Waktu Terbaik Sholat Dhuha dan 5 Keutamaannya
loading...
A
A
A
Sholat Dhuha merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Apalagi jika dikerjakan pada bulan Ramadhan maka pahalanya diganjar berlipat.
Secara bahasa, Dhuha adalah nama untuk awal siang hari (pagi), sedangkan sholat Dhuha dalam fiqih adalah sholat sunnah yang dikerjakan pada waktu Dhuha. Yaitu, mulai matahari terbit seukuran satu tombak (tujuh hasta atau 2,5 meter) sampai waktu zawaal (saat matahari tergelincir ke arah barat).
Lalu, jam berapakah waktu terbaik sholat Dhuha ? Untuk diketahui, waktu sholat Dhuha dimulai sejak matahari beranjak tinggi sampai matahari mendekati posisi tengah. Adapun waktu terbaik sholat Dhuha adalah ketika matahari meninggi dan sudah terasa panas.
Menurut para ulama, waktu paling utama sholat Dhuha adalah pukul 9 pagi WIB. Di tempat lain selain WIB dapat menyesuaikan waktunya. Dalam Hadis diterangkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:
إِنَّ صَلَاةَ الْأَوَّابِينَ حِينَ تَرْمَضُ الْفِصَالُ
Artinya: "Sholat orang-orang yang bertaubat adalah saat anak-anak Unta menderum (karena panasnya matahari)." (HR Ahmad)
5 Keutamaan Sholat Dhuha
Salat Dhuha memiliki banyak keutamaan sebagaimana dijelaskan dalam Hadis Nabi, di antaranya sebagai berikut:
1. Pengganti Sedekah Persendian
Dari Abu Dzar Al-ghifari radhiyallahu'anhu, Nabi Muhammad SAW bersabda:
يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلاَمَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْىٌ عَنِ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنَ الضُّحَى
Artinya: "Pada pagi hari diharuskan bagi seluruh persendian di antara kalian untuk bersedekah. Setiap bacaan tasbih (Subhanallah) bisa sebagai sedekah, setiap bacaan tahmid (Alhamdulillah) bisa sebagai sedekah, setiap bacaan tahlil (laa ilaaha illallaah) bisa sebagai sedekah, dan setiap bacaan takbir (Allahu Akbar) juga bisa sebagai sedekah. Begitu pula amar makruf (mengajak kepada kebaikan) dan nahi mungkar (melarang dari kemungkaran) adalah sedekah. Ini semua bisa dicukupi (diganti) dengan melaksanakan salat Dhuha sebanyak 2 rakaat." (HR Muslim No. 720)
2. Urusannya Dicukupkan
Dari Nu'aim bin Hammar Al-Ghathafaniy, beliau mendengar Rasulullah SAW bersabda:
قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ يَا ابْنَ آدَمَ لاَ تَعْجِزْ عَنْ أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ مِنْ أَوَّلِ النَّهَارِ أَكْفِكَ آخِرَهُ
Artinta: "Allah Ta'ala berfirman: "Wahai anak Adam, janganlah engkau tinggalkan empat rakaat sholat di awal siang (di waktu Dhuha). Maka itu akan mencukupimu di akhir siang". (HR Ahmad (5/286), Abu Daud, At-Tirmidzi, Ad- Darimi)
3. Dapat Pahala Haji dan Umrah yang Sempurna
Dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu, Rasulullah SAW bersabda:
« مَنْ صَلَّى الْغَدَاةَ فِى جَمَاعَةٍ ثُمَّ قَعَدَ يَذْكُرُ اللَّهَ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ كَانَتْ لَهُ كَأَجْرِ حَجَّةٍ وَعُمْرَةٍ ». قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « تَامَّةٍ تَامَّةٍ تَامَّةٍ
Artinya: "Barang siapa yang melaksanakan salat Subuh secara berjamaah lalu ia duduk sambil berzikir kepada Allah hingga matahari terbit, kemudian ia melaksanakan salat dua rakaat, maka ia seperti memperoleh pahala haji dan umrah." Beliau pun bersabda, "pahala yang sempurna, sempurna dan sempurna." (HR Tirmidzi No. 586)
4. Sholat Orang yang Kembali Taat
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, bahwa Rasulullah bersabda:
لا يحافظ على صلاة الضحى إلا أواب، وهي صلاة الأوابين
Artinya: "Tidaklah menjaga sholat sunnah Dhuha melainkan awwab (orang yang kembali taat). Inilah salat Awwabin." (HR Ibnu Khuzaimah)
Secara bahasa, Dhuha adalah nama untuk awal siang hari (pagi), sedangkan sholat Dhuha dalam fiqih adalah sholat sunnah yang dikerjakan pada waktu Dhuha. Yaitu, mulai matahari terbit seukuran satu tombak (tujuh hasta atau 2,5 meter) sampai waktu zawaal (saat matahari tergelincir ke arah barat).
