3 Marga Arab yang Bukan Keturunan Nabi Muhammad di Indonesia
loading...
A
A
A
Marga Arab yang bukan keturunan Nabi Muhammad di Indonesia menarik untuk kita ulas. Artinya, tidak semua marga Arab merupakan keturunan Nabi yang biasa dipanggil Habib, Sayyid, Syarif atau Syarifah/Sayyidah (untuk perempuan).
Adapun marga Arab yang merupakan keturunan Nabi Muhammad tercatat lebih dari 100 marga. Di Indonesia terdapat 68 marga dan lima marga terbanyak di antaranya Al-Attas, Al-Haddad, Assegaf, Alaydrus, Al-Habsyi. Ada juga marga Al-Jufri, Syihab, Syahab dan masih banyak lainnya.
Perlu diketahui, marga Arab yang bukan keturunan Nabi maupun keturunan Nabi (Habaib) sama-sama berasal dari Hadhramaut Yaman. Hanya saja, nasab dan silsilah mereka berbeda.
Marga Arab Hadhramaut umumnya dibagi menjadi dua golongan. Golongan pertama yaitu marga keturunan suku Arab Yaman asli yang mengklaim keturunan Hadhramaut. Hadhramaut ini merupakan keturunan Yakrub bin Qathan bin Hud 'Alaihissalam bin Abdullah bin Ribah bin Khulud bin Ad bin Aus bin Irim bin Syam bin Nabi Nuh 'alaihissalam. Silsilah Hadhramaut ini tersambung kepada Nabi Hud yang makamnya berada di wadi Hadhramaut sekira 80 Km dari Kota Tarim, Yaman.
Golongan kedua disebut Alawiyyin yaitu marga-marga suku Arab pendatang yang hijrah ke Hadhramaut. Mereka dikenal dengan nama Ba'alawy karena memiliki pertalian silsilah dengan Nabi Muhammad SAW melalui jalur Ahmad bin Isa Al-Muhajir, yang hijrah ke Hadhramaut Yaman sekitar Tahun 319 H (898 M).
Tidak banyak yang mengetahui jika 90% keturunan Arab yang berada di Indonesia berasal dari Hadhramaut, Yaman. Mereka datang ke Nusantara pada sekitar Abad 13. Orang-orang Hadhrami ini berangsur-angsur menetap dan ada yang berkeluarga dengan penduduk setempat.
Berikut beberapa marga Arab yang bukan keturunan Nabi Muhammad di Indonesia:
1. Baswedan
Salah satu tokoh yang dikenal bermarga Baswedan adalah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Novel Baswedan mantan penyidik senior KPK. Baswedan adalah keluarga Arab-Indonesia yang berasal dari Hadhramaut Yaman. Marga Baswedan ini berawal dari Umar Baswedan, saudara Ali Baswedan datang dari Hadhramaut pada pertengahan abad ke-19. Umar Baswedan menikah dengan wanita kelahiran Surabaya bernama Noor binti Salim.
Salah satu cucu Umar Baswedan yang terkenal adalah Abdurrahman (AR) Baswedan. Beliau pahlawan nasional, diplomat pertama Indonesia dan dikenal sebagai wartawan pejuang kemerdekaan. AR Baswedan merupakan kakek dari Anies Baswedan.
2. Al-Katiri
Marga Al-Katiri atau Al-Katsir merupakan penduduk asli Yaman yang bukan termasuk marga keturunan Rasulullah SAW. Salah satu publik figur bermarga Al-Katiri yaitu pendakwah Syaikh Fikri Thoriq Al-Katiri.
Selain Syaikh Fikri, ada juga wasit sepak bola berprestasi bernama Thoriq Al-Katiri. Beliau sering memimpin pertandingan dalam ajang sepak bola di Tanah Air.
Al-Katiri (Al-Katsir) merupakan keturunan Katsir bin Badr bin Muhammad bin Syanfari al-Hamdani. Mereka mendiami wilayah antara Syibam dan Seiyun (Sewun) Yaman dan pegunungan di sebelah utara. Al-Katiri sendiri terbagi dalam lima suku besar yaitu, Al-Umar bin Katsir, Amir bin Katsir, Al-Fakhaids, Al-'Abd Al Wadud dan kelurga Badui di pegunungan sebelah Utara Seiyun.
