Kisah Nabi Shaleh, Tuntutan Kaum Tsamud Sangat Muskil tapi Dikabulkan Allah Taala

Senin, 31 Januari 2022 - 09:59 WIB
loading...
A A A
Unta tersebut mengatakan, “Tidak ada tuhan kecuali Allah; Shaleh AS adalah utusan Allah.”



Disembelih
Ibnu Abbas RA mengatakan, unta tersebut tingginya 700 siku dan lebarnya 100 siku, dan ia kuat menampung 7000 (tujuh ribu) muatan rumput. Ketika raja melihat unta tersebut, pada saat itu juga dia berdiri dan kemudian mencium kepala Nabi Shaleh AS serta berkata, “Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan kecuali Allah dan Shaleh AS adalah utusan Allah.”

Akhirnya, raja beserta beberapa orang beriman. Kemudian unta itu beserta anaknya berjalan menuju gunung dan lembah untuk mencari rumput. Ketika datang waktu sore, unta itu memasuki kota dan berkeliling kepada orang-orang untuk memberi salam dan memberikan susunya.

Kaum itu keluar dengan membawa wadah dan meletakkannya di bawah payudara unta sampai wadah-wadah tersebut penuh dengan susu. Ketika mereka semua telah merasa cukup, unta itu datang ke Masjid Nabi Shaleh AS; ia diam di sana beserta anaknya.

Hal itu terus berjalan untuk beberapa lama. Hewan-hewan ternak milik kaum Tsamud lari menjauhi unta ketika unta itu datang menghampiri air.

Syaikh Muhammad bin Ahmad bin Iyas menyebutkan di dalam kaum itu, ada seorang wanita elok dan cantik yang bernama Qatham. Dia adalah kekasih seorang lak-laki bernama Mashda, seorang laki-laki yang zalim.

Mashda suka berkumpul dengan seorang temannya yang bernama Qadar. Pada suatu hari, Mashda dan Qadar berkumpul di rumah Qatham sambil mabuk-mabukan. Qatham memberi mereka berdua arak murni. Lalu keduanya meminta air kepada Qatham untuk dicampurkan dengan arak.

Akan tetapi, Qatham tidak mendapatkan air, lalu dia memintanya kepada tetangganya, tetapi dia tetap tidak mendapatkannya. Kedua orang itu menanyakan sebabnya mengapa tidak mendapatkan air. Dikatakan kepadanya air tidak ada karena diminum oleh unta.

Mendengar jawaban tersebut, Mashda dan Qadar bertekad untuk menyembelih unta itu. Mashda mendatangi kelompoknya dan berkata kepada mereka, “Aku bermaksud menyembelih unta itu, apakah kalian akan membantuku?”

Mereka menjawab, “Ya.”

Itulah firman Allah: Dan adalah di kota itu sembilan orang laki-laki yang membuat kerusakan di muka bumi, dan mereka tidak berbuat kebaikan ( QS an-Naml :48).

Qadar bersembunyi di suatu tempat di gunung tempat unta merumput. Ketika unta itu datang ke gunung tersebut, lalu merumput dan mendekati Qadar, dia memukulnya dengan pedang sehingga unta itu terbunuh; kemudian Qadar mencari anak unta itu.

Setelah unta terbunuh dan berita tentangnya telah menyebar; kaum tersebut selanjutnya memotong-motong dagingnya, tidak ada satupun rumah yang tidak kebagian dagingya. Daging tersebut mereka makan sambil tertawa-tawa kegirangan.

Tatkala Nabi Shaleh AS datang dari bepergiannya, mereka memberitahunya bahwa unta telah terbunuh.

Sekelompok orang berkata kepadanya, “Kami tidak ikut campur dalam menyembelih unta. Yang melakukannya adalah Qadar.”

Mendengar ucapan mereka itu, Nabi Shaleh AS berkata, “Pergilah kalian, seandainya kalian bisa menemukan anak unta itu, mudah-mudahan azab tidak akan ditimpakan kepada kalian.”

Mereka pun berpencar pergi mencarinya. Akhirnya, mereka menemukannya sedang bersembunyi dekat batu yang menjadi tempat asal keluarnya. Maka Nabi Shaleh AS berkata, “Tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah Yang Mahatinggi lagi Mahaagung.”

As-Sadi mengatakan, “Peristiwa penyembelihan unta itu terjadi pada hari Rabu tanggal delapan dari bulan Shafar.”

Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1210 seconds (0.1#10.140)