Jangan Mengaku Beriman Sebelum Diuji dengan Berbagai Cobaan

Rabu, 22 Juni 2022 - 21:59 WIB
loading...
Jangan Mengaku Beriman Sebelum Diuji dengan Berbagai Cobaan
Seseorang diuji menurut kadar agamanya. Jika agamanya (imannya) kuat maka cobaannya pun dashyat, jika agamanya lemah, maka ia diuji menurut kadar keimanannya. Foto/Ist
A A A
Setiap muslim tentu mendambakan surga dengan segala kenikmatannya. Namun, surga yang dijanjikan Allah tidak begitu saja diraih sebelum diuji dengan berbagai cobaan.

Dalam Al-Qur'an, Allah mengingatkan orang-orang beriman. "Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, "Kami telah beriman," dan mereka tidak diuji?" (QS Al-'Ankabut: Ayat 2)

Pada ayat ini, Allah bertanya kepada manusia yang mengaku beriman dengan mengucapkan kalimat Syahadat bahwa mereka akan dibiarkan begitu saja tanpa lebih dahulu diuji? Tidak, setiap orang beriman justru harus diuji lebih dahulu, sehingga keimanannya terbukti.

Ujian yang mesti mereka tempuh itu bermacam-macam. Misalnya, perintah berhijrah (meninggalkan kampung halaman demi menyelamatkan iman dan keyakinan), berjihad di jalan Allah, mengendalikan syahwat, mengerjakan tugas-tugas dalam rangka taat kepada Allah.

Selain itu, ujian musibah seperti kehilangan anggota keluarga, kemiskinan, bencana kekeringan, banjir dan sebagainya. Semua cobaan itu dimaksudkan untuk menguji siapakah di antara mereka yang sungguh-sungguh beriman dan bersabar menghadapinya.

Pada ayat lain, Allah berfirman:

اَمۡ حَسِبۡتُمۡ اَنۡ تَدۡخُلُوا الۡجَـنَّةَ وَ لَمَّا يَاۡتِكُمۡ مَّثَلُ الَّذِيۡنَ خَلَوۡا مِنۡ قَبۡلِكُمۡؕ مَسَّتۡهُمُ الۡبَاۡسَآءُ وَالضَّرَّآءُ وَزُلۡزِلُوۡا حَتّٰى يَقُوۡلَ الرَّسُوۡلُ وَالَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا مَعَهٗ مَتٰى نَصۡرُ اللّٰهِؕ اَلَاۤ اِنَّ نَصۡرَ اللّٰهِ قَرِيۡبٌ

Artinya: "Ataukah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) seperti (yang dialami) orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan dan diguncang (dengan berbagai cobaan), sehingga Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya berkata, "Kapankah datang pertolongan Allah?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat." (QS Al-Baqarah Ayat 214)

Dalam tafsir Kemenag dijelaskan, ketika orang-orang mukmin di Madinah menderita kemiskinan karena meninggalkan harta benda mereka di Mekkah dan akibat peperangan yang terjadi, Allah bertanya untuk menguji mereka.

"Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu cobaan seperti yang dialami orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa kemelaratan dan penderitaan, dan diguncang dengan berbagai cobaan, sehingga Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya berkata, Kapankah datang pertolongan Allah? Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat."

Ayat ini memotivasi orang-orang beriman yang sedang ditimpa kesulitan agar merasa yakin bahwa tidak lama lagi pertolongan Allah akan datang. Untuk mencapai keridhaan Allah dan memperoleh surga tentu harus melalui perjuangan gigih dan penuh cobaan sebagaimana halnya dialami orang-orang terdahulu.

Manusia yang Ujiannya Paling Dahsyat
Siapa yang bersabar dan lulus dalam menghadapi berbagai ujian di dunia, maka Allah akan memberikan pertolongan-Nya. Allah menegaskan: "Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat."

Dalam Hadis Nabi disebutkan manusia paling dahsyat ujiannya. Semoga Allah memberikan kita kekuatan dan kesabaran. Rasulullah SAW bersabda:

أَشَدُّ النَّاسِ بَلاَءً اْلأَنِبْيَاءُ ثُمَّ اْلأَمْثَلُ فَاْلأَمْثَلُ يُبْتَلَى الرَّجُلُ عَلٰى حَسًبِ ( وَفِي رِوَايَةٍ قَدْرِ ) دِيْنُهُ فَإِنْ كَانَ دِيْنُهُ صَلَبًا اِشْتَدَّ بَلاَؤُهُ وَإِنْ كَانَ فِي دِيْنِهِ رِقَةٌ اُبْتُلِيُ عَلٰى حَسَبِ دِيْنُهِ فَمَا يَبْرَحُ اْلبَلاَءُ بِالْعَبْدِ حَتىٰ يَتْرُكَهُ يَمْشِيْ عَلَى اْلأَرْضِ مَا عَلَيْهِ خَطِيْئَةُ

Artinya: "Manusia yang paling dashyat ujiannya adalah para Anbiya' (Nabi dan Rasul) kemudian orang-orang serupa lalu orang-orang yang serupa. Seseorang itu diuji menurut ukuran (dalam suatu riwayat kadar) agamanya. Jika agamanya kuat, maka cobaannya pun dashyat. Dan jika agamanya lemah, maka ia diuji menurut agamanya. Maka cobaan akan selalu menimpa seseorang sehingga membiarkannya berjalan di muka bumi, tanpa tertimpa kesalahan lagi." (HR At-Tirmidzi, Ahmad, Ibnu Majah, Ad-Darimi, Ibnu Hibban, Al-Hakim)

Baca Juga: 4 Ujian Manusia di Dunia, Mintalah Pertolongan dengan Sabar dan Salat
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1399 seconds (0.1#10.140)