Lalu, jam berapakah waktu terbaik sholat Dhuha ? Untuk diketahui, waktu sholat Dhuha dimulai sejak matahari beranjak tinggi sampai matahari mendekati posisi tengah. Adapun waktu terbaik sholat Dhuha adalah ketika matahari meninggi dan sudah terasa panas.
Menurut para ulama, waktu paling utama sholat Dhuha adalah pukul 9 pagi WIB. Di tempat lain selain WIB dapat menyesuaikan waktunya. Dalam Hadis diterangkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:
إِنَّ صَلَاةَ الْأَوَّابِينَ حِينَ تَرْمَضُ الْفِصَالُ
Artinya: "Sholat orang-orang yang bertaubat adalah saat anak-anak Unta menderum (karena panasnya matahari)." (HR Ahmad)
5 Keutamaan Sholat Dhuha
Salat Dhuha memiliki banyak keutamaan sebagaimana dijelaskan dalam Hadis Nabi, di antaranya sebagai berikut:
1. Pengganti Sedekah Persendian
Dari Abu Dzar Al-ghifari radhiyallahu'anhu, Nabi Muhammad SAW bersabda:
يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلاَمَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْىٌ عَنِ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنَ الضُّحَى
Artinya: "Pada pagi hari diharuskan bagi seluruh persendian di antara kalian untuk bersedekah. Setiap bacaan tasbih (Subhanallah) bisa sebagai sedekah, setiap bacaan tahmid (Alhamdulillah) bisa sebagai sedekah, setiap bacaan tahlil (laa ilaaha illallaah) bisa sebagai sedekah, dan setiap bacaan takbir (Allahu Akbar) juga bisa sebagai sedekah. Begitu pula amar makruf (mengajak kepada kebaikan) dan nahi mungkar (melarang dari kemungkaran) adalah sedekah. Ini semua bisa dicukupi (diganti) dengan melaksanakan salat Dhuha sebanyak 2 rakaat." (HR Muslim No. 720)
2. Urusannya Dicukupkan
Dari Nu'aim bin Hammar Al-Ghathafaniy, beliau mendengar Rasulullah SAW bersabda:
قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ يَا ابْنَ آدَمَ لاَ تَعْجِزْ عَنْ أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ مِنْ أَوَّلِ النَّهَارِ أَكْفِكَ آخِرَهُ
Artinta: "Allah Ta'ala berfirman: "Wahai anak Adam, janganlah engkau tinggalkan empat rakaat sholat di awal siang (di waktu Dhuha). Maka itu akan mencukupimu di akhir siang". (HR Ahmad (5/286), Abu Daud, At-Tirmidzi, Ad- Darimi)
3. Dapat Pahala Haji dan Umrah yang Sempurna
Dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu, Rasulullah SAW bersabda:
« مَنْ صَلَّى الْغَدَاةَ فِى جَمَاعَةٍ ثُمَّ قَعَدَ يَذْكُرُ اللَّهَ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ كَانَتْ لَهُ كَأَجْرِ حَجَّةٍ وَعُمْرَةٍ ». قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « تَامَّةٍ تَامَّةٍ تَامَّةٍ
Artinya: "Barang siapa yang melaksanakan salat Subuh secara berjamaah lalu ia duduk sambil berzikir kepada Allah hingga matahari terbit, kemudian ia melaksanakan salat dua rakaat, maka ia seperti memperoleh pahala haji dan umrah." Beliau pun bersabda, "pahala yang sempurna, sempurna dan sempurna." (HR Tirmidzi No. 586)
4. Sholat Orang yang Kembali Taat
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, bahwa Rasulullah bersabda:
لا يحافظ على صلاة الضحى إلا أواب، وهي صلاة الأوابين
Artinya: "Tidaklah menjaga sholat sunnah Dhuha melainkan awwab (orang yang kembali taat). Inilah salat Awwabin." (HR Ibnu Khuzaimah)