Ketaatan Kepada Allah Ta'ala, Istri Nabi Zakariya Sembuh dari Kemandulan

Senin, 22 Juni 2020 - 15:06 WIB
loading...
Ketaatan Kepada Allah Taala, Istri Nabi Zakariya Sembuh dari Kemandulan
Allah Subhanahu wa Taala pasti akan mengabulkan doa hambanya yang taat dan salehah. Foto ilustrasi/ist
A A A
Jika Allah Ta'ala berkehendak, maka apapun akan terjadi. Bagi Allah tak ada satu pun yang mustahil. Allah Maha Besar dan Maha Segalanya. Kekuasaan ini ditunjukkan melalui kisah Nabi Zakariya Alaihissalam dengan istrinya, Isya' binti Imran.

Perempuan muslimah yang divonis mandul, akhirnya bisa mengandung dan melahirkan berkat doa suaminya, ketaatannya pada Allah Ta'ala serta kebesaran-Nya. Bahkan, Isya' pun melahirkan seorang anak yang diutus Allah menjadi seorang nabi mulai, yakni Nabi Yahya Alaihissalam.

Isya' binti Imran adalah seorang wanita beriman, mulia, baik dan asal usulnya suci. Ia tumbuh di asuhan kemuliaan, diberi makan di atas meja akan takwa, hidup di kehidupan yang suci, dan menyambung malam dan siangnya dengan ketaatan kepada Allah subhanahu wa ta'ala.

Isya' telah divonis sebagai perempuan mandul sejak masa remajanya. Kehidupan terus melaju hingga Isya' menikah dan menjadi istri Nabi Zakariya . Pasangan suami istri yang taat kepada Allah yang mengisi hari-harinya dengan beribadah dan melakukan kebaikan. Hingga pasangan ini berusia lanjut dan lemah.

Nabi Zakariya Alaihissalam juga mengkhawatirkan nasib Bani Israil yang masih lemah imannya. Ia berdoa kepada Allah Ta'ala agar diberikan keturunan yang akan meneruskan amanahnya. Namun, Isya' tak juga kunjung berbadan dua. Hingga memasuki masa menopause, ia belum juga hamil.

Doa-doa Nabi Zakariya senantiasa dikabulkan oleh AllahTa'ala, Ia pun kembali berdoa kepada-Nya, "Ya Tuhanku, sungguh tulangku telah lemah, kepalaku telah dipenuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada-Mu, ya Tuhanku."

Ia meminta keturunan kepada Allah Ta'ala yang akan menjadi penerus Nabi Yaqub Alaihissalam. Ia juga berdoa agar penerusnya akan mewarisi jejaknya sebagai nabi, rasul, sekaligus cendekiawan. Allah Subhanahu wa Ta'ala kemudian mengabarkan akan memberi anak bernama Yahya.

Zakariya meminta Allah untuk memberi sebuah tanda yang menunjukkan kehamilan istrinya sebab istrinya mandul dan usianya telah tua. Allah Maha Kuasa, maka diberikanlah tanda kepada Zakariya Alaihissalam bahwa ia tidak akan dapat bercakap-cakap dengan manusia selama tiga hari tiga malam, padahal dalam kondisi yang sehat. (Baca juga : Shafura Muslimah Pemalu, Santun dan Bisa Menjaga Diri )

Orang-orang merasa aneh dengan apa yang terjadi pada Zakariya. Mereka menunggu dia keluar dari tempat ibadah (mihrab). Nabi Zakariya Alaihissalam keluar dengan wajah yang pucat hingga mereka bertanya apa yang terjadi padanya.

Nabi Zakariya menulis di atas tanah untuk mereka, "Agar kalian bertasbih pada waktu pagi dan petang ...."

Nabi Zakariya memang keluar menemui mereka tiap pagi dan petang. Ketika tiba waktu kehamilan istrinya, ia masih dalam keadaan tidak bisa bicara. Dia keluar memberi isyarat tentang berita kehamilan istrinya dan memerintahkan mereka untuk salat.

Saat usia kehamilan istri Zakariya telah genap sembilan bulan 10 hari, Isya akhirnya melahirkan bayi Yahya. Ketika Yahya berusia tiga tahun, AllahTa'ala memberikan kebijaksanaan kepadanya. Dia bisa membaca Taurat , padahal dia masih kecil.

Dalam Tarikh Ibnul Wardi, seperti dituliskan oleh Abu Malik Muhammad bin Hamid dalam bukunya 150 Perempuan Shalihah: Teladan Muslimah Sepanjang Masa, Isya' melahirkan Yahya hanya enam bulan setelah Maryam melahirkan Isa Alaihissalam. Yahya dilahirkan pada tahun ke-304 sejak ditaklukkannya Alexander. Ia datang ke muka bumi 5.548 tahun setelah turun Nabi Adam Alaihissalam ke dunia.

Yahya ditakdirkan oleh Allah Ta'ala menjadi lelaki yang memiliki akhlak dan sifat terpuji. Ia lahir ketika Nabi Zakariya berusia 120 tahun dan Isya' berumur 98 tahun.

Kisah ini diabadikan dalam Alquran dengan doa, "Ya Tuhanku, janganlah Engkau membiarkan aku hidup seorang diri dan Engkaulah waris yang paling baik." (QS al-Anbiya: 89).

Allah pun menjawab doa-doa Nabi Zakariya AS dengan lahirnya Yahya. Allah berfirman, "Maka, Kami memperkenankan doanya dan kami anugerahkan kepadanya Yahya dan Kami jadikan istrinya dapat mengandung. Sesungguhnya, mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas dan mereka adalah orang-orang yang khusyuk." (QS al-Anbiya: 90)

Ibu Nabi Mulia

Kelahiran Nabi Yahya Alaihissalam adalah mukjizat karena lahir dari ibu dan bapaknya yang berusia lanjut, yang secara logika manusia tidak mungkin memiliki harapan mendapat keturunan. Yahya lahir setelah doa suci kedua orangtuanya.

Di antara karomah tambahan yang diberikan Allah Ta'ala kepada Isya' binti Imran, ibu Nabi Yahya ini bahwa Allah menyifati anaknya yakni Nabi Yahya dengan sifat-sifat yang agung dan menjadikannya mempunyai hanan. Hanan adalah cinta, lembut dan sayang. (Baca juga : Inilah 'Mandi Wajib' yang Harus Dilakukan Muslimah )

Allah Ta'ala berfirman :
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.7001 seconds (0.1#10.140)