yang pernah dilakukan Nabi termasuk Nabi pernah melakukan sholat dalam keadaan takut, pernah sholat tanpa bisa wudhu, pernah sholat dalam tekanan. Termasuk pernah sholat dengan hanya memakai satu baju. Jadi (Sunnah Rasul) itu macam-macam. Misalnya lagi, sedekah itu sunnah, betul tapi jika kamu mampu.

Termasuk Sunnah Rasul itu saat kelaparan mengganjal perut. Kamu berani gak (mengamalkannya)? Jadi kan ujung-ujungnya kita hanya menyebut Sunnah Rasul yang asyik-asyik saja.

Jadi orang yang poligami juga harus diberi pertanyaan begitu. "Sunnah Rasul itu punya banyak istri". Iya, tapi setelah istri pertama meninggal dunia.

Semua tahu, Nabi itu punya banyak istri usai Khajidah wafat atau masih hidup? Jawabannya setelah Sayyidah Khadijah wafat. Sekarang misalkan pertanyaannya, mereka yang poligami, menunggu istri pertama wafat atau sudah tak sabar menikah lagi? Atau tidak perlu menunggu dia wafat?

Nah, artinya kalau ingin poigami, ya poligami saja. Tidak usah bawa-bawa Sunnah Rasul. Kalau ngotot ingin persis seperti Nabi, pertanyaannya, pastikan dulu istri pertama meninggal dunia. Biasa saja kalau mau poligami.

Misalnya ada yang bertanya "Kenapa kamu poligami". Jawab saja jujur, "Pengen".

Lalu kenapa kamu ingin poligami? Jawab saja: "Karena punya uang." Kalau tak punya uang keinginan itu pasti hilang. (hahaha)

Tapi tidak usah sedikit-sedikit bawa-bawa Sunnah Rasul. Jadi biasa saja, kalau ingin beramal, lakukan saja. Bagaimana pun zina itu buruk, lebih baik menikah. Jadi jujur. Karena jujur juga adalah bagian dari Sunnah Rasul.

Iya kan, Nabi bersabda tentang menikah itu sederhana. Mengapa orang harus menikah?

فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ

"Karena menikah itu lebih dapat menahan pandangan dan lebih memelihara kemaluan." (HR Al-Bukhari dan Muslim)

Menikah itu bisa menyelamatkannya dari zina. Sabda Nabi itu sangat sederhana. Pokoknya tujuan menikah adalah agar tidak berzina. Tapi sekarang orang berlebihan, sok jadi yang paling saleh, "poligami bisa memperbanyak umat Nabi, bla bla bla..."

Meskipun istrimu jelek tapi tetap bisa berproduksi. Tapi kamu gak kuat kan punya istri jelek? Jadi tidak usah berlebihan, biasa saja meniru Nabi.

Maka hormatilah istrimu karena dia telah menyelamatkanmu dari zina (dosa besar). Jadi cintailah mereka dengan tulus.

Untuk diketahui, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melakukan poligami setelah istri pertama beliau Sayyidah Khadijah meninggal dunia. Beliau juga menikahi beberapa perempuan tujuannya untuk menyelamatkan harkat dan martabat para wanita kala itu.



Berikut video Kajian Gus Baha yang Diunggah Channel Onlien Berbagi 5 Desember 2020:
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2148 seconds (0.1#10.140)