4 Kandungan Penting Surat Al-Kahfi dan Fadhilah Membacanya

Jum'at, 25 November 2022 - 15:40 WIB
loading...
4 Kandungan Penting Surat Al-Kahfi dan Fadhilah Membacanya
Ilustrasi tujuh Ashabul Kahfi (pemuda penghuni gua) yang terbangun setelah mengalami tidur panjang selama 309 tahun di dalam gua. Kisah menakjubkan ini diceritakan dalam Surat Al-Kahfi. Foto/Ist
A A A
Surat Al-Kahfi salah satu surat terbaik dalam Al-Qur'an yang memiliki kandungan dan pelajaran berharga. Setidaknya ada empat kandungan penting dalam surat yang terdiri 110 ayat ini.

Surat Al-Kahfi adalah surah ke-18 terletak pada dua juz yaitu juz 15 (ayat 1-74) dan juz 16 (ayat 75-110). Dinamai Al-Kahfi karena di dalamnya becerita tentang Ashabul Kahfi yang artinya para penghuni gua.

Kisah Ashabul Kahfi ini diceritakan pada ayat 9 sampai 26, yaitu sejumlah pemuda yang tidur di dalam gua selama 309 tahun. Selain itu, terdapat beberapa kisah penting yang semuanya mengandung pelajaran bagi kehidupan manusia.

Banyak hadis Rasulullah SAW menyatakan keutamaan membaca surat ini. Pada awal-awal surat ini Allah memberi peringatan kepada manusia yang mengatakan "Allah mengambil seorang anak." Perkataan semacam ini adalah kebohongan besar dan orang-orang yang meyakininya akan mendapatkan siksa yang sangat pedih.

Berikut empat kandungan penting dalam Surat Al-Kahfi :

1. Kisah Ashabul Kahfi (Ayat 9-26)
Kisah pemuda yang mendiami gua (Ashabul Kahfi) termasuk kisah menakjubkan dan tanda-tanda kebesaran Allah. Al-Qur'an menceritakan kisah mereka untuk menjadi hikmah betapa pentingnya menjaga keimanan. Para pemuda yang merupakan orang-orang terhormat di kerajaan memilih keluar dari Istana karena mendapati raja mereka yang zalim. Rakyat yang tidak mau menyembah berhala akan dibunuh. Tujuh pemuda Ashabul Kahfi ini memilih keluar untuk menyelamatkan diri di dalam gua demi mempertahankan iman mereka. Allah menyelamatkan mereka dari kejaran tentara istana. Ajaibnya, mereka ditidurkan di dlam gua itu selama 309 tahun.

2. Kisah Dua Laki-laki Pemilik Kebun (Ayat 32-44)
Kisah ini menceritakan dua laki-laki pemilik kebun, yaitu seorang yang kafir dan seorang yang beriman. Kedua kebun itu menghasilkan buahnya. Pemilik kebun yang kafir berkata: "Hartaku lebih banyak daripada hartamu dan pengikutku lebih kuat. Aku kira kebun ini tidak akan binasa selama-lamanya." Temannya yang beriman berkata padanya: "Apakah engkau ingkar kepada (Tuhan) yang menciptakan engkau dari tanah, kemudian dari setetes air mani, lalu Dia menjadikanmu seorang laki-laki sempurna?" Karena keingkarannya, Allah membinakan kebunnya, semua pohon anggurnya hancur dan menyesali perbuatannya. Kemudian Allah memberikan kebun yang lebih baik kepada laki-laki beriman itu. Hikmah yang dapat dipetik adalah agar kita waspada dari bahaya fitnah harta.

3. Kisah Pertemuan Nabi Musa dan Nabi Khidir 'alaihissalam (Ayat 60-82)
Kisah pertemuan hamba mulia, Nabi Musa dan Nabi Khidir ini menyimpan pelajaran berharga. Di dalamnya terdapat ujian ilmu. Allah menceritakan kisah Nabi Musa yang mendapatkan ilmu tentang kesabaran dari Khidir. Jika ada seseorang merasa cukup dengan ilmu syar'i maka tentu yang merasa cukup ialah Nabi Musa, akan tetapi beliau justru meminta diajarkan ilmu kepada Khidir. Nabi Musa memang lebih utama dari Nabi Khidir karena beliau termasuk Ulul Azmi. Namun urusan ilmu, Nabi Musa tidak memposisikan dirinya lebih tinggi dari Nabi Khidir, bahkan Musa memposisikan dirinya lebih rendah. Hikamh dari kisah ini hendaknya