Al-Qur'an Hanya Akan Menambah Kekufuran bagi Orang Kafir, Begini Penjelasannya

Jum'at, 28 Oktober 2022 - 14:26 WIB
loading...
Al-Quran Hanya Akan Menambah Kekufuran bagi Orang Kafir, Begini Penjelasannya
Al-Quran adalah penawar dan rahmat hanya bagi orang-orang yang beriman. Foto/Ilustrasi: Dok. SINDOnews
A A A
Al-Quran adalah penawar dan rahmat hanya bagi orang-orang yang beriman. Sedangkan bagi orang-orang kafir dan munafik Al-Qur'an hanya akan menambah kejauhan dan kekufuran serta bencana akibat kekafirannya. Allah SWT berfirman:

وَنُنزلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ وَلا يَزِيدُ الظَّالِمِينَ إِلا خَسَارًا

"Dan Kami turunkan dari Al-Qur’an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman, dan Al-Qur’an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian." ( QS al-Isra : 82)



Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan Allah SWT menyebutkan tentang kitab yang diturunkan-Nya kepada Rasul-Nya Nabi Muhammad SAW , yaitu Al-Qur'an yang tidak datang kepadanya kebatilan, baik dari depan maupun dari belakangnya; yang diturunkan dari Tuhan Yang Mahabijaksana lagi Maha Terpuji.

Sesungguhnya Al-Qur'an itu adalah penawar dan rahmat bagi orang-orang mukmin, yakni dapat melenyapkan berbagai penyakit hati, antara lain keraguan, kemunafikan, kemusyrikan, dan menyimpang dari perkara yang hak serta cenderung kepada hal yang batil.

Al-Qur'an pun merupakan rahmat bagi mereka, karena dengan Al-Qur'an dapat dipertebal keimanan, hikmah dapat diperoleh, dan kebaikan dapat dijumpai padanya serta akan menambah kecintaan kepadanya.

Hal seperti ini tidaklah dapat diperoleh kecuali oleh orang yang beriman kepada Al-Qur'an, membenarkannya, dan mengikuti petunjuknya. Maka Al-Qur'an akan menjadi penyembuh dan rahmat baginya.

Adapun orang kafir, yaitu orang yang menganiaya dirinya sendiri dengan kekafirannya, tiadalah mendengarkan Al-Qur'an menambahkan kepadanya melainkan hanya kejauhan dan kekufuran serta bencana akibat kekafirannya, bukan karena Al-Qur'annya.



Perihalnya sama dengan apa yang disebutkan oleh Allah SWT dalam ayat yang lain melalui firman-Nya:

وَإِذَا مَا أُنزلَتْ سُورَةٌ فَمِنْهُمْ مَنْ يَقُولُ أَيُّكُمْ زَادَتْهُ هَذِهِ إِيمَانًا فَأَمَّا الَّذِينَ آمَنُوا فَزَادَتْهُمْ إِيمَانًا وَهُمْ يَسْتَبْشِرُونَ وَأَمَّا الَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ فَزَادَتْهُمْ رِجْسًا إِلَى رِجْسِهِمْ وَمَاتُوا وَهُمْ كَافِرُونَ

Dan apabila diturunkan suatu surat, maka di antara mereka (orang-orang munafik) ada yang berkata, "Siapakah di antara kalian yang bertambah imannya dengan (turunnya) surat ini?”

Adapun orang-orang yang beriman, maka surat itu menambah imannya, sedangkan mereka merasa gembira. Dan adapun orang-orang yang di dalam hati mereka ada penyakit, maka dengan surat itu bertambah kekafirannya di samping kekafirannya (yang telah ada) dan mereka mati dalam keadaan kafir. ( QS At-Taubah : 124-125)

Ayat-ayat yang menceritakan hal ini cukup banyak jumlahnya. Qatadah telah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya pada surat Al-Isra: 82, bahwa apabila seorang mukmin mendengarkan bacaan Al-Qur'an, maka ia beroleh manfaat darinya dan menghafal serta mengingat makna yang dikandungnya. Tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain ke­rugian, yakni orang yang aniaya tidak dapat mengambil manfaat dari Al-Qur'an.

Ia tidak dapat menghafal dan memahami makna yang dikandungnya, karena sesungguhnya Allah SWT menjadikan Al-Qur'an ini penawar dan rahmat hanya bagi orang-orang yang beriman.

(mhy)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2170 seconds (0.1#10.140)