Begini Sikap Ahlussunnah tentang Tragedi Karbala dan Cinta Keluarga Rasulullah SAW

Selasa, 09 Agustus 2022 - 13:45 WIB
loading...
A A A
قال الله تعالى : إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ ٱللَّهِ أَتْقَىٰكُمْ

“Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antara kamu.”

Nabi Muhammad SAW bersabda di akhir hadis yang panjang yang diriwayatkan oleh Muslim dalam Shahihnya no.2699 dari Abu Hurairah ra,

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : ((ومَن بَطَّأَ بِهِ عَمَلُهُ لَمْ يُسْرَع بِهِ نَسَبُهُ)) رواه مسلم

“Siapa yang dilambatkan oleh amalnya, nasab (keturunannya) tidak dapat mempercepatnya.”

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam kitab al-Aqidah al-Waashitiah mengatakan, “Mereka (Ahlussunnah wal Jama’ah) mencintai Ahlulbait Rasulullah dan loyal kepada mereka. Ahlussunnah menjaga wasiat Rasulullah yang bersabda pada hari ghadir haam, satu lembah yang berada di antara Mekkah dan Madinah tepatnya di Juhfah dalam perjalanan beliau bersama para sahabat:

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : ((أُذَكـِّرُكُم الله فِي أَهْلِ بَيْتِي))

“Aku mengingatkan kalian akan ahlulbaitku (keluargaku).”



Beliau juga berkata kepada pamannya Abbas bin Abdul Muthalib ketika mengeluh kepadanya bahwa sebagian Quraisy bersikap keras kepada Bani Hasyim:

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : ((وَالذِي نَفْسِي بِيَدِهِ، لاَ يُؤْمِنُوْن حتَّى يُحبُّوكُم لِلهِ وَلِقَرَابَتِي))

“Demi yang jiwaku berada di tangan-Nya, tidaklah mereka beriman hingga mencintai kalian karena Allah dan juga karena kekerabatan kalian denganku.”

Dan sabda beliau:

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : ((إِنَّ اللهَ اِصْطَفَى كِنَانَة مِنْ وَلَد إِسْمَاعِيل، وَاصْطَفَى مِنْ كِنَانَة قُرَيْشًا، وَاصْطَفَى مِنْ قُرَيْش بَنِي هَاشِم، وَاصْطَفَانِي مِنْ بَنِي هَاشِم))

“Sesungguhnya Allah memilih Kinanah dari keturunan Ismail dan memilih dari Kinanah Quraisy dan memilih dari Quraisy Bani Hasyim dan memilihku dari Bani Hasyim.”

Ahlussunnah loyal kepada istri-istri Rasulullah, ibu kaum mukminin dan mengimani bahwa mereka adalah istri-istrinya SAW di akhirat, terkhusus Khadijah Radhiyallahu anha, ibu dari anak-anaknya. Wanita pertama yang mengimani dan menolong beliau atas kenabiannya. Dia memiliki kedudukan yang tinggi.

Demikian juga as-Shiddiqoh binti as-Shiddiiq, Aisyah Radhiyallahu anha. Yang dikatakan oleh Nabi SAW, “Keutamaan Aisyah dibanding para wanita yang lain seperti keutamaan tsariid (bubur/roti yang dilunakkan) bagi makanan yang lain.”

Ahlussunnah berlepas diri dari jalan orang-orang Rafidhah yang membenci dan mencela sahabat Nabi SAW. Juga berlepas diri dari jalan orang-orang Nawashib yang menyakiti Ahlulbait dengan ucapan atau perbuatan.

Syaikhul Islam juga mengatakan dalam Majmu Fatawa 28/491: “Demikian pula terhadap Ahlulbait (keluarga) Rasulullah, diwajibkan mencintai, loyal dan menjaga hak mereka.”

Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1648 seconds (0.1#10.140)