Perbedaan Sholat Isyraq dan Sholat Dhuha

Sebagian orang mungkin belum mengetahui perbedaan sholat Isyraq dan sholat Dhuha. Sholat Isyraq dalam ilmu fiqih diartikan sebagai sholat yang dilakukan pada waktu matahari sudah terbit. Hal ini selaras dengan asal mula kata Isyraq yang memiliki makna terbit.

Sedangkan Dhuha memiliki arti waktu ketika matahari terbit atau waktu ketika matahari meninggi hingga waktu zawal (bergesernya matahari dari tengah-tengah langit).



Pelaksanaan sholat Isyraq ini sama dengan Sholat Dhuha, yaitu dilakukan setelah matahari terbit. Lantas, adakah perbedaan di antara keduanya?

Dikutip dari NU Online, para ulama memiliki beberapa pandangan tentang perbedaan sholat Isyraq dan Sholat Dhuha. Menurut Al-Ghazali, keduanya berbeda. Sholat Isyraq memiliki kesunahan tersendiri yang tidak sama dengan sholat dhuha.

Sedangkan beberapa pendapat ulama lain seperti Imam Hakim dalam Kitab Al-Mustadrak menyebutkan shalat Isyraq dan sholat Dhuha adalah sama. Hal ini didasarkan pada hadits yang menyebutkan sholat pada waktu Isyraq disebut juga sebagai shalat Awwabin. Sedangkan Awwabin sendiri merupakan nama lain dari Shalat Dhuha. (Ibnu Hajar Al-Haitami, Fatawa al-Fiqhiyah al-Kubra, Juz 1 hal 188)

Selain itu, jumlah rakaat sholat Isyraq hanya terbatas sebanyak dua rakaat saja. Sehingga apabila seseorang melaksanakan sholat Isyraq dua rakaat, lalu menambahkan dua rakaat lagi, maka shalat yang dilakukannya tidak sah. (Syaikh Sulaiman al-Jamal, Hasyiyah al-Jamal, juz 4, Hal 311)

Lantas, bisa dipahami bahwa perbedaan sholat Isyraq dan sholat Dhuha memiliki beberapa pendapat yang berbeda. Pada pandangan yang mengatakan shalat ini sama, maka niat sholatnya pun harus sama, termasuk jumlah rakaatnya.

Sedangkan, pada pandangan yang mengatakan shalat Isyraq dan sholat Dhuha berbeda, maka niatnya pun harus berbeda serta batas waktu dan jumlah rakaatnya pun berbeda.