Tata Cara Sholat Tahiyatul Masjid dan Bacaan Niatnya

Selasa, 25 Januari 2022 - 18:21 WIB
loading...
Tata Cara Sholat Tahiyatul Masjid dan Bacaan Niatnya
Apabila seorang muslim masuk ke dalam masjid maka janganlah duduk terlebih dahulu sebelum melaksanakan sholat sunnah Tahiyatul Masjid 2 rakaat. Foto/dok Masjid Nabawi
A A A
Sholat Tahiyatul Masjid (تَحِيَّةِ المَسْجِد) adalah sholat sunnah yang dikerjakan ketika kita masuk masjid sebagai penghormatan terhadap masjid. Kecuali di Masjidil Haram Makkah tidak ada sholat tahiyatul masjidnya. Sebagai penggantinya adalah melakukan thawaf saja.

Berikut hukum dan tata cara pelaksanaan sholat Tahiyatul Masjid dikutip dari Buku "33 Macam Jenis Shalat Sunnah" karya Ustaz Muhammad Ajib Lc. Keutamaan sholat Tahiyatul Masjid dijelaskan oleh Imam ar-Ramli rahimahullah (wafat 1004 H), seorang ulama besar Mazhab Syafi'i sebagai berikut:

"Ketahuilah bahwa sesungguhnya penghormatan itu ada banyak bentuknya. Penghormatan terhadap masjid dengan cara shalat, penghormatan Ka'bah dengan cara thawaf, penghormatan terhadap tanah haram dengan cara ihram, penghormatan terhadap Mina dengan cara melempar jumrah, penghormatan terhadap Arafah dengan cara wuquf, penghormatan terhadap seorang muslim dengan cara mengucapkan salam dan penghormatan sang khatib dengan cara khutbah hari Jumat."

Dalil
Ada banyak hadis shahih menunjukkan tentang kesunnahan mengerjakan sholat Tahiyatul Masjid. Dalil pertama diriwayatkanImam Al-Bukhari dan Imam Muslim di bawah ini:

ن يب قتادل رضي هللا نه قال: إن النيب ص هللا ه وس م قال:
إذا دخل حدكم املرجد فع جي س حىت يص ي ركعتني. رواه
البخاري ومسلم.

"Dari Abu Qatadah radhiyallahu 'anhu beliau berkata: 'sesungguhnya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Apabila salah satu dari kalian masuk ke dalam masjid maka janganlah duduk terlebih dahulu sebelum melaksanakan shalat sunnah 2 rakaat. (HR Al-Bukhari dan Muslim)

Dalil kedua diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari dan Imam Muslim di bawah ini:

ن م و مس ااب بن د هللا يقول: دخل رال املرجد، ورسول
هللا ص هللا ه وس م خيطب يو اجلمعة، فقال: » ص ت؟«
قال: ال، قال: »قم فصل ال كعتني«. رواه البخاري ومسلم.

"Dari Amr radhiyallahu 'anhu beliau mendengar Jabir bin Abdullah berkata: ada seorang laki-laki masuk masjid ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sedang berkhutbah pada hari Jum'at, Nabi berkata: 'Apakah kamu sudah sholat? Dijawab: belum. Kemudian Nabi bersabda: "Berdirilah dan sholatlah 2 rakaat." (HR Al-Bukhari dan Muslim)

Dalil ketiga diriwayatkan Imam Al-Bukhari dan Imam Muslim di bawah ini:

ن ااب رضي هللا نه قال: اا س ك الغطفا يو اجلمعة
ورسول هللا ص هللا ه وس م قا دا املنأ. فقعد س ك ق ل
ن يص ي، فقال له النيب ص هللا ه وس م: ركعت ركعتني؟ قال:
ال، قال: قم فاركعهما. رواه البخاري مسلم.

