Yajuj dan Majuj: Dua Umat Bani Adam Kini Sudah Ada
loading...
A
A
A
Imam al-Bukhari meriwayatkan bahwa seseorang berkata kepada Nabi SAW “Aku telah melihat sebuah dinding bagaikan kain yang bergaris.” Rasul berkata, “Engkau telah melihatnya.” (HR Bukhari)
Sayyid Quthub berkata, “Ditemukan sebuah dinding penghalang di dekat kota Tirmidz yang terkenal dengan pintu besi, di awal abad ke-15 Masehi. Seorang ilmuan Jerman yang bernama Sild Berger pernah melewatinya dan mengabadikannya dalam bukunya, demikian pula seorang ahli sejarah dari Spanyol Kla Pejo di dalam perjalannya pada tahun 1403 M, dan beliau berkata, ‘Penutup kota pintu besi ada di jalan antara Samarkan dan India….’ Bisa saja dinding penghalang tersebut adalah dinding penghalang yang dibangun oleh Dzulqarnain.’”
Yusuf bin Abdillah mengomentari itu mengatakan barangkali dinding penghalang ini hanya sekadar pagar-pagar yang mengelilingi kota Tirmidz, seperti yang dikatakan oleh Yaqut al-Hamawi dalam kitabnya Mu’jamul Buldaan dan bukan dinding penghalang yang dibangun oleh Dzulqarnain.
Demikian pula, katanya, tidak penting bagi kami menentukan tempat dinding penghalang tersebut. "Bahkan kita harus berhenti sesuai dengan yang Allah kabarkan kepada kita semua. Demikian pula yang diterangkan dalam berbagai hadis shahih, yaitu bahwa dinding Yajuj dan Majuj itu masih ada hingga datang waktu yang telah ditentukan untuk dirobohkan, kemudian disusul dengan keluarnya Yajuj dan Majuj, hal itu terjadi ketika Kiamat telah dekat," ujar Yusuf bin Abdillah.
Allah Ta’ala berfirman:
قَالَ هَٰذَا رَحْمَةٌ مِنْ رَبِّي ۖ فَإِذَا جَاءَ وَعْدُ رَبِّي جَعَلَهُ دَكَّاءَ ۖ وَكَانَ وَعْدُ رَبِّي حَقًّا وَتَرَكْنَا بَعْضَهُمْ يَوْمَئِذٍ يَمُوجُ فِي بَعْضٍ ۖ وَنُفِخَ فِي الصُّورِ فَجَمَعْنَاهُمْ جَمْعًا
“Dzulqarnain berkata, ‘(Dinding) ini adalah rahmat dari Rabb-ku, maka apabila janji Rabb-ku sudah datang. Dia akan menjadikannya hancur luluh; dan janji Rabb-ku itu adalah benar.’ Kami biarkan mereka (Yajuj dan Majuj) di hari itu berbaur antara satu dengan yang lain, kemudian ditiup lagi sangkakala, lalu Kami kumpulkan mereka itu semuanya.” ( QS Al-Kahfi : 98-99)
Yusuf bin Abdillah mengatakan dalil yang menunjukkan bahwa dinding penghalang tersebut belum dihancurkan adalah hadis yang diriwayatkan dari Abu Hurairah ra , dari Nabi SAW tentang dinding penghalang itu, beliau bersabda:
يَحْفُرُونَهُ كُلَّ يَوْمٍ حَتَّى إِذَا كَادُوا يَخْرِقُونَهُ قَالَ الَّذِي عَلَيْهِمْ: ارْجِعُوا فَسَتَخْرِقُونَهُ غَداً. قَالَ: فَيُعِيدُهُ اللهُ كَأَمْثَلِ مَا كَانَ حَتَّى إِذَا بَلَغَ مُدَّتَهُمْ وَأَرَادَ اللهُ أَنْ يَبْعَثَهُمْ عَلَى النَّاسِ قَالَ الَّذِي عَلَيْهِمْ: ارْجِعُوا فَسَتَخْرِقُونَهُ غَداً إِنْ شَاءَ الله، وَاسْتَثْنَى. قَالَ: فَيَرْجِعُونَ هُوَ كَهَيْئَتِهِ حِينَ تَرَكُوهُ، فَيَخْرِقُونَهُ وَيَخْرُجُونَ عَلَى النَّاسِ فَيَسْتَقُونَ الْمِيَاهَ، وَيَفِرُّ النَّاسُ مِنْهُمْ.
