Langit dan Bumi Diciptakan dalam 6 Masa, Ini Penjelasan Al-Qur'an dan Sains
loading...
A
A
A
Jika kita mengetahui bagaimana penciptaan langit dan bumi pasti hati kita akan tunduk kepada-Nya. Allah mengabarkan bahwa langit dan bumi diciptakan dalam enam masa.
Meskipun sulit dicerna akal, tetapi Allah dengan kebesaran-Nya menjelaskan peristiwa penciptaan langit dan bumi ini agar manusia mengambil pelajaran. Tidaklah Allah menciptakan langit dan bumi kecuali dengan tujuan yang benar.
Berikut penjelasan Al-Qur'an tentang penciptaan langit dan bumi:
اِنَّ رَبَّكُمُ اللّٰهُ الَّذِىۡ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَ الۡاَرۡضَ فِىۡ سِتَّةِ اَيَّامٍ ثُمَّ اسۡتَوٰى عَلَى الۡعَرۡشِ يُغۡشِى الَّيۡلَ النَّهَارَ يَطۡلُبُهٗ حَثِيۡثًا ۙ وَّالشَّمۡسَ وَالۡقَمَرَ وَالنُّجُوۡمَ مُسَخَّرٰتٍۢ بِاَمۡرِهٖ ؕ اَلَا لَـهُ الۡخَـلۡقُ وَالۡاَمۡرُ ؕ تَبٰرَكَ اللّٰهُ رَبُّ الۡعٰلَمِيۡنَ
Artinya: "Sungguh, Tuhanmu (adalah) Allah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas 'Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat. (Dia ciptakan) matahari, bulan dan bintang-bintang tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah! Segala penciptaan dan urusan menjadi hak-Nya. Mahasuci Allah, Tuhan seluruh alam." (QS. Al-A’raf Ayat 54)
Maksud "langit dan bumi" dalam ayat ini adalah semua yang ada di alam ini termasuk alam yang ada di antara langit dan bumi. Adapun makna enam masa dalam ayat ini bukanlah enam hari yang kita kenal saat ini, tetapi enam masa sebelum penciptaan langit dan bumi.
Dalam tafsir Kementerian Agama menyebutkan bahwa sehari di sisi Allah sama dengan 1000 tahun sebagaimana firman-Nya: "Dan sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu." (Al-Hajj: 47)
Ada pula menyebutkan 50.000 tahun seperti dalam firman-Nya: "Para Malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan, dalam sehari setara dengan lima puluh ribu tahun." (Al-Ma'arij: 4)
Tak bisa dibayangkan betapa lamanya waktu tersebut. Yang pasti, semua makhluk-Nya termasuk matahari, bulan dan bintang-bintang tunduk kepada perintah-Nya.
Diterangkan, Allah menciptakan gunung-gunung yang kokoh di atas bumi. Dia memberkahi dan menentukan kadar makanan penghuninya dalam empat masa yang sama (cukup) sesuai bagi siapa yang memerlukannya. Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan bumi itu masih merupakan asap, Allah berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka atau terpaksa.
Keduanya menjawab: "Kami datang dengan suka." Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa dan Dia mewahyukan kepada tiap-tiap langit urusannya. Dan kami hiasi langit yang terdekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan Yang Mahaperkasa lagi Maha Mengetahui."
Penjelasan Sains
Berikut ini penjelasan penciptaan langit dan bumi dalam enam hari (masa) menurut ilmu Sains .Menurut Ilmuwan Marconi (2003) keenam masa itu sebagai berikut:
1. Masa Pertama
Yakni masa sejak 'Dentuman Besar (Big Bang) dari Singularity, sampai terpisahnya Gaya Gravitasi dari Gaya Tunggal (Superforce), ruang-waktu mulai memisah. Namun Kontinuum Ruang-Waktu yang lahir masih berujud samar-samar, dimana energi-materi dan ruang-waktu tidak jelas bedanya.
2. Masa Kedua
Terbentuknya inflasi Jagad Raya, namun Jagad Raya ini masih belum jelas bentuknya, dan disebut sebagai Cosmic Soup (Sup Kosmos). Gaya Nuklir-Kuat memisahkan diri dari Gaya Elektro-Lemah, serta mulai terbentuknya materi-materi fundamental: quarks, antiquarks, dan sebagainya. Jagad Raya mulai mengembang.
