Tangisan yang Membuat Mata Terhindar dari Api Neraka

Rabu, 19 Oktober 2022 - 11:35 WIB
loading...
Tangisan yang Membuat Mata Terhindar dari Api Neraka
Orang yang menangis karena rindu kepada Allah, maka tidak akan dihalangi dari melihat wajah Allah Taala kelak. Foto ilustrasi/ist
A A A
Menangis karena takut kepada murka Allah Subhanahu wa Ta'ala adalah bukti kehambaan seorang muslim. Hati yang menangis penuh kesyahduan karena berharap ampunan-Nya tidak mungkin keluar dari hati yang keras karena penuh dengan maksiat.

Allah Ta'ala memberikan pahala istimewa bagi mereka yang menjadikan tangis karena takut kepada-Nya sebagai bagian dari aktivitas kesehariannya. Di antaranya, mata mereka dijamin bakal selamat dari jilatan api neraka. Itulah tangisan akhirat . Bukan tangisan meratap hanya karena perkara dunia.


Dalam buku Al-Buka' min Khasyatillah karya Yasir Anwar dan Ihsan Ayyasy, disebutkan bahwa gemetarnya hati, berlinang ya air mata, dan badan yang menggigil di saat menyimak ayat-ayat Allah dan melantunkan zikir-zikir yang disyariatkan, merupakan keadaan terbaik yang disinyalir oleh Allah dan Rasul-Nya.

Dalam sebuah hadis yang panjang, Rasulullah Shallalahu 'Alaihi wa Sallam bersabda, ringkasnya adalah :

“Ada tujuh golongan yang akandinaungi oleh Allah pada hari ketika tidak ada naungan kecuali naungan-Nya;…. dan ketujuh seorang yang mengingat Allah di kala sendiriansehingga kedua matanya mengalirkan air mata (menangis).” (HR. Bukhari dan Muslim)

Ulama Tabi'in, Al-Hasan al-Bashri berkata,

"tidakkah kalian menangis karena takut kepada Neraka!? Ketahuilah, bahwa orang yang menangis karena takut kepada Neraka-Nya akan diselamatkan Allah dari padanya, pada hari ketika manusia diseret dengan rantai-rantai dan belenggu-belenggu."

Dan sabda Nabi Shallallâhu ‘alaihi wa sallam :

“Ada dua buah mata yang tidak akan tersentuh api neraka; mata yang menangis karena merasa takut kepada Allah,dan mata yang berjaga-jaga di malam hari karena menjaga pertahanan kaum muslimin dalam [jihad] di jalan Allah.” (HR. Imam at-Tirmidzi)

Orang yang menangis karena rindu kepada Allah, maka tidak akan dihalangi dari melihat wajah Allah Ta'ala kelak. Ketika di dunia sering merenungi kebesaran Allah dan menangis karena itu, maka kelak dia akan mendapat Rahmat Ta'ala.

Imam Ibnul Jauzi mengatakan, Tidakkah kalian menangis karena takut akan kehausan di Hari Kiamat!? Saat segenap manusia dikumpulkan, sedang bibir mereka pun telah kering, tetapi mereka tidak bisa untuk mendapatkan air kecuali dari telaga Nabi. Suatu kaum dibolehkan minum dari padanya, sedang yang lainnya dilarang. Ketahuilah, bahwa seseorang yang menangis karena takut kehausan pada hari itu akan diberi minum dari mata air (Surga) Firdaus.”

Menangis yang mendapat Rahmat Allah Ta'ala tangisan cinta kepada-Nya. Saking cintanya, seorang hamba takut jika Allah murka kepadanya lalu dia kerap menangis karena Allah.

Tangisan yang mendapat balasan ampunan adalah tangisan ilahiah. Bukan tangisan melankolis dan meratap karena memikirkan hal-hal duniawi. Juga bukan tangis karena sedih melihat film-flim atau drama yang penuh tipuan.

Seorang mukmin akan menangis ketika ayat Al-Quran dibacakan dan ketika membaca perjuangan para Nabi dan Sahabat membela Islam kita sulit menangis dan tersentuh. Mukmin tidak akan mudah tersentuh ketika menonton film yang notabenenya sandiwara dan ketika membaca cerita fiktif. Tangisan seorang mukmin bukan tangisan remeh seperti itu melainkan tangisan keimanan.

Orang yang menangis karena hanya Allah Ta'ala semata maka akan mendapat kedudukan terhormat di sisi Allah. Karena orang seperti itu telah mengikuti jejak para nabi yang telah diberi nikmat oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Allah Ta'ala berfirman :

اُولٰٓئِكَ الَّذِيْنَ اَنْعَمَ اللّٰهُ عَلَيْهِمْ مِّنَ النَّبِيّٖنَ مِنْ ذُرِّيَّةِ اٰدَمَ وَمِمَّنْ حَمَلْنَا مَعَ نُوْحٍ ۖ وَّمِنْ ذُرِّيَّةِ اِبْرٰهِيْمَ وَاِ سْرَآءِيْلَ ۖ وَمِمَّنْ هَدَيْنَا وَا جْتَبَيْنَا ۗ اِذَا تُتْلٰى عَلَيْهِمْ اٰيٰتُ الرَّحْمٰنِ خَرُّوْا سُجَّدًا وَّبُكِيًّا


"Mereka itulah orang yang telah diberi nikmat oleh Allah, yaitu dari (golongan) para nabi dari keturunan Adam, dan dari orang yang Kami bawa (dalam kapal) bersama Nuh, dan dari keturunan Ibrahim dan Israil (Ya'qub), dan dari orang yang telah Kami beri petunjuk dan telah Kami pilih. Apabila dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha Pengasih kepada mereka, maka mereka tunduk sujud dan menangis." (QS. Maryam : 58)


Wallahu A'lam
(wid)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1650 seconds (0.1#10.140)