Mereka melubangi setiap hari, hingga ketika mereka hampir saja melubanginya, maka pemimpin di antara mereka berkata, ‘Kembalilah, esok hari kalian akan melubanginya.’”
Rasul bersabda, “Lalu Allah mengembalikannya tokoh seperti semula, sehingga ketika mereka telah mencapai waktunya, dan Allah berkehendak untuk mengutus mereka kepada manusia, maka orang yang memimpin mereka berkata, ‘Kembalilah, esok hari insya Allah (dengan izin Allah) kalian akan melubanginya.’
Dia mengucapkan istisna (insya Allah).” Nabi bersabda, “Lalu mereka kembali sementara penutup tersebut tetap dalam keadaan ketika mereka tinggalkan, akhirnya mereka dapat melubanginya dan keluar ke tengah-tengah manusia, kemudian mereka meminum air dan manusia lari dari mereka.” (HR. At-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan al-Hakim)
Adapun hadis yang terdapat dalam ash-Shahiihain -seperti yang telah dijelaskan- bahwa dinding penghalang itu telah terbuka sedikit, maka Nabi SAW merasa kaget karenanya.
Sayyid Quthub dalam "Fii Zhilaaliil Quraan" melihat dari sisi tarjiih bukan dari sisi yang yakin bahwa janji Allah untuk membuka penutup itu telah terjadi, dan Yajuj dan Majuj telah keluar, mereka adalah bangsa Tatar yang muncul pada abad ke-7 Hijriyyah. Mereka telah menghancurkan kerajaan-kerajaan Islam dan hidup di muka bumi untuk melakukan kerusakan.
Mengomentari bangsa Tatar ini, Al-Qurthubi dalam tafsirnya berkata: “Dan telah keluar sebagian dari mereka --bangsa Turk-- pada zaman ini, kaum-kaum yang tidak dapat dihitung kecuali oleh Allah, dan tidak ada yang dapat mengusir mereka dari kaum muslimin kecuali Allah, sehingga mereka seperti Yajuj dan Majuj atau sebagai pembuka bagi kedatangan mereka.”
Munculnya bangsa Tatar terjadi pada masa al-Qurthubi, beliau mendengar berbagai kerusakan dan pembunuhan yang mereka lakukan, lalu beliau mengira bahwa mereka adalah Yajuj dan Majuj atau pembuka bagi keluarnya Yajuj dan Majuj.
Sayyid Quthub berkata, “Ditemukan sebuah dinding penghalang di dekat kota Tirmidz yang terkenal dengan pintu besi, di awal abad ke-15 Masehi. Seorang ilmuan Jerman yang bernama Sild Berger pernah melewatinya dan mengabadikannya dalam bukunya, demikian pula seorang ahli sejarah dari Spanyol Kla Pejo di dalam perjalannya pada tahun 1403 M, dan beliau berkata, ‘Penutup kota pintu besi ada di jalan antara Samarkan dan India….’ Bisa saja dinding penghalang tersebut adalah dinding penghalang yang dibangun oleh Dzulqarnain.’”
Yusuf bin Abdillah mengomentari itu mengatakan barangkali dinding penghalang ini hanya sekadar pagar-pagar yang mengelilingi kota Tirmidz, seperti yang dikatakan oleh Yaqut al-Hamawi dalam kitabnya Mu’jamul Buldaan dan bukan dinding penghalang yang dibangun oleh Dzulqarnain.
Demikian pula, katanya, tidak penting bagi kami menentukan tempat dinding penghalang tersebut. "Bahkan kita harus berhenti sesuai dengan yang Allah kabarkan kepada kita semua. Demikian pula yang diterangkan dalam berbagai hadis shahih, yaitu bahwa dinding Yajuj dan Majuj itu masih ada hingga datang waktu yang telah ditentukan untuk dirobohkan, kemudian disusul dengan keluarnya Yajuj dan Majuj, hal itu terjadi ketika Kiamat telah dekat," ujar Yusuf bin Abdillah.