"Dari Jabir radhiyallahu 'anhu beliau berkata: Telah datang seorang laki-laki bernama Sulaik al-Ghatfaniy masuk masjid ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sedang berkhutbah di atas mimbar pada hari Jum'at, dan Sulaik langsung duduk. Nabi berkata: Apakah kamu sudah shalat 2 rakaat? Dia menjawab: belum. Kemudian Nabi bersabda: Berdirilah dan sholatlah 2 rakaat. (HR Al-Bukhari dan Muslim)

Hukum
Para ulama sepakat bahwa sholat Tahiyatul Masjid hukumnya adalah sunnah. Imam an-Nawawi rahimahullah (wafat 676 H), ulama besar Mazhab Syafi'i menyebutkan:

ما حكم املرألة فأمج الع ما استح اب حت ة املرجد. ويك ه
ن جي س من غري حت ة بع ذر. اجملموع شرح املهذب )4 /52)

"Adapun masalah ini para ulama telah berijma' atas kesunnahan sholat Tahiyatul Masjid. Dan makruh hukumnya bila tanpa udzur masuk masjid langsung duduk tanpa sholat 2 rakaat."

Imam an-Nawawi juga menganjurkan bagi orang yang masuk masjid untuk melakukan beberapa hal di bawah ini:
1. Memperbanyak shalat sunnah
2. Memperbanyak dzikir
3. Memperbanyak membaca Al-Qur'an
4. Memperbanyak membaca hadits
5. Mempelajari ilmu fiqih dan ilmu lainnya
6. Berniat Iktikaf ketika masuk masjid.

Tata Cara Sholat
Dalam kitab-kitab fiqih Mazhab Syafi'i disebutkan bahwa jumlah rakaat sholat Tahiyatul Masjid paling sedikit adalah 2 rakaat. Namun jika ingin mengerjakan lebih dari 2 rakaat maka hukumnya boleh.

Imam an-Nawawi menerangkan:

قال صحابنا: وحت ة املرجد ركعتان ل حدين. فإن ص كث من
ركعتني بتر مة واحدل ااز، وكا ت ك ها حت ة ال تما ا
ال كعتني. اجملموع شرح املهذب )4 /52 )

"Para ulama Syafi'iyah mengatakan bahwa shalat Tahiyatul Masjid itu 2 rakaat karena haditsnya seperti itu. Jika mengerjakan sholat Tahiyatul Masjid lebih banyak dari itu dengan sekali salam maka hukumnya boleh. Semua rakaaat itu termasuk Tahiyatul Masjid.

Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan sholat Tahiyatul Masjid adalah setiap kali kita masuk masjid kapan pun waktunya. Baik siang maupun malam tetap boleh. Bahkan di waktu terlarang pun juga boleh misalnya setelah Subuh atau setelah Ashar.

Bahkan Imam an-Nawawi mengatakan bahwa orang yang masuk masjid langsung niat shalat qobliyah atau shalat fardhu maka dia sudah dianggap mendapatkan fadhilah sholat Tahiyatul Masjid.

Jika masuk masjidnya bolak-balik atau sering keluar masuk masjid seperti marbot misalnya maka tetap disunnahkan baginya melakukan shalat Tahiyatul Masjid berkali kali ketika dia masuk masjid.

"Seandainya berulang kali masuk masjid dalam satu waktu maka pertama, berkata shohibul tatimmah: disunnahkan Tahiyatul Masjid berkali-kali. Kedua, berkata al-Muhamili dalam al-Lubab: cukup sekali saja. Pendapat pertama adalah lebih kuat sesuai dengan haditsnya" (Kitab Al-Majmu' Syarh al-Muhadzdzab)

Niat Sholat Tahiyatul Masjid

أُصَلِّيْ سُنَّةَ تَحِيَّةِ المَسْجِدِ رَكْعَتَيْنِ أَدَاءًا لِلهِ تَعَالَى

Ushallii Sunnata Tahiyyatil Masjidi Rak'ataini Adaa-an Lillaahi Ta'aalaa.

Artinya: "Aku menyengaja sholat sunnah Tahiyatul Masjid (menghormati masjid) dua rakaat karena Allah Ta'ala."

(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2839 seconds (0.1#10.140)