Sebelum Wafat, 2 Sahabat Nabi SAW Ini Minta Pakaian Baru Padahal di Mahsyar Semua Tanpa Baju

Rabu, 10 Agustus 2022 - 14:43 WIB
loading...
Sebelum Wafat, 2 Sahabat Nabi SAW Ini Minta Pakaian Baru Padahal di Mahsyar Semua Tanpa Baju
Di Padang Mahsyar manusia digiring dalam kondisi telanjang dan belum dikhitan. Foto/Ilustrasi: Ist
A A A
Dua sahabat Nabi Muhammad SAW , Abu Sa’id al Khudri ra dan Mu’adz bin Jabal ra, menjelang wafatnya meminta diambilkan pakaian baru lalu dikenakan. Sementara itu, Al-Qur'an dan hadis menyebutkan bahwa ketika manusia digiring ke Padang Mahsyar semua telanjang dan dalam kondisi belum dikhitan.

Kisah Abu Sa’id al Khudri ra diinformasikan dari hadis riwayat Abu Dawud dan Ibnu Hiban dalam Shahih-nya.

أَنَّهُ لَمَّا حَضَرَهُ الْمَوْتُ دَعَا بِثِيَابٍ جُدُدٍ فَلَبِسَهَا ثُمَّ قَالَ سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ الْمَيِّتُ يُبْعَثُ فِيْ ثِيَابِهِ الَّتِيْ يَمُوْتُ فِيْهَا رواه أبو داود وابن حبان في صحيحه

Ketika menjelang kematiannya, beliau (Abu Sa’id al Khudri ra) meminta diambilkan pakaian baru, lalu dikenakannya, kemudian beliau berkata: Aku telah mendengar Rasulullah SAW pernah bersabda: “Mayit akan dibangkitkan mengenakan pakaian yang dikenakan ketika mati”. (HR Abu Dawud dan Ibnu Hiban dalam Shahih-nya, dan dishahihkan al Albani. Lihat Shahih at Targhib wat-Tarhib, hadits no. 3575)



Demikian juga Mu’adz bin Jabal ra . Ibnu Hajar dalam kitab Fat-hul Bari, mengatakan bahwa Ibnu Abi ad Dunya meriwayatkan dengan sanad yang hasan dari Abu ‘Amru bin al Aswad, ia berkata :

دَفَنَّا أُمَّ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ, فَأَمَرَ بِهَا فَكُفِنَتْ بِثِيَابٍ جُدُدٍ وَ قَالَ: أَحْسِنُوْا أَكْفَانَ مَوْتَاكُمْ فَإِنَّهُمْ ُحْشَرُوْنَ فِيْهَا

Kami menguburkan jenazah ibu Mu’adz bin Jabal, lalu Mu’adz memintanya dan dikafani dengan pakaiannya yang baru, dan ia berkata: “Perbaguskanlah kafan jenazah kalian, karena sesungguhnya mereka dibangkitkan pada pakaian tersebut”.

Telanjang
Pada saat manusia dibangunkan dari alam kubur, manusia digiring ke Padang Mahsyar dalam keadaan tidak mengenakan penutup kaki maupun pakaian, dan dalam keadaan belum dikhitan, sebagaimana mereka dahulu diciptakan.



Ibnu Katsir dalam tafsirnya mendiskripsikan kondisi berdirinya mereka pada waktu itu: “Mereka berdiri dalam keadaan tidak beralas kaki, telanjang, dan tidak berkhitan, pada tempat yang sulit, cemas, serta sempit bagi pendosa, seluruhnya meliputi mereka dengan perintah Allah, dan semuanya tidak mampu menolaknya, baik yang kuat maupun yang lemah”.

Allah Ta’ala berfirman:

كَمَا بَدَأْنَا أَوَّلَ خَلْقٍ نُعِيدُهُ ۚ وَعْدًا عَلَيْنَا ۚ إِنَّا كُنَّا فَاعِلِينَ

"Sebagaimana Kami telah memulai penciptaan pertama, begitulah Kami akan mengulanginya. Itulah janji yang pasti Kami tepati; sesungguhnya Kami-lah yang akan melaksanakannya". [ QS al Anbiya/21 :104].

Rasulullah SAW bersabda :

إِنَّكُمْ مَحْشُورُونَ حُفَاةً عُرَاةً غُرْلًا ثُمَّ قَرَأَ كَمَا بَدَأْنَا أَوَّلَ خَلْقٍ نُعِيدُهُ ۚ وَعْدًا عَلَيْنَا ۚ إِنَّا كُنَّا فَاعِلِينَ

“Sungguh kalian akan dibangkitkan dalam keadaan tidak mengenakan sandal (pelindung kaki), telanjang dan masih berkulup (belum dikhitan),” kemudian beliau SAW membaca firman Allah : Sebagaimana Kami telah memulai penciptaan pertama, begitulah Kami akan mengulanginya. Itulah janji yang pasti Kami tepati; sesungguhnya Kami-lah yang akan melaksanakannya. (al Anbiya/21:104)]. [HR al Bukhari].



Di dalam shahihain, terdapat hadits ‘Aisyah yang menggambarkan peristiwa ini. Yaitu sabda beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam :

يُحْشَرُ النَّاسُ حُفَاةً عُرَاةً غُرْلًا قَالَتْ عَائِشَةُ فَقُلْتُ الرِّجَالُ وَالنِّسَاءُ جَمِيْعًا يَنْظُرُ بَعْضُهُمْ إِلَى بَعْضٍ فَقَالَ الْأَمْرُ أَشَدُّ مِنْ أَنْ يُهِمَّهُمْ ذَاكِ
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2850 seconds (0.1#10.140)