3. Masa Ketiga
Mmasa terbentuknya inti-inti atom di Jagad Raya ini. Gaya Nuklir-Lemah mulai terpisah dengan Gaya Elektromagnetik. Inti-inti atom seperti proton, netron, dan meson tersusun dari quark-quark ini. Masa ini dikenal sebagai masa pembentukan inti-inti atom (Nucleosyntheses). Ruang, waktu serta materi dan energi, mulai terlihat terpisah.
4. Masa Keempat
Elektron-elektron mulai terbentuk, namun masih dalam keadaan bebas, belum terikat oleh inti-atom untuk membentuk atom yang stabil.
5. Masa Kelima
Terbentuknya atom-atom yang stabil, memisahnya materi dan radiasi, dan Jagad Raya, terus mengembang dan mulai nampak transparan.
6. Masa Keenam
Jagad raya terus mengembang, atom-atom mulai membentuk aggregat menjadi molekul-molekul, makro-molekul, kemudian membentuk proto-galaksi, galaksi-galaksi, bintang-bintang, tata-surya tata surya, dan planet-planet.
Dari ayat di atas dapat disimpulkan:
1. Penciptaan bumi berasal dari gumpalan-gumpalan seperti asap adalah dua masa. Dan penciptaan tanah, bukit-bukit, gunung-gunung serta tumbuh-tumbuhan dan bintang dalam dua masa pula. Dengan demikian sempurnalah penciptaan bumi dan segala isinya dalam empat masa.
2. Penciptaan langit berasal dari gumpalan-gumpalan kabut itu dengan segala isinya dalam dua masa pula. Adapun bagaimana prosesnya, Al-Qur'an tidak menjelaskannya secara terperinci dan kewajiban para ahli untuk menyelidikinya.
Kemudian setelah selesai penciptaan langit dan bumi, Allah bersemayam di atas 'Arsy. Tentang bagaimana Allah bersemayam di atas 'Arsy-Nya tidaklah dapat disamakan atau digambarkan seperti bersemayamnya seorang raja di atas singgasananya, karena Allah tidak boleh disamakan dan dimisalkan dengan makhluk-Nya.
Demikianlah proses penciptaan langit dan bumi yang patut kita ketahui. Allah menciptakannya dengan keseimbangan dan keserasian. Tidak ada benturan atau tabrakan satu dengan yang lainnya. Mahasuci Allah Tuhan semesta alam. Hanya Dia-lah yang patut disembah.
Meskipun sulit dicerna akal, tetapi Allah dengan kebesaran-Nya menjelaskan peristiwa penciptaan langit dan bumi ini agar manusia mengambil pelajaran. Tidaklah Allah menciptakan langit dan bumi kecuali dengan tujuan yang benar.
Berikut penjelasan Al-Qur'an tentang penciptaan langit dan bumi:
اِنَّ رَبَّكُمُ اللّٰهُ الَّذِىۡ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَ الۡاَرۡضَ فِىۡ سِتَّةِ اَيَّامٍ ثُمَّ اسۡتَوٰى عَلَى الۡعَرۡشِ يُغۡشِى الَّيۡلَ النَّهَارَ يَطۡلُبُهٗ حَثِيۡثًا ۙ وَّالشَّمۡسَ وَالۡقَمَرَ وَالنُّجُوۡمَ مُسَخَّرٰتٍۢ بِاَمۡرِهٖ ؕ اَلَا لَـهُ الۡخَـلۡقُ وَالۡاَمۡرُ ؕ تَبٰرَكَ اللّٰهُ رَبُّ الۡعٰلَمِيۡنَ
Artinya: "Sungguh, Tuhanmu (adalah) Allah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas 'Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat. (Dia ciptakan) matahari, bulan dan bintang-bintang tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah! Segala penciptaan dan urusan menjadi hak-Nya. Mahasuci Allah, Tuhan seluruh alam." (QS. Al-A’raf Ayat 54)
Maksud "langit dan bumi" dalam ayat ini adalah semua yang ada di alam ini termasuk alam yang ada di antara langit dan bumi. Adapun makna enam masa dalam ayat ini bukanlah enam hari yang kita kenal saat ini, tetapi enam masa sebelum penciptaan langit dan bumi.