3. Basalamah
Marga Arab berikutnya yang bukan keturunan Nabi Muhammad adalah Basalamah. Tokoh terkenal bermarga Basalamah yang berkiprah di Indonesia adalah pendakwah Ustaz DR Khalid Basalamah dan Ustaz DR Syafiq Riza Basamalah. Ustaz Khalid Basalamah merupakan penceramah kelahiran Makassar Sulawesi Selatan 1975, dikenal sebagai Ustaz Salafi.
Begitu juga Ustaz Syafiq Basalamah dikenal sebagai seorang Dai kelahiran Jember 1977. Banyak orang mengira keduanya kakak beradik karena kata Basalamah yang melekat di ujung namanya.
Basalamah adalah sebuah marga Arab yang berasal dari Hadhramaut Yaman. Basalamah tidak termasuk marga keturunan Nabi Muhammad. Dalam satu kajian yang dilansir dari Channel Surau TV 25 Februari 2018, Ustaz Syafiq menceritakan silsilah keluargnya. Namanya adalah Syafiq bin Riza bin Hasan bin Abdul Qadir bin Salim bin Zaid Basalamah.
Salim bin Zaid Basalamah inilah yang hijrah dari Yaman ke Indonesia sebelum 1900-an. Kapal yang ditumpangi Salim berlabuh di Pelabuhan Teluk Bayur Padang, Sumatra Barat. Di Padang, Salim menikahi seorang wanita Minangkabau serta sempat bekerja di pelabuhan dan menjadi guru mengaji.
Salim bin Zaid Basalamah wafat dan dikuburkan di Padang, tetapi tidak diketahui lagi lokasinya. Sepeninggal Salim, anak-anaknya pindah ke Batavia (Jakarta). Menurut ayah Syafiq, kakek Syafiq dan saudara-saudara kakeknya masih bisa berbahasa Minang, diketahui dari panggilan 'ammi Padang.
Demikian tiga marga Arab yang bukan keturunan Nabi Muhammad. Sebenarnya masih banyak marga Arab yang bukan golongan Habaib. Seperti Al-Gadri, Ba'asyir, Bamukmin dan masih banyak lainnya.
Meski mereka tidak termasuk keturunan Nabi, namun leluhur mereka berasal dari negeri yang dipuji oleh Rasulullah SAW. Beliau bersabda: "Penduduk negeri Yaman telah datang kepada kalian. Mereka adalah orang yang paling lembut hatinya. Iman itu ada pada yaman, Fiqih ada pada Yaman, dan hikmah ada pada Yaman." (HR Imam Ahmad)
Wallahu A'lam
Adapun marga Arab yang merupakan keturunan Nabi Muhammad tercatat lebih dari 100 marga. Di Indonesia terdapat 68 marga dan lima marga terbanyak di antaranya Al-Attas, Al-Haddad, Assegaf, Alaydrus, Al-Habsyi. Ada juga marga Al-Jufri, Syihab, Syahab dan masih banyak lainnya.
Perlu diketahui, marga Arab yang bukan keturunan Nabi maupun keturunan Nabi (Habaib) sama-sama berasal dari Hadhramaut Yaman. Hanya saja, nasab dan silsilah mereka berbeda.
Marga Arab Hadhramaut umumnya dibagi menjadi dua golongan. Golongan pertama yaitu marga keturunan suku Arab Yaman asli yang mengklaim keturunan Hadhramaut. Hadhramaut ini merupakan keturunan Yakrub bin Qathan bin Hud 'Alaihissalam bin Abdullah bin Ribah bin Khulud bin Ad bin Aus bin Irim bin Syam bin Nabi Nuh 'alaihissalam. Silsilah Hadhramaut ini tersambung kepada Nabi Hud yang makamnya berada di wadi Hadhramaut sekira 80 Km dari Kota Tarim, Yaman.
Golongan kedua disebut Alawiyyin yaitu marga-marga suku Arab pendatang yang hijrah ke Hadhramaut. Mereka dikenal dengan nama Ba'alawy karena memiliki pertalian silsilah dengan Nabi Muhammad SAW melalui jalur Ahmad bin Isa Al-Muhajir, yang hijrah ke Hadhramaut Yaman sekitar Tahun 319 H (898 M).
Tidak banyak yang mengetahui jika 90% keturunan Arab yang berada di Indonesia berasal dari Hadhramaut, Yaman. Mereka datang ke Nusantara pada sekitar Abad 13. Orang-orang Hadhrami ini berangsur-angsur menetap dan ada yang berkeluarga dengan penduduk setempat.
