Peristiwa di Padang Mahsyar, Semua Manusia Memohon Syafaat Rasulullah

Kamis, 13 Oktober 2022 - 15:22 WIB
loading...
Peristiwa di Padang Mahsyar, Semua Manusia Memohon Syafaat Rasulullah
Di Padang Mahsyar kelak manusia dikumpulkan tanpa sehelai benang, tanpa alas kaki dan belum dikhitan. Semua manusia mencari Nabi Muhamamd SAW untuk memohon Syafaat. Foto ilustrasi/Ist
A A A
Setelah Sangkakala ditiup, semua manusia akan digiring dan dikumpulkan di Padang Mahsyar menunggu dimulainya persidangan Hari Kiamat. Hari yang sangat sulit dan menakutkan bagi manusia.

Setiap orang sibuk dengan urusan masing-masing mencari pertolongan dan perlindungan. Hanya ada satu harapan yaitu menanti Syafa'at dari baginda Nabi Muhammad shollallohu 'alaihi wasallam.



Dalam riwayat Hadis disebutkan, pada hari itu manusia dikumpulkan dalam keadaan tidak beralas kaki, tidak berpakaian dan belum dikhitan. Rasulullah SAW bersabda: "Pada hari Kiamat manusia berkeringat, hingga keringat mereka di bumi setinggi tujuh puluh hasta dan menenggelamkan mereka hingga telinga." (HR Al-Bukhari 6051)

Syafaat Khusus dari Nabi Muhammad
Di Padang Mahsyar, semua manusia mencari para Nabi untuk meminta pertolongan. Saat itu tidak ada satu pun Nabi yang dapat memberikan Syafaat kecuali baginda Nabi Muhammad SAW.

Beliau diizinkan oleh Allah untuk memberi Syafaat yang dikenal dengan nama Syafaat 'Uzhma (الشَّفَاعَةُ العُظْمَى). Beruntunglah mereka yang beriman dan mencintai baginda Rasulullah SAW.

Mengutip Hadis dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, dia berkata: "Suatu hari kami bersama Nabi Muhamamd SAW dalam suatu undangan, lalu dihidangkan paha kambing kepada beliau dan beliau menyukainya. Maka beliau menggigitnya dan bersabda:

"Aku adalah pemimpin seluruh manusia pada hari Kiamat, apakah kalian tahu karena apa? Karena (pada hari itu) Allah mengumpulkan semua manusia dari golongan pertama hingga golongan terakhir di atas satu dataran tanah (Padang Mahsyar). Maka setiap orang bisa mendengarkan suara mereka, setiap orang pun bisa melihat mereka dan matahari didekatkan kepada mereka.

Manusia mengalami kepayahan dan kesulitan yang tidak kuat untuk mereka hadapi dan mereka pikul lalu sebagian manusia berkata: "Tidakkah kalian melihat keadaan kalian? Tidakkah kalian melihat apa yang telah kalian rasakan? Tidakkah kalian melihat siapa yang bisa memberikan syafaat kepada kalian di sisi Rabb kalian?"

Sebagian manusia berkata kepada sebagian yang lain, "Datanglah kepada Adam, maka mereka mendatangi Nabi Adam. Mereka berkata: "Wahai Adam, engkau adalah nenek moyang manusia, Allah menciptakan engkau dengan tangannya, meniupkan ruh ke dalam jasadmu, memerintahkan Malaikat agar bersujud kepadamu, berikanlah Syafaat kepada kami terhadap Rabb-mu. Tidakkah engkau tidak melihat keadaan kami, tidakkah engkau melihat apa yang menimpa kami?"

Lalu Nabi Adam berkata: "Sesungguhnya Rabb-ku telah murka pada hari ini dengan kemurkaan yang tidak pernah murka sebelumnya seperti pada hari ini dan tidak pernah murka sesudahnya seperti hari ini. Sesungguhnya Dia melarangku untuk mendekati sebuah pohon, lalu aku melanggarnya, jiwaku butuh syafaat. Pergilah kepada selainku! Pergilah kepada Nuh!

Mereka kemudian mendatangi Nabi Nuh, seraya berkata: "Wahai Nuh, sesungguhnya engkau adalah Rasul yang pertama diutus kepada penduduk bumi, Allah telah memberikanmu julukan hamba yang paling bersyukur, mintakanlah Syafaat untuk kami kepada Rabb-mu, tidakkah engkau melihat keadaan kami?

Lalu Nabi Nuh berkata: "Sesungguhnya Rabb-ku telah telah murka pada hari ini dengan kemurkaan yang tidak pernah murka sebelumnya seperti pada hari ini dan tidak pernah murka sesudahnya seperti hari ini. Sesungguhnya aku memilki doa yang telah aku panjatkan untuk mebinasakan kaumku dahulu, jiwaku jiwaku jiwaku (butuh syafaat), Pergilah kepada selainku! Pergilah kepada Ibrahim!"

Maka mereka pun mendatangi Nabi Ibrahim seraya berkata: "Wahai Ibrahim, engkau adalah Nabi Allah dan kekasih-Nya di antara penduduk bumi. Mintakanlah Syafaat untuk kami kepada Rabb-mu, tidakkah engkau melihat keadaan kami?"

Lalu Nabi Ibrahim berkata: "Sesungguhnya Rabb-ku telah telah murka pada hari ini dengan kemurkaan yang tidak pernah murka sebelumnya seperti pada hari ini dan tidak pernah murka sesudahnya seperti hari ini. Sesungguhnya aku telah berbohong sebanyak tiga kali, jiwaku jiwaku jiwaku (butuh Syafaat), pergilah kepada selainku! Pergilah kepada Musa!".

Maka, mereka mendatangi Nabi Musa seraya berkata: "Wahai Musa, engkau adalah utusan Allah, Allah memilihmu di antara manusia dengan risalah-Nya dan berbicara kepada-Nya. Mintakanlah Syafaat untuk kami kepada Rabb-mu, tidakkah engkau melihat keadaan kami?"

Maka Nabi Musa berkata: "Sesungguhnya Rabb-ku telah murka pada hari ini dengan kemurkaan yang tidak pernah murka sebelumnya dan tidak pernah murka sesudahnya seperti hari ini. Sesungguhnya aku telah membunuh jiwa yang aku tidak diperintahkan untuk membunuhnya, jiwaku jiwaku jiwaku (butuh syafaat). Pergilah kepada selainku! Pergilah kepada Isa bin Maryam!".

Mereka pun mendatangi Nabi Isa seraya berkata: "Wahai Isa, engkau adalah utusan Allah, dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya. Engkau berbicara kepada manusia ketika masih di dalam buaian, mintakanlah Syafaat untuk kami kepada Rabb-mu, tidakkah engkau melihat keadaan kami?".

Maka Nabi Isa berkata: "Sesungguhnya Rabb-ku telah telah murka pada hari ini dengan kemurkaan yang tidak pernah murka sebelumnya dan tidak pernah murka sesudahnya seperti hari ini --beliau tidak menyebutkan kesalahannya sama sekali-- jiwaku jiwaku jiwaku (butuh syafaat). Pergilah kepada selainku! Pergilah kepada Muhammad".

Mereka pun mendatangi Nabi Muhammad SAW seraya berkata: "Wahai Muhammad, engkau adalah utusan Allah dan penutup para Nabi, Allah telah mengampuni dosamu yang telah lalu dan yang akan datang, mintakanlah Syafaat untuk kami kepada Rabb-mu, tidakkah engkau melihat keadaan kami?"
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1550 seconds (0.1#10.140)