Dua Tetesan dan Dua Bekas Ini Paling Dicintai Allah Ta'ala
loading...
A
A
A
BANYAK riwayat hadis tentang fadhail amal yang menjelaskan tentang amalan yang paling dicintai Allah. Namun para ulama hadis berkata bahwa jawaban Rasulullah dalam hadis-hadis tersebut disesuaikan dengan sang penanya. Lebih jauh lagi, sesungguhnya amal-amal saleh yang memiliki keutamaan khusus dan dicintai di sisi Allah subhanahu wa ta’ala sangatlah banyak.
Asma` binti Rasyid ar-Ruwaisyid dalam " Ibadah Yang Paling Dicintai Allah" menyebut ada belasan ibadah yang sangat dicintai Allah. Dari yang belasan itu, salah satu di antaranya adalah Allah subhanahu wa ta’ala menyukai yang baik dalam pekerjaan.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ((إن الله تعالى يحب من العامل إذا عمل أن يحسن))
“Sesungguhnya Allah subhanahu wa ta’ala menyukai pekerja yang bila bekerja ia bekerja dengan baik.”
Baik dalam bekerja, menurut Asma' adalah ikhlas dan adil padanya, dan Allah subhanahu wa ta’ala menyukai dari hamba bila bekerja ia melaksanakan dengan baik dan menunaikan amanah sekadar kesungguhannya dan tidak meninggalkan ibadah kepada Rabb-nya.
Firman Allah subhanahu wa ta’ala:
رِجَالٌ لَا تُلْهِيهِمْ تِجَارَةٌ وَلَا بَيْعٌ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَإِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ ۙ يَخَافُونَ يَوْمًا تَتَقَلَّبُ فِيهِ الْقُلُوبُ وَالْأَبْصَارُ
Laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingati Allah, dan (dari) mendirikan sembahyang, dan (dari) membayarkan zakat. Mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan menjadi goncang. (QS. an-Nur:37)
Allah subhanahu wa ta’ala menyebutkan perdagangan secara khusus karena ia merupakan penghalang terbesar dari segala ibadah, dan yang paling penting adalah salat . Menurut Asma' karena alasan inilah Dia memuji mereka yang tidak dilalaikan oleh perdagangan dari beribadah. Dan tidak disangsikan bahwa mereka bagus dalam bekerja dan bisa menyelaraskan di antaranya dan di antara semua ibadah dan waktu-waktu salat.
Dua Tetesan dan Dua Bekas
Selain mencintai pekerja yang bila bekerja ia bekerja dengan baik, Allah subhanahu wa ta’ala juga mencintai dua tetesan dan dua bekas.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ((ليس شيء أحب إلى الله من قطرتين وأثرين قطرة من دموع في خشية الله وقطره دم تهراق في سبيل الله وأما الأثران: فأثر في سبيل الله وأثر في فريضةٍ من فرائض الله)) [أخرجه الترمذي].
“Tidak ada sesuatu yang lebih dicintai Allah subhanahu wa ta’ala dari dua tetesan dan dua bekas: tetesan air mata karena takut kepada Allah subhanahu wa ta’ala dan tetesan darah yang tumpah dalam jihad fi sabilillah. Adapun dua bekas: bekas fi sabilillah dan bekas pada kewajiban dari kewajiban-kewajiban Allah subhanahu wa ta’ala. HR. At-Tirmidzi.
Tidak ada sesuatu yang lebih dicintai Allah subhanahu wa ta’ala dari pada tetesan air mata yang tumpah dari mata karena sangat takut kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Maka mata ini tidak disentuh oleh api neraka. Bahkan, pemilik mata yang menangis karena takut kepada Allah subhanahu wa ta’ala akan mendapat naungan di hari yang tidak ada naungan kecuali naungan Allah subhanahu wa ta’ala. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ((سبعة يظلهم الله في ظله يوم لا ظل إلا ظله.. ورجل ذكر الله خاليًا ففاضت عيناه)) [أخرجه البخاري].
Asma` binti Rasyid ar-Ruwaisyid dalam " Ibadah Yang Paling Dicintai Allah" menyebut ada belasan ibadah yang sangat dicintai Allah. Dari yang belasan itu, salah satu di antaranya adalah Allah subhanahu wa ta’ala menyukai yang baik dalam pekerjaan.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ((إن الله تعالى يحب من العامل إذا عمل أن يحسن))
“Sesungguhnya Allah subhanahu wa ta’ala menyukai pekerja yang bila bekerja ia bekerja dengan baik.”
Baik dalam bekerja, menurut Asma' adalah ikhlas dan adil padanya, dan Allah subhanahu wa ta’ala menyukai dari hamba bila bekerja ia melaksanakan dengan baik dan menunaikan amanah sekadar kesungguhannya dan tidak meninggalkan ibadah kepada Rabb-nya.
Firman Allah subhanahu wa ta’ala:
رِجَالٌ لَا تُلْهِيهِمْ تِجَارَةٌ وَلَا بَيْعٌ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَإِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ ۙ يَخَافُونَ يَوْمًا تَتَقَلَّبُ فِيهِ الْقُلُوبُ وَالْأَبْصَارُ
Laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingati Allah, dan (dari) mendirikan sembahyang, dan (dari) membayarkan zakat. Mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan menjadi goncang. (QS. an-Nur:37)
Allah subhanahu wa ta’ala menyebutkan perdagangan secara khusus karena ia merupakan penghalang terbesar dari segala ibadah, dan yang paling penting adalah salat . Menurut Asma' karena alasan inilah Dia memuji mereka yang tidak dilalaikan oleh perdagangan dari beribadah. Dan tidak disangsikan bahwa mereka bagus dalam bekerja dan bisa menyelaraskan di antaranya dan di antara semua ibadah dan waktu-waktu salat.
Dua Tetesan dan Dua Bekas
Selain mencintai pekerja yang bila bekerja ia bekerja dengan baik, Allah subhanahu wa ta’ala juga mencintai dua tetesan dan dua bekas.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ((ليس شيء أحب إلى الله من قطرتين وأثرين قطرة من دموع في خشية الله وقطره دم تهراق في سبيل الله وأما الأثران: فأثر في سبيل الله وأثر في فريضةٍ من فرائض الله)) [أخرجه الترمذي].
“Tidak ada sesuatu yang lebih dicintai Allah subhanahu wa ta’ala dari dua tetesan dan dua bekas: tetesan air mata karena takut kepada Allah subhanahu wa ta’ala dan tetesan darah yang tumpah dalam jihad fi sabilillah. Adapun dua bekas: bekas fi sabilillah dan bekas pada kewajiban dari kewajiban-kewajiban Allah subhanahu wa ta’ala. HR. At-Tirmidzi.
Tidak ada sesuatu yang lebih dicintai Allah subhanahu wa ta’ala dari pada tetesan air mata yang tumpah dari mata karena sangat takut kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Maka mata ini tidak disentuh oleh api neraka. Bahkan, pemilik mata yang menangis karena takut kepada Allah subhanahu wa ta’ala akan mendapat naungan di hari yang tidak ada naungan kecuali naungan Allah subhanahu wa ta’ala. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ((سبعة يظلهم الله في ظله يوم لا ظل إلا ظله.. ورجل ذكر الله خاليًا ففاضت عيناه)) [أخرجه البخاري].