Bukan Cuma Makan Dendeng, Ini Amalan di Hari Tasyrik

Selasa, 12 Juli 2022 - 22:14 WIB
loading...
Bukan Cuma Makan Dendeng, Ini Amalan di Hari Tasyrik
Ada beberapa amalan yang dianjurkan di Hari-hari Tasyrik, di antaranya memperbanyak dzikir dan berdoa. Foto/SINDOnews
A A A
Hari Tasyrik dikenal sebagai hari makan dan minum. Dinamakan Tasyrik karena pada hari-hari tersebut daging-daging kurban didendeng (dijemur di bawah terik matahari).

Selain menikmati hidangan makan dan minum, ada beberapa amalan yang dianjurkan di Hari-hari Tasyrik. Hari Tasyrik adalah waktu 3 hari setelah Hari Raya Idul Adha yaitu 11, 12, dan 13 Dzulhijjah dan akan berakhir besok, Rabu (12/7/2022).

Rasulullah SAW melarang umatnya berpuasa di hari-hari tersebut sebagaimana sabda beliau:

أَيَّامُ التَّشْرِيقِ أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ

Artinya: "Hari-hari Tasyrik adalah hari makan dan minum." (HR Muslim 1141)

Dahulu, masyarakat Arab memanfaatkan Hari-hari Tasyrik untuk menjemur daging. Bagi umat Islam, hari Tasyrik tidak cuma makan dendeng, tetapi dianjurkan menghidupkan amalan-amalan berikut:

1. Mengumandangkan Takbir
Amalan yang diperintahkan pada Hari Tasyrik adalah mengumandangkan Takbir. Dalam Mazhab Syafi'i, Takbir Mutlak atau juga disebut Takbir Mursal dimulai sejak terbenamnya matahari 9 Dzulhijjah (Hari Arafah) atau tepat saat Maghrib malam hari raya. Sedangkan untuk Takbir Muqayyad, dimulai sejak Maghrib malam Idul Adha hingga Ashar tanggal 13 Dzulhijjah. Kumandang Takbir ini menandakan ajakan untuk menyebut kebesaran Allah dan juga sebagai syiar Islam.

2. Memperbanyak Dzikir
Hari Tasyrik adalah hari istimewa untuk memperbanyak dizkir. Dalam Al-Qur'an, Allah berfirman: "Dan berdzikirlah dengan menyebut nama Allah pada hari yang berbilang." (QS. Al-Baqarah: Ayat 203)

Ibnu Abbas dan Atha berpendapat bahwa "Hari-hari yang terbilang" jumlahnya empat hari yaitu: Idul Adha dan 3 hari setelahnya. (Lathaiful Ma'arif, Hal 314)

Dalam satu riwayat disebutkan: "Hari yang paling agung di sisi Allah adalah hari Kurban (Idul Adha) kemudian hari Al-Qarr." (HR. Abu Daud 1765). Yang dimaksud hari Al-Qarr adalah tanggal 11 Dzulhijjah atau hari kedua setelah hari raya Kurban.

3. Memperbanyak Doa
Hari-hari Tasyrik merupakan momen terbaik untuk memperbanyak doa kepada Allah. Sebagian ulama menganjurkan berdoa dengan "doa sapu jagat" sebagaimana disebutkan oleh Ikrimah, murid Ibnu Abbas dalam Lathaiful Ma'arif. Berikut doanya:

رَبَّنَآ ءَاتِنَا فِى ٱلدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى ٱلْءَاخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ

Robbana Aatina Fid-Dunya Hasanah wafil Akhirati Hasanah, wa Qinaa 'adzaabannaar.

Artinya: "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka." (QS Al-Baqarah Ayat 201)

Abu Musa al-Asy'ari berkata: "Setelah hari raya kurban ada tiga hari, dimana Allah menyebutnya sebagai al-Ayyam al-Ma'dudat (hari-hari yang terbilang). Doa pada hari-hari ini, tidak akan ditolak. Karena itu, perbesarlah harapan kalian." (Lathaiful Ma'arif, Hal 506)

(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2275 seconds (0.1#10.140)