Dalam tafsir Kementerian Agama menyebutkan bahwa sehari di sisi Allah sama dengan 1000 tahun sebagaimana firman-Nya: "Dan sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu." (Al-Hajj: 47)
Ada pula menyebutkan 50.000 tahun seperti dalam firman-Nya: "Para Malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan, dalam sehari setara dengan lima puluh ribu tahun." (Al-Ma'arij: 4)
Tak bisa dibayangkan betapa lamanya waktu tersebut. Yang pasti, semua makhluk-Nya termasuk matahari, bulan dan bintang-bintang tunduk kepada perintah-Nya.
Diterangkan, Allah menciptakan gunung-gunung yang kokoh di atas bumi. Dia memberkahi dan menentukan kadar makanan penghuninya dalam empat masa yang sama (cukup) sesuai bagi siapa yang memerlukannya. Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan bumi itu masih merupakan asap, Allah berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka atau terpaksa.
Keduanya menjawab: "Kami datang dengan suka." Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa dan Dia mewahyukan kepada tiap-tiap langit urusannya. Dan kami hiasi langit yang terdekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan Yang Mahaperkasa lagi Maha Mengetahui."
Penjelasan Sains
Berikut ini penjelasan penciptaan langit dan bumi dalam enam hari (masa) menurut ilmu Sains .Menurut Ilmuwan Marconi (2003) keenam masa itu sebagai berikut:
1. Masa Pertama
Yakni masa sejak 'Dentuman Besar (Big Bang) dari Singularity, sampai terpisahnya Gaya Gravitasi dari Gaya Tunggal (Superforce), ruang-waktu mulai memisah. Namun Kontinuum Ruang-Waktu yang lahir masih berujud samar-samar, dimana energi-materi dan ruang-waktu tidak jelas bedanya.
2. Masa Kedua
Terbentuknya inflasi Jagad Raya, namun Jagad Raya ini masih belum jelas bentuknya, dan disebut sebagai Cosmic Soup (Sup Kosmos). Gaya Nuklir-Kuat memisahkan diri dari Gaya Elektro-Lemah, serta mulai terbentuknya materi-materi fundamental: quarks, antiquarks, dan sebagainya. Jagad Raya mulai mengembang.
3. Masa Ketiga
Mmasa terbentuknya inti-inti atom di Jagad Raya ini. Gaya Nuklir-Lemah mulai terpisah dengan Gaya Elektromagnetik. Inti-inti atom seperti proton, netron, dan meson tersusun dari quark-quark ini. Masa ini dikenal sebagai masa pembentukan inti-inti atom (Nucleosyntheses). Ruang, waktu serta materi dan energi, mulai terlihat terpisah.
4. Masa Keempat
Elektron-elektron mulai terbentuk, namun masih dalam keadaan bebas, belum terikat oleh inti-atom untuk membentuk atom yang stabil.
5. Masa Kelima
Terbentuknya atom-atom yang stabil, memisahnya materi dan radiasi, dan Jagad Raya, terus mengembang dan mulai nampak transparan.
6. Masa Keenam
Jagad raya terus mengembang, atom-atom mulai membentuk aggregat menjadi molekul-molekul, makro-molekul, kemudian membentuk proto-galaksi, galaksi-galaksi, bintang-bintang, tata-surya tata surya, dan planet-planet.
Dari ayat di atas dapat disimpulkan:
1. Penciptaan bumi berasal dari gumpalan-gumpalan seperti asap adalah dua masa. Dan penciptaan tanah, bukit-bukit, gunung-gunung serta tumbuh-tumbuhan dan bintang dalam dua masa pula. Dengan demikian sempurnalah penciptaan bumi dan segala isinya dalam empat masa.
2. Penciptaan langit berasal dari gumpalan-gumpalan kabut itu dengan segala isinya dalam dua masa pula. Adapun bagaimana prosesnya, Al-Qur'an tidak menjelaskannya secara terperinci dan kewajiban para ahli untuk menyelidikinya.
Kemudian setelah selesai penciptaan langit dan bumi, Allah bersemayam di atas 'Arsy. Tentang bagaimana Allah bersemayam di atas 'Arsy-Nya tidaklah dapat disamakan atau digambarkan seperti bersemayamnya seorang raja di atas singgasananya, karena Allah tidak boleh disamakan dan dimisalkan dengan makhluk-Nya.
Demikianlah proses penciptaan langit dan bumi yang patut kita ketahui. Allah menciptakannya dengan keseimbangan dan keserasian. Tidak ada benturan atau tabrakan satu dengan yang lainnya. Mahasuci Allah Tuhan semesta alam. Hanya Dia-lah yang patut disembah.
(rhs)