Peristiwa Muharram: Allah Taala Ampuni Nabi Daud setelah Bersujud 40 Hari Tanpa Makan dan Minum

Sabtu, 30 Juli 2022 - 15:12 WIB
loading...
A A A
Kemudian, Allah SWT mewahyukan kepadanya agar ia mengangkat kepalanya. “Hai Daud, Aku telah mengampuni kesalahanmu,” Namun, beliau tidak mengangkat kepalanya hingga datang malaikat Jibril.

Kisah Israiliyat
Hanya saja, Syaikh Yusuf al-Qardhawi mengatakan kisah Nabi Daud yang kepincut perempuan istri tetangganya lalu bertobat kepada Allah SWT lebih sebagai kisah israiliyat. Kisah ini sendiri dikaitkan dengan tafsir Al-Qur'an surat Shaad ayat 22-25.

"Kisah-kisah israiliat ini menampilkan dengan buruk perjalanan para Rasul dan Nabi-nabi," tutur Syaikh Yusuf al-Qardhawi dalam bukunya berjudul "at Taubat Ila Allah".

Istilah israiliyat meski dinisbatkan kepada Israil, julukan bagi Nabi Yaqub dan merujuk kepada kisah yang bersumber dari orang-orang Yahudi, tetapi dalam perkembanganya israiliyat lebih populer dikenal untuk kisah atau dongeng masa lalu yang masuk ke dalam tafsir dan hadis. Baik yang bersumber dari orang-orang Yahudi-Nasrani maupun lainnya.

Cerita-cerita itu semakin berkembang dengan banyaknya orang yang berprofesi sebagai alqassasun (pandai cerita) yang selalu menonjolkan keanehan-keanehan dalam penyampaiannya agar menarik perhatian pendengar.

Yusuf al-Qardhawi menjelaskan apa kesalahan Nabi Daud dalam kisah ini, yang dia sangka sebagai fitnah, dan cobaan bagi beliau, kemudian beliau beristighfar kepada Rabbnya, serta tunduk sujud dan memohon ampunan.

Menurut Yusuf Qardhawi, yang tampak dalam kisah itu adalah: Nabi Daud bertindak dengan tergesa-gesa serta tidak meneliti dahulu secara mendalam, sehingga beliau terpengaruhi oleh dorongan emosi ketika mendengar perkataan salah seorang yang sedang berselisih itu.

"Dan secara tergesa-gesa memutuskan hukum dengan merugikan pihak lain, tanpa terlebih dahulu mendengar alasan-alasannya, dan memberikan kesempatan kepadanya untuk membela dirinya sendiri," tulisnya.

Seorang hakim yang adil, ujar Qardhawi, hendaknya tidak terperdaya oleh ucapan satu pihak yang sedang berselisih atau penampilannya. Hingga ia telah meneliti dan menyelidikinya dengan seksama, dan mendengar dari seluruh pihak yang berselisih dan adanya dalil yang mendukung ucapan masing-masing.



Oleh karena itu ada yang mengatakan: Jika salah seorang yang sedang berselisih datang kepadamu dan sambil memperlihatkan satu matanya yang luka, maka tunggullah hingga engkau juga melihat lawan perkaranya, karena barangkali justru lawannya itu kedua matanya luka!

Oleh karena itu, datang perintah Tuhan agar Daud tidak cepat terpengaruh oleh emosinya dalam menetapkan suatu hukum. Dalam firman Allah SWT:

يَا دَاوُودُ إِنَّا جَعَلْنَاكَ خَلِيفَةً فِي الْأَرْضِ فَاحْكُمْ بَيْنَ النَّاسِ بِالْحَقِّ وَلَا تَتَّبِعِ الْهَوَىٰ فَيُضِلَّكَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ ۚ إِنَّ الَّذِينَ يَضِلُّونَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ لَهُمْ عَذَابٌ شَدِيدٌ بِمَا نَسُوا يَوْمَ الْحِسَابِ

"Hai Daud, sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (penguasa) di muka bumi, maka berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat dari jalan Allah akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan." ( QS Shaad : 26)

Terkait bahwa mereka yang datang mengadukan perkaranya adalah dua malaikat yang hendak memberi pelajaran kepadanya atas kesalahannya menginginkan istri si petani yang hanya seorang. Padahal, ia telah memiliki 99 orang istri. Menurut Al-Qardhawi, apakah kedua orang yang sedang berselisih itu adalah memang manusia, atau dua malaikat yang menyamar sebagai manusia, datang untuk menguji Nabi Daud, kemudian keduanya lenyap tanpa bekas?

Apa pun kemungkinannya, menurut Qardhawi, pengertian dan tujuannya adalah sama. "Hanya saja, itu tidak dapat dijadikan sebagai suatu bentuk metafor, dan sebagai sindiran bagi Daud sendiri, karena ia menginginkan istri tetangganya sendiri, seperti digambarkan oleh kisah-kisah israiliat yang menampilkan dengan buruk perjalanan para Rasul dan Nabi-nabi," katanya.

Hingga dalam kisah Israiliat itu para Nabi telah jatuh dalam tindakan-tindakan yang orang biasa saja tidak mau melakukannya, maka bagaimana mungkin terjadi bagi seseorang yang Allah SWT tundukkan gunung-gunung untuk bertasbih bersamanya pada sore dan pagi hari.

Tentangnya Allah SWT berfirman: "Dan ingatlah hamba Kami Daud yang mempunyai kekuatan; sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhan)".

"Dan sesungguhnya dia mempunyai kedudukan dekat pada sisi Kami dan tempat kembali yang baik". ( QS Shaad : 17-18)

Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1414 seconds (0.1#10.140)