3 Hadis Kisah Turunnya Nabi Isa Jelang Kiamat

Jum'at, 26 Agustus 2022 - 14:54 WIB
loading...
A A A
Dajjal muncul disertai dengan pasukan sebanyak 70.000 orang yang semuanya memakai mahkota. Kebanyakan pengikutnya terdiri atas orang-orang Yahudi dan kaum wanita.

Kaum muslim akhirnya mundur sampai di Aqabah Afyaq, lalu dikirimkan ternak unta untuk mereka, tetapi kiriman ternak itu dirampok. Maka hal tersebut terasa sangat berat oleh mereka, dan akhirnya mereka mengalami kelaparan yang sangat dan penderitaan yang sangat parah, sehingga seseorang dari mereka terpaksa membakar tali busur mereka, lalu dimakannya.

Ketika mereka dalam keadaan demikian, tiba-tiba terdengar seruan dari arah pohon yang mengatakan, "Hai manusia, telah datang kepada kalian pertolongan," sebanyak tiga kali.

Maka sebagian dari mereka berkata kepada sebagian yang lain, "Sesungguhnya suara ini dari seorang lelaki yang kenyang."

Dan turunlah Nabi Isa ibnu Maryam a.s. di saat salat Subuh. Lalu pemimpin kaum muslim berkata kepadanya, '"Wahai Ruhullah, majulah menjadi imam dan sholatlah."

Ia menjawab, "Umat ini semuanya adalah pemimpin; sebagian dari mereka menjadi pemimpin sebagian yang lain."

Maka majulah pemimpin mereka, lalu sholat (sebagai imam). Setelah imam menyelesaikan sholatnya, maka Nabi Isa mengambil tombaknya, lalu pergi menuju ke arah Dajjal berada.



Isra' Mikraj
Selain itu Imam Ahmad juga meriwayatkan hadis lainnya perihal turunnya Nabi Isa as. Hadis tersebut ini dari Ibnu Mas'ud. Rasulullah SAW bersabda: Bahwa di malam beliau melakukan Isra, beliau bersua dengan Nabi Ibrahim, Nabi Musa, dan Nabi Isa as. Lalu mereka memperbincangkan tentang perkara hari kiamat.

Mereka menyerahkan jawabannya kepada Nabi Ibrahim, tetapi Nabi Ibrahim mengatakan, "Aku tidak mempunyai pengetahuan tentang hari kiamat."

Kemudian mereka menyerahkan perkara itu kepada Nabi Musa, dan Musa menjawab, "Aku tidak mempunyai pengetahuan tentangnya."

Akhirnya mereka menyerahkan perkara mereka kepada Nabi Isa. Maka Nabi Isa menjawab, "Adapun mengenai waktunya, tidak ada seorang pun yang mengetahuinya kecuali Allah. Menurut apa yang telah dijanjikan oleh Allah SWT kepadaku, kelak Dajjal akan muncul pada saat aku memegang dua buah batang (tombak). Apabila Dajjal melihatku, maka leburlah ia bagaikan timah (yang kena panas)."

Isa mengatakan, "Allah membinasakannya bila ia melihat diriku, hingga sesungguhnya batu-batuan dan pepohonan dapat berbicara mengatakan, 'Hai orang muslim, sesungguhnya di bawahku terdapat orang kafir yang sedang bersembunyi, kemarilah dan bunuhlah dia!'

Allah membinasakan mereka (semua orang kafir), lalu manusia kembali ke negerinya dan tanah airnya masing-masing. Maka pada saat itulah muncul Yajuj dan Majuj, mereka turun dari seluruh tempat yang tinggi dengan cepat, lalu menginjak-injak negeri kaum muslim.

Tidak sekali-kali mereka mendatangi sesuatu, melainkan mereka membinasakannya; dan tidak sekali-kali mereka melewati tempat air, melainkan mereka meminumnya sampai habis.

Kemudian manusia kembali lagi mengadukan musibah mereka (kepada Isa), maka aku (Isa) berdoa kepada Allah untuk kebinasaan Yajuj dan Majuj. Maka Allah membinasakan dan memusnahkan mereka semua, hingga bumi menjadi gembur dan busuk karena dipenuhi oleh bangkai mereka.

Lalu Allah menurunkan hujan lebat, maka semua bangkai mereka hanyut hingga terlempar ke laut. Menurut apa yang telah dijanjikan oleh Allah kepadaku, bilamana semuanya itu telah terjadi seperti yang diceritakan, maka saat hari kiamat sama halnya dengan wanita yang sedang hamil tua tanpa diketahui oleh keluarganya bilakah dia melahirkan anaknya, di siang harikah atau di malam hari sebagai berita kejutan buat mereka."

Ibnu Majah meriwayatkannya dari Muhammad ibnu Basysyar, dari Yazid ibnu Harun, dari Al-Awwam ibnu Hausyab dengan sanad yang sama dan lafaz yang semisal.

Ketika Dajjal melihat Nabi Isa, maka leburlah tubuhnya sebagaimana timah (yang dibakar), lalu Nabi Isa menancapkan tombaknya di antara kedua susunya (ulu hatinya), maka matilah Dajjal ketika itu juga, sedangkan teman-teman Dajjal melarikan diri.

Pada masa itu tiada sesuatu pun yang mau menjadi tempat persembunyian seseorang dari mereka, sehingga pohon pun berkata, "Hai orang mukmin, di sini ada orang kafir." Dan batu-batuan mengatakan, "Hai orang mukmin, di sini bersembunyi orang kafir."
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2808 seconds (0.1#10.140)