Berikut beberapa marga Arab yang bukan keturunan Nabi Muhammad di Indonesia:
1. Baswedan
Salah satu tokoh yang dikenal bermarga Baswedan adalah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Novel Baswedan mantan penyidik senior KPK. Baswedan adalah keluarga Arab-Indonesia yang berasal dari Hadhramaut Yaman. Marga Baswedan ini berawal dari Umar Baswedan, saudara Ali Baswedan datang dari Hadhramaut pada pertengahan abad ke-19. Umar Baswedan menikah dengan wanita kelahiran Surabaya bernama Noor binti Salim.
Salah satu cucu Umar Baswedan yang terkenal adalah Abdurrahman (AR) Baswedan. Beliau pahlawan nasional, diplomat pertama Indonesia dan dikenal sebagai wartawan pejuang kemerdekaan. AR Baswedan merupakan kakek dari Anies Baswedan.
2. Al-Katiri
Marga Al-Katiri atau Al-Katsir merupakan penduduk asli Yaman yang bukan termasuk marga keturunan Rasulullah SAW. Salah satu publik figur bermarga Al-Katiri yaitu pendakwah Syaikh Fikri Thoriq Al-Katiri.
Selain Syaikh Fikri, ada juga wasit sepak bola berprestasi bernama Thoriq Al-Katiri. Beliau sering memimpin pertandingan dalam ajang sepak bola di Tanah Air.
Al-Katiri (Al-Katsir) merupakan keturunan Katsir bin Badr bin Muhammad bin Syanfari al-Hamdani. Mereka mendiami wilayah antara Syibam dan Seiyun (Sewun) Yaman dan pegunungan di sebelah utara. Al-Katiri sendiri terbagi dalam lima suku besar yaitu, Al-Umar bin Katsir, Amir bin Katsir, Al-Fakhaids, Al-'Abd Al Wadud dan kelurga Badui di pegunungan sebelah Utara Seiyun.
3. Basalamah
Marga Arab berikutnya yang bukan keturunan Nabi Muhammad adalah Basalamah. Tokoh terkenal bermarga Basalamah yang berkiprah di Indonesia adalah pendakwah Ustaz DR Khalid Basalamah dan Ustaz DR Syafiq Riza Basamalah. Ustaz Khalid Basalamah merupakan penceramah kelahiran Makassar Sulawesi Selatan 1975, dikenal sebagai Ustaz Salafi.
Begitu juga Ustaz Syafiq Basalamah dikenal sebagai seorang Dai kelahiran Jember 1977. Banyak orang mengira keduanya kakak beradik karena kata Basalamah yang melekat di ujung namanya.
Basalamah adalah sebuah marga Arab yang berasal dari Hadhramaut Yaman. Basalamah tidak termasuk marga keturunan Nabi Muhammad. Dalam satu kajian yang dilansir dari Channel Surau TV 25 Februari 2018, Ustaz Syafiq menceritakan silsilah keluargnya. Namanya adalah Syafiq bin Riza bin Hasan bin Abdul Qadir bin Salim bin Zaid Basalamah.
Salim bin Zaid Basalamah inilah yang hijrah dari Yaman ke Indonesia sebelum 1900-an. Kapal yang ditumpangi Salim berlabuh di Pelabuhan Teluk Bayur Padang, Sumatra Barat. Di Padang, Salim menikahi seorang wanita Minangkabau serta sempat bekerja di pelabuhan dan menjadi guru mengaji.
Salim bin Zaid Basalamah wafat dan dikuburkan di Padang, tetapi tidak diketahui lagi lokasinya. Sepeninggal Salim, anak-anaknya pindah ke Batavia (Jakarta). Menurut ayah Syafiq, kakek Syafiq dan saudara-saudara kakeknya masih bisa berbahasa Minang, diketahui dari panggilan 'ammi Padang.
Demikian tiga marga Arab yang bukan keturunan Nabi Muhammad. Sebenarnya masih banyak marga Arab yang bukan golongan Habaib. Seperti Al-Gadri, Ba'asyir, Bamukmin dan masih banyak lainnya.
Meski mereka tidak termasuk keturunan Nabi, namun leluhur mereka berasal dari negeri yang dipuji oleh Rasulullah SAW. Beliau bersabda: "Penduduk negeri Yaman telah datang kepada kalian. Mereka adalah orang yang paling lembut hatinya. Iman itu ada pada yaman, Fiqih ada pada Yaman, dan hikmah ada pada Yaman." (HR Imam Ahmad)
Wallahu A'lam
(rhs)