6 Perilaku yang Merusak Pahala Amal, Nomor 5 Suka Panjang Angan-angan

Selasa, 13 September 2022 - 10:52 WIB
loading...
A A A
“Demi Allah, bukan kemiskinan yang aku khawatirkan, tetapi aku khawatir andai dunia ditaklukkan oleh kamu sekalian seperti ditaklukkan oleh orang-orang sebelum kamu. Akibatnya, kamu berlomba mencari dunia seperti mereka berlomba dan dunia pun menghancurkan kamu seperti menghancurkan mereka.” (HR. Al-Bukhari no. 2988; HR. Muslim no. 2961)

Dan hadis lainnya Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

“Tidaklah cinta dunia itu menguasai hati seseorang, kecuali dia akan diuji dengan tiga hal, yakni cita-cita tak berujung, kemiskinan yang tak akan mencapai kecukupan, dan kesibukan yang tidak lepas dari kelelahan.” (HR. Ad-Dailami).

4. Tidak memiliki rasa malu

Sesungguhnya, terdapat ikatan erat antara rasa malu dengan keimanan. Keduanya tak ubahnya seperti dua sisi mata uang, tak bisa dipisahkan. Sebagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

الْحَيَاءُ وَالْإِيمَانُ قُرِنَا جَمِيعًا، فَإِذَا رُفِعَ أَحَدُهُمَا رُفِعَ الْآخَرُ


“Iman dan malu merupakan pasangan dalam segala situasi dan kondisi. Apabila rasa malu sudah tidak ada, maka iman pun sirna.” (HR. Al-Hakim no. 66. Hadis sahih)

Apabila manusia kehilangan rasa malu atau kurang rasa malunya, maka berbagai kerusakan akan terjadi di muka bumi ini. Contohnya saja dalam kehidupan sehari-hari yang kita jalani; penyebab utama rusaknya tatanan sosial antara lain karena hilangnya rasa malu.



Tidak malu berbuat keji, tidak malu berbuat curang dan culas, tidak malu berbuat aniaya, tidak malu berbuat keburukan. Bahkan, tidak malu mempertontonkan kenistaan dan pelbagai kefasikan. Apa penyebab semua hal tersebut? Tidak lain dan tidak bukan karena sedikit bahkan karena telah hilang dan sirnanya rasa malu dari diri pelakunya.

Padahal bagi seorang hamba, rasa malu ibarat tameng, sekaligus benteng dari melakukan perbuatan-perbuatan buruk. Seseorang yang punya rasa malu, akan senantiasa berhati-hati, baik dalam ucapan maupun perbuatan. Hidupnya selalu penuh dengan pertimbangan yang matang sebelum berbuat sesuatu.

Dan yang paling penting, rasa malu akan senantiasa mendatangkan kebaikan sebagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sifat malu seluruhnya merupakan kebaikan.” (HR. Muslim no. 37)

Menurut Ibnu Rajab al-Hambali, rasa malu menjadi dua macam. Pertama, malu yang menjadi karakter dan tabiat bawaan, dia tidak diusahakan melainkan Allah anugerahkan kepada seorang hamba-Nya. Tentu saja hal tersebut eksklusif miliknya para nabi, rasul, serta wali Allah subhanahu wata’ala.

Kedua, malu yang diperoleh dari mengenal Allah dan mengenal keagungan-Nya, serta keyakinannya tentang Mahatahu-nya Allah subhanahu wata’ala.

Malu jenis ini merupakan bagian dari buah iman yang dimiliki oleh seorang hamba, bahkan termasuk derajat ihsan yang paling tinggi. Menyadari bahwa Allah subhanahu wata’ala selalu melihat dan mengawasi apa yang dilakukan, baik dalam gelap maupun terang, lapang ataupun sempit.

Maka berbahagialah mereka yang rasa malunya terjaga, imannya mengendalikan seluruh nadi kehidupan, Islam dan ihsannya menjadi perhiasan semua amal perbuatan. Sehingga amal perbuatan ibadahnya tidak hilang dan rusak.

5. Panjang angan-angan

Menurut Imam al-Ghazali, orang yang panjang angan-angan akan ditimpa empat keburukan. Pertama, meninggalkan ketaatan dan bermalas-malasan. Kedua, senang menunda-nunda tobat. Ketiga, senantiasa menjadi orang yang materialistis serta cinta dan gila harta. Keempat, hati akan menjadi keras.

Selain itu, yang harus menjadi perhatian kita umat muslim bahwa panjang angan-angan termasuk tipu daya Iblis paling licik. Sebagaimana ditegaskan dalam al-Quran surat An-Nisa 119—120, “Dan pasti kusesatkan mereka, dan akan kubangkitkan angan-angan kosong pada mereka…” Barang siapa menjadikan setan sebagai pelindung selain Allah, maka sungguh, dia menderita kerugian yang nyata. (Setan itu) memberikan janji-janji kepada mereka dan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka, padahal setan itu hanya menjanjikan tipuan belaka kepada mereka.

6. Perbuatan zalim yang tiada henti
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2955 seconds (0.1#10.140)