Rasulullah SAW Mengikuti 27 Peperangan di Masa Islam

Rabu, 31 Agustus 2022 - 05:15 WIB
loading...
A A A
Dilarang pula melakukan pengkhianatan. Jangan memutilasi mayat musuh. Jangan melakukan penyiksaan—semisal mencabut kuku atau membakar telapak tangan.

Terhadap lingkungan alam pun, jangan melakukan perusakan. Pohon-pohon berbuah tidak boleh ditebang. Hewan-hewan ternak tidak boleh dibantai. Boleh menyembelih binatang-binatang itu untuk keperluan pangan.

Islam melarang keras pembunuhan, walaupun pada masa perang, terhadap para pendeta atau biarawan di tempat-tempat ibadah mereka.

Islam melarang keras pembunuhan, walaupun pada masa perang, terhadap para pendeta atau biarawan di tempat-tempat ibadah mereka. Tidak boleh membumihanguskan kawasan permukiman, ladang, dan kebun. Kalau itu semua sampai dilakukan, berarti perang tak ubahnya pengrusakan.

Beliau juga menginstruksikan umatnya agar memberikan perawatan terhadap tawanan perang. Terkait ini, ada banyak riwayat yang menginspirasi. Misalnya, ketika Muslimin menang dalam Perang Badar. Sebanyak 70 orang Mekkah ditangkap dan menjadi tawanan. Mereka dibebaskan dengan atau tanpa tebusan.

Berikut kesaksian seorang tawanan, seperti dinukil Ibnu Ishaq, penulis biografi awal Nabi SAW. “Tiap pagi dan malam mereka (Muslimin) memberikanku roti. Kalau ada seorang Muslim yang memiliki sepotong roti, ia akan berbagi denganku.”

(mhy)
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1987 seconds (0.1#10.140)