Allah Ta’ala berfirman:
قَالَ هَٰذَا رَحْمَةٌ مِنْ رَبِّي ۖ فَإِذَا جَاءَ وَعْدُ رَبِّي جَعَلَهُ دَكَّاءَ ۖ وَكَانَ وَعْدُ رَبِّي حَقًّا وَتَرَكْنَا بَعْضَهُمْ يَوْمَئِذٍ يَمُوجُ فِي بَعْضٍ ۖ وَنُفِخَ فِي الصُّورِ فَجَمَعْنَاهُمْ جَمْعًا
“Dzulqarnain berkata, ‘(Dinding) ini adalah rahmat dari Rabb-ku, maka apabila janji Rabb-ku sudah datang. Dia akan menjadikannya hancur luluh; dan janji Rabb-ku itu adalah benar.’ Kami biarkan mereka (Yajuj dan Majuj) di hari itu berbaur antara satu dengan yang lain, kemudian ditiup lagi sangkakala, lalu Kami kumpulkan mereka itu semuanya.” ( QS Al-Kahfi : 98-99)
Yusuf bin Abdillah mengatakan dalil yang menunjukkan bahwa dinding penghalang tersebut belum dihancurkan adalah hadis yang diriwayatkan dari Abu Hurairah ra , dari Nabi SAW tentang dinding penghalang itu, beliau bersabda:
يَحْفُرُونَهُ كُلَّ يَوْمٍ حَتَّى إِذَا كَادُوا يَخْرِقُونَهُ قَالَ الَّذِي عَلَيْهِمْ: ارْجِعُوا فَسَتَخْرِقُونَهُ غَداً. قَالَ: فَيُعِيدُهُ اللهُ كَأَمْثَلِ مَا كَانَ حَتَّى إِذَا بَلَغَ مُدَّتَهُمْ وَأَرَادَ اللهُ أَنْ يَبْعَثَهُمْ عَلَى النَّاسِ قَالَ الَّذِي عَلَيْهِمْ: ارْجِعُوا فَسَتَخْرِقُونَهُ غَداً إِنْ شَاءَ الله، وَاسْتَثْنَى. قَالَ: فَيَرْجِعُونَ هُوَ كَهَيْئَتِهِ حِينَ تَرَكُوهُ، فَيَخْرِقُونَهُ وَيَخْرُجُونَ عَلَى النَّاسِ فَيَسْتَقُونَ الْمِيَاهَ، وَيَفِرُّ النَّاسُ مِنْهُمْ.
Mereka melubangi setiap hari, hingga ketika mereka hampir saja melubanginya, maka pemimpin di antara mereka berkata, ‘Kembalilah, esok hari kalian akan melubanginya.’”
Rasul bersabda, “Lalu Allah mengembalikannya tokoh seperti semula, sehingga ketika mereka telah mencapai waktunya, dan Allah berkehendak untuk mengutus mereka kepada manusia, maka orang yang memimpin mereka berkata, ‘Kembalilah, esok hari insya Allah (dengan izin Allah) kalian akan melubanginya.’
Dia mengucapkan istisna (insya Allah).” Nabi bersabda, “Lalu mereka kembali sementara penutup tersebut tetap dalam keadaan ketika mereka tinggalkan, akhirnya mereka dapat melubanginya dan keluar ke tengah-tengah manusia, kemudian mereka meminum air dan manusia lari dari mereka.” (HR. At-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan al-Hakim)
Adapun hadis yang terdapat dalam ash-Shahiihain -seperti yang telah dijelaskan- bahwa dinding penghalang itu telah terbuka sedikit, maka Nabi SAW merasa kaget karenanya.
Sayyid Quthub dalam "Fii Zhilaaliil Quraan" melihat dari sisi tarjiih bukan dari sisi yang yakin bahwa janji Allah untuk membuka penutup itu telah terjadi, dan Yajuj dan Majuj telah keluar, mereka adalah bangsa Tatar yang muncul pada abad ke-7 Hijriyyah. Mereka telah menghancurkan kerajaan-kerajaan Islam dan hidup di muka bumi untuk melakukan kerusakan.
Mengomentari bangsa Tatar ini, Al-Qurthubi dalam tafsirnya berkata: “Dan telah keluar sebagian dari mereka --bangsa Turk-- pada zaman ini, kaum-kaum yang tidak dapat dihitung kecuali oleh Allah, dan tidak ada yang dapat mengusir mereka dari kaum muslimin kecuali Allah, sehingga mereka seperti Yajuj dan Majuj atau sebagai pembuka bagi kedatangan mereka.”
Munculnya bangsa Tatar terjadi pada masa al-Qurthubi, beliau mendengar berbagai kerusakan dan pembunuhan yang mereka lakukan, lalu beliau mengira bahwa mereka adalah Yajuj dan Majuj atau pembuka bagi keluarnya Yajuj dan Majuj.
(mhy)