Kutukan Nabi Nuh kepada Dua Orang Putranya Menjadi Kenyataan

Senin, 24 Januari 2022 - 14:28 WIB
loading...
Kutukan Nabi Nuh kepada...
Nabi Nuh AS mendoakan yang baik-baik kepada anak sulungnya, Sam, tapi tidak pada dua putranya yang lain: Ham dan Yafits. (Foto/Ilusrasi: Ist)
A A A
Nabi Nuh AS mendoakan yang baik-baik kepada anak sulungnya, Sam, tapi tidak pada dua putranya yang lain: Ham dan Yafits. Sam didoakan keturunannya menjadi nabi dan orang-orang saleh. Sedangkan Ham dan Yafits dikutuk. Ham melahirkan keturunan kaum negro, sedangkan Yafits menurunkan makhluk terjelek.



Sejarawan penting Mesir, Syaikh Muhammad bin Ahmad bin Iyas (1448-1522) dalam buku berjudul “Kisah Penciptaan dan Tokoh-tokoh Sepanjang Zaman” mengutip Al-Kisa’i mengatakan, setelah Nabi Nuh AS menetap kembali di bumi, dia membagi 3 wilayah untuk anak-anaknya yaitu Sam, Ham, dan Yafits.

Sam menetap di wilayah bagian barat. Keturunannya menempati daerah Romawi, Persia, dan Arab. Selain itu, Sam juga diberi daerah yang meliputi Hijaz, Yaman, Irak, Syam, dan daerah yang lainnya.

Nabi Nuh melihat di wajah Sam ada cahaya kenabian. Sam adalah anak Nuh yang tertua.

Ham ditempatkan di wilayah utara. Keturunannya menempati daerah Zanji dan Habasyah. Sedangkan Yafits ditempatkan di wilayah timur. Keturunannya banyak menempati daerah Turki, Ya’juj dan Ma’juj.

Syaikh Muhammad bin Ahmad bin Iyas mengutip Ka’ab al-Ahbar mengatakan, setelah Nabi Nuh berusia lanjut dan mendekati ajalnya, dia mengundang anak cucunya. Dia memohon kepada Allah agar mengabulkan doanya. Dia naik ke puncak gunung.

Pertama kali dia memanggil Sam. Si sulung ini pun datang. Ia duduk di hadapan Nabi Nuh. Kemudian Nuh meletakkan kedua tangannya kepada Sam dan berkata, “Ya Allah, berkatilah Sam beserta keturunannya, dan jadikanlah di antara keturunannya kenabian dan kerajaan.”

Belakangan doa Nabi Nuh ini terkabul. Keturunan Sam banyak yang menjadi Nabi dan orang-orang saleh. Sam mempunyai 5 anak. Pertama, Arfakhsyad, yang melahirkan banyak nabi dan orang-orang saleh, dan di antara keturunannya adalah orang-orang Arab, Rabi’ah, dan Mudhar, dan kabilah-kabilah Yaman.

Kedua, Hasyim, yang keturunannya banyak menempati di tanah Yaman yang dikenal dengan Nasanis. Di wajah mereka hanya ada satu mata, satu telinga, dan satu kaki.

Ketiga, Huwail, keturunannya adalah orang-orang ‘Amaliqah dan Imadiyah.

Keempat, Arum, keturunannya adalah kabilah-kabilah ‘Ad dan Tsamud.

Kelima adalah Syamalikha, yang tidak memiliki keturunan karena mandul.

Ats-Tsa’labi mengatakan bahwa Sam berumur 600 tahun. Dia adalah orang yang tidak sabar terhadap kematian. Nuh pernah memohon kepada Allah agar tidak mematikan Sam hingga dia sendiri meminta kematian kepada Tuhannya. Ketika dia telah berusia lanjut dan merasa lemah untuk beraktivitas, dia meminta mati kepada Tuhannya. Setelah meninggal, dia dikuburkan di sebuah kota di Hauran.



Sam Leluhur Kaum Negro
Selanjutnya Nabi Nuh memanggil Ham. Tidak seperti Sam, anak kedua ini tidak menyambut panggilan ayahnya. Akhirnya, Nabi Nuh mengutuk dalam doanya, “Ya Allah, buatlah anak cucunya menjadi terhina dan hitamkanlah paras mereka. Jadikanlah mereka sebagai budak dan pelayan bagi keturunan Sam.”

Menurut sebuah riwayat, Ham mempunyai seorang anak yang bernama Mishrayim. Dia mendengar doa kakeknya itu. Dia pun mendatangi Nabi Nuh, “Wahai kakek, aku penuhi panggilanmu, sebab ayahku tidak memenuhinya.”

Nabi Nuh meletakkan kedua tangannya di badan Mishrayim dan berdoa, “Ya Allah, sebagaimana Engkau telah mengabulkan doaku, maka berkatilah anak ini beserta keturunannya. Tempatkanlah mereka di bumi yang diberkati yang merupakan induk negeri dan tempat hiruk pikuknya para hamba, yang sungainya merupakan sungai terunggul.”

Dan pada masa berikutnya, Mishrayim menetap di Mesir. Tempat yang ditinggalinya diberi nama dengan namanya dan di antara keturunannya adalah suku Qibthi.

Rupanya, ketika Nabi Nuh memanggil Ham, pada malam itu dia bersenggama dengan istrinya. Kemudian istrinya melahirkan dua anak, laki-laki dan perempuan.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1569 seconds (0.1#10.140)