Kisah Rasulullah SAW Merobohkan Masjid Dirar yang Dibangun Kaum Anshar

Jum'at, 07 Oktober 2022 - 17:24 WIB
loading...
A A A
Kejadian tersebut terjadi ketika kaum muslim selesai dari Perang Uhud dan Abu Amir melihat perkara Rasulullah SAW makin bertambah tinggi dan makin muncul.



Menemui Heraklius
Abu Amir pun pergi menemui Heraklius—Raja Romawi— untuk meminta pertolongan kepadanya dalam menghadapi Nabi SAW. Kaisar Romawi memberikan janji dan harapan kepadanya, lalu ia bermukim di kerajaan Romawi.

Sesudah itu Abu Amir menulis surat kepada segolongan kaumnya dari kalangan Anshar yang tergabung dalam golongan orang-orang munafik lagi masih ragu kepada Islam. Dia menjanjikan dan memberikan harapan kepada mereka, bahwa kelak dia akan datang kepada mereka dengan membawa pasukan Romawi untuk memerangi Rasulullah SAW dan mengalahkannya serta menghentikan kegiatannya.

Lalu Abu Amir menganjurkan orang-orangnya untuk membuat suatu benteng yang kelak akan dipakai untuk berlindung bagi orang-orang yang datang kepada mereka dari sisinya guna menunaikan ajaran kitabnya. Tempat itu sekaligus akan menjadi tempat pengintaian baginya kelak di masa depan bila ia datang kepada mereka.

Orang-orang Abu Amir pun mulai membangun sebuah masjid yang letaknya berdekatan dengan Masjid Quba. Mereka membangun dan mengukuhkannya, dan mereka baru selesai dari pembangunan masjidnya di saat Rasulullah SAW hendak pergi ke medan Tabuk.

Lalu para pembangunnya datang menghadap Rasulullah SAW dan memohon kepadanya agar sudi melakukan sholat di masjid mereka. Tujuan mereka untuk memperoleh bukti melalui sholat Nabi SAW di dalamnya, sehingga kedudukan masjid itu diakui dan dikuatkan.



Mereka mengemukakan alasannya, bahwa sesungguhnya mereka membangun masjid ini hanyalah untuk orang-orang yang lemah dari kalangan mereka dan orang-orang yang berhalangan di malam yang sangat dingin. Tetapi Allah SAW memelihara Nabi SAW dari melakukan sholat di dalam masjid itu.

Nabi SAW menjawab permintaan mereka melalui sabdanya:

"إِنَّا عَلَى سَفَرٍ، وَلَكِنْ إِذَا رَجَعْنَا إِنْ شَاءَ اللَّهُ"

Sesungguhnya kami sedang dalam perjalanan. Tetapi jika kami kembali, insya Allah.

Ketika Nabi SAW kembali ke Madinah dari medan Tabuk, dan jarak antara perjalanan untuk sampai ke Madinah hanya tinggal sehari atau setengah hari lagi, Malaikat Jibril as turun dengan membawa berita tentang Masjid Dirar dan niat para pembangunnya yang hendak menyebarkan kekufuran dan memecah belah persatuan umat Islam.

Mereka hendak menyaingi masjid kaum muslim —yaitu Masjid Quba— yang sejak semula dibangun dengan landasan takwa. Maka Rasulullah SAW mengutus orang-orang ke Masjid Dirar itu untuk merobohkannya sebelum beliau tiba di Madinah.

(mhy)
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3478 seconds (0.1#10.140)