Ketika Kaum Kafir Tawarkan Jalan Tengah: Tahun Ini Menyembah Allah, Tahun Berikutnya Berhala

Minggu, 27 Februari 2022 - 17:26 WIB
loading...
A A A
Aku berkata kepada Abdullah bin Amr, “Ceritakanlah hal terburuk yang pernah engkau lihat yang orang musyrik lakukan kepada Rasulullah.”

Dia berkata, “Uqbah bin Abu Muith datang ketika Rasulullah berada di dekat Kabah, memelintir jubahnya ke lehernya, dan mencekiknya dengan kasar. Abu Bakar berdiri di belakangnya, meletakkan tangannya di pundaknya, dan mendorongnya menjauh dari Rasulullah.

“Lalu dia berkata, ‘Orang-orang, apakah kalian akan membunuh seseorang karena dia berkata, Tuhanku ialah Allah….’ hingga kata-kata, ‘Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang melampaui batas lagi pendusta?’



Boikot ke Bani Hasyim
Setelah melakukan berbagai tekanan terhadap Muslim, kali ini Kaum Quraisy, di bawah dorongan Abu Jahal, meningkatkan kembali tekanan mereka dengan memberlakukan boikot terhadap Bani Hasyim, yaitu orang-orang dari sanak keluarga Nabi.

Sebuah dokumen dibuat oleh mereka yang isinya berupa larangan untuk menikahi anggota keluarga Bani Hasyim dan larangan berjual beli apa pun dengan mereka. Pemboikotan ini akan dicabut jika Bani Hasyim berhasil melarang Muhammad mengaku dirinya sebagai Nabi, atau Muhammad sendiri yang mencabut pengakuan kenabiannya. Dokumen tersebut dipajang di depan Kabah.

Abu Bakar, sebagai anggota keluarga Bani Taim, tidak kena boikot, oleh karenanya dia sering memberikan bantuannya kepada Bani Hasyim. Namun ketika sudah berlangsung dua tahun, Abu Bakar juga hartanya semakin menipis. Dan akhirnya, meski mendapat bantuan dari berbagai pihak, Bani Hasyim tetap kekurangan bahan pangan dan kadang menderita kelaparan.

Memasuki bulan-bulan suci, Bani Hasyim diperbolehkan untuk meninggalkan pemukiman mereka dengan bebas tanpa takut diganggu. Nabi sering pergi ke Rumah Suci. Di sanalah para pemuka Quraisy suka mengambil kesempatan untuk menghina dan menyakitinya.

Suatu waktu, Nabi membacakan wahyu, mengingatkan kaum Quraisy tentang apa-apa yang terjadi terhadap kaum terdahulu. Nadhr dari Bani Abdud Dar berdiri dan berseru, “Demi Allah! Muhammad tidaklah seunggul aku dalam berbicara. Perkataannya tiada lain hanyalah dongeng orang-orang terdahulu. Mereka telah menuliskan untuknya, sedangkan aku menulis sendiri.”

Berkenaan dengan sikapnya, lalu turunlah firman Allah:

“Yang apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat Kami, dia berkata, ‘Itu adalah dongengan orang-orang yang dahulu.’ Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka.” ( QS Al-Tatfif [83]: 13-14)

Sebagai pernyataan yang berlawanan dari sikap orang Quraisy yang digambarkan dalam ayat tersebut, Nabi berkali-kali mencontohkan dirinya sendiri, bahwa mata hatinya senantiasa selalu terbuka meskipun saat sedang tidur. Nabi bersabda, “Mataku tertidur, namun hatiku senantiasa terjaga.”

(mhy)
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2432 seconds (0.1#10.140)