Tanda-Tanda Kiamat: Perang dengan Bangsa Turk, Begini Penjelasannya
loading...
A
A
A
Rasulullah SAW mengatakan perang dengan bangsa Turk adalah salah satu tanda terjadinya kiamat. Perang itu telah terjadi dari masa Khalifah Muawiyah kemudian masa akhir Dinasti Abbasiyah . Belakangan diketahui banyak bangsa Turk yang memeluk agama Islam dan berperan penting dalam dakwah Agama Tauhid.
Dr Yusuf bin Abdillah bin Yusuf al-Wabil dalam kitab yang berjudul "Asyraathus Saa’ah" menyebutkan ciri-ciri bangsa Turk sebagaimana disampaikan Rasulullah SAW.
Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah ra bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: “Tidak akan terjadi hari Kiamat hingga kaum muslimin memerangi bangsa Turk, yaitu kaum di mana wajah-wajah mereka seperti tameng yang dilapisi kulit, mereka memakai (pakaian) yang terbuat dari bulu dan berjalan (dengan sandal) yang terbuat dari bulu.”
Ciri yang sama disampaikan dalam hadis riwayat al-Bukhari dari Abu Hurairah ra. "Sandal-sandal mereka terbuat dari bulu, bermata sipit, wajahnya merah, hidungnya pesek, wajah-wajah mereka seperti tameng yang dilapisi kulit.”
Ciri lainnya, diriwayatkan dari ‘Amr bin Taghlib: "Berwajah lebar, wajah-wajah mereka seperti tameng yang dilapisi kulit.’”
Pada era Muawiyah, perang dengan orang Turk sudah terjadi. Abu Ya’la meriwayatkan dari Mu’awiyah bin Khudaij, dia berkata:
Saat itu aku bersama Mu’awiyah bin Abi Sufyan ketika datang kepadanya surat dari petugasnya di suatu daerah, dia mengabarkan bahwa telah terjadi peperangan dengan bangsa Turk dan kaum muslimin telah mengalahkannya.
Banyak korban dari mereka, demikian pula banyak harta rampasan perang yang didapatkan dari mereka. Lalu Mu’awiyah marah karena hal itu, kemudian memerintahkan untuk menulis surat (yang isinya):
“Aku telah memahami apa yang engkau katakan, korban yang telah engkau bunuh dan harta rampasan perang yang engkau dapatkan, maka aku tidak akan pernah ingin tahu terhadap apa yang engkau telah persiapkan, dan jangan engkau perangi mereka sampai datang perintahku kepadamu.”
Aku bertanya, “Kenapa wahai Amirul Mukminin?”
Beliau menjawab, “Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: ‘Sungguh bangsa Turk akan mengalahkan orang Arab hingga mengejarnya di asy-Syiih dan al-Qaishuum, ’ dan aku tidak suka untuk memerangi mereka karena hal itu.”
Diriwayatkan dari ‘Abdullah bin Buraidah dari bapaknya ra, dia berkata, "Aku pernah duduk bersama Rasulullah SAW kemudian kami mendengar beliau bersabda:
'Sesungguhnya umatku akan digiring oleh satu kaum yang berwajah lebar, bermata sipit, wajah-wajah mereka seperti tameng (hal itu terjadi tiga kali), hingga mereka dapat mengejarnya di Jazirah Arab.
Adapun pada kali yang pertama, selamatlah orang yang lari darinya. Pada kali kedua, sebagiannya binasa dan sebagian lainnya selamat, sementara pada kali yang ketiga, mereka semua membunuh yang tersisa.’
Para Sahabat bertanya, ‘Wahai Nabiyullah! Siapakah mereka?’
Beliau menjawab, ‘Mereka adalah bangsa Turk.’ Beliau berkata, ‘Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, niscaya kuda-kuda mereka akan ditambatkan di tiang-tiang masjid kaum muslimin.’”
Telah masyhur pada zaman Sahabat sebuah hadis yang berbunyi:
اُتْرُكُوا التُّرْكَ مَا تَرَكُوكُمْ.
Dr Yusuf bin Abdillah bin Yusuf al-Wabil dalam kitab yang berjudul "Asyraathus Saa’ah" menyebutkan ciri-ciri bangsa Turk sebagaimana disampaikan Rasulullah SAW.
Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah ra bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: “Tidak akan terjadi hari Kiamat hingga kaum muslimin memerangi bangsa Turk, yaitu kaum di mana wajah-wajah mereka seperti tameng yang dilapisi kulit, mereka memakai (pakaian) yang terbuat dari bulu dan berjalan (dengan sandal) yang terbuat dari bulu.”
Ciri yang sama disampaikan dalam hadis riwayat al-Bukhari dari Abu Hurairah ra. "Sandal-sandal mereka terbuat dari bulu, bermata sipit, wajahnya merah, hidungnya pesek, wajah-wajah mereka seperti tameng yang dilapisi kulit.”
Ciri lainnya, diriwayatkan dari ‘Amr bin Taghlib: "Berwajah lebar, wajah-wajah mereka seperti tameng yang dilapisi kulit.’”
Pada era Muawiyah, perang dengan orang Turk sudah terjadi. Abu Ya’la meriwayatkan dari Mu’awiyah bin Khudaij, dia berkata:
Saat itu aku bersama Mu’awiyah bin Abi Sufyan ketika datang kepadanya surat dari petugasnya di suatu daerah, dia mengabarkan bahwa telah terjadi peperangan dengan bangsa Turk dan kaum muslimin telah mengalahkannya.
Banyak korban dari mereka, demikian pula banyak harta rampasan perang yang didapatkan dari mereka. Lalu Mu’awiyah marah karena hal itu, kemudian memerintahkan untuk menulis surat (yang isinya):
“Aku telah memahami apa yang engkau katakan, korban yang telah engkau bunuh dan harta rampasan perang yang engkau dapatkan, maka aku tidak akan pernah ingin tahu terhadap apa yang engkau telah persiapkan, dan jangan engkau perangi mereka sampai datang perintahku kepadamu.”
Aku bertanya, “Kenapa wahai Amirul Mukminin?”
Beliau menjawab, “Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: ‘Sungguh bangsa Turk akan mengalahkan orang Arab hingga mengejarnya di asy-Syiih dan al-Qaishuum, ’ dan aku tidak suka untuk memerangi mereka karena hal itu.”
Baca Juga
Diriwayatkan dari ‘Abdullah bin Buraidah dari bapaknya ra, dia berkata, "Aku pernah duduk bersama Rasulullah SAW kemudian kami mendengar beliau bersabda:
'Sesungguhnya umatku akan digiring oleh satu kaum yang berwajah lebar, bermata sipit, wajah-wajah mereka seperti tameng (hal itu terjadi tiga kali), hingga mereka dapat mengejarnya di Jazirah Arab.
Adapun pada kali yang pertama, selamatlah orang yang lari darinya. Pada kali kedua, sebagiannya binasa dan sebagian lainnya selamat, sementara pada kali yang ketiga, mereka semua membunuh yang tersisa.’
Para Sahabat bertanya, ‘Wahai Nabiyullah! Siapakah mereka?’
Beliau menjawab, ‘Mereka adalah bangsa Turk.’ Beliau berkata, ‘Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, niscaya kuda-kuda mereka akan ditambatkan di tiang-tiang masjid kaum muslimin.’”
Telah masyhur pada zaman Sahabat sebuah hadis yang berbunyi:
اُتْرُكُوا التُّرْكَ مَا تَرَكُوكُمْ.