Orang Tuli dan Pikun, Termasuk 4 Golongan Istimewa di Yaumil Hisab, Begini Penjelasannya

Senin, 14 Februari 2022 - 16:31 WIB
loading...
Orang Tuli dan Pikun, Termasuk 4 Golongan Istimewa di Yaumil Hisab, Begini Penjelasannya
Orang yang tuli, orang pikun, orang keterbelakangan mental, dan orang yang hidup di masa tak ada rasul yang diutus, disebut sebagai 4 golongan yang mendapat keistimewaan dari Allah Taala di Yaumil Hisab. Foto ilustrasi/istimewa
A A A
Orang yang tuli, orang pikun, orang keterbelakangan mental, dan orang yang hidup di masa tak ada rasul yang diutus, disebut sebagai 4 golongan yang mendapat keistimewaan dari Allah Ta'ala di Yaumil Hisab (hari perhitungan atas amal) kelak. Ini karena mereka mendapatkan penangguhan perkaranya saat pengadilan Allah digelar di akhirat nanti.

Kisah dalam hadis ini Shahih. Dikeluarkan oleh Imam Ahmad, al-Bazzar, Ibnu Abi ‘Ashim di dalam kitabnya ‘as-Sunnah’, dan al-Baihaqi di dalam kitab ‘al-I’tiqad’. Semuanya dari Abu Hurairah dan dari al-Aswad bin Sura’i.
Al-Baihaqi mengatakan: “Sanadnya Shahih”.



Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau menceritakan: “Rasulallah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Ada empat golongan, kelak pada hari kiamat akan berhujah dan minta ditangguhkan perkaranya. Orang tuli yang tidak bisa mendengar apapun, orang pandir (terbelakang mental), orang pikun, dan yang terakhir orang yang hidup pada masa-masa kekosongan tidak ada rasul.

Orang yang tuli datang, maka ia membela dirinya dengan mengatakan: “Ya Rabb, sungguh Islam telah datang, namun diriku tidak mendengar apapun tentangnya”.

Lalu orang yang memiliki keterbelakangan mental, mengatakan: “Ya Rabb, Islam telah datang, akan tetapi saya tidak mengerti sama sekali, sedangkan anak-anak kecil melempariku dengan kotoran hewan”.

Orang yang pikun membela dirinya juga dan berkata: “Ya Rabb, Islam datang, namun saya tidak mengerti sama sekali”. Adapun orang yang meninggal pada masa-masa fatroh (tidak ada Nabi maupun Rasul), maka ia mengatakan: “Ya Rabb, Engkau tidak pernah mengutus padaku seorang rasul”.

Tidak lama setelah itu mereka semua diambil sumpahnya agar mentaati Allah Ta'ala dan diutus pada mereka yang menyuruh agar semuanya masuk ke dalam api. Barangsiapa yang memasukinya maka rasa dingin dan keselamatan yang ia peroleh, dan barangsiapa yang enggan memasukinya maka ia ditarik darinya”.

Artinya, sebelum mereka mendapat keputusan, mereka harus diuji dulu dengan satu perintah. Yakni mereka diperintah untuk masuk ke dalam api yang menyala. Sebagian mereka ketakutan dan enggan menuruti perintah Allah. Mereka pun tidak diselamatkan dari neraka.

Sebagian lain menuruti apa yang diperintahkan meski harus memasuki kobaran api. Apalagi sebelumnya mereka telah bersumpah untuk menaati-Nya. Mereka pun masuk tanpa takut. Ternyata itu bukanlah api yang yanga panas, melainkan api itu terasa dingin dan tak membakar.

Mereka yang memasuki api atas perintah Allah Ta,ala mendapat keselamatan dan kebahagiaan akhirat.



Wallahu A'lam
(wid)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1243 seconds (0.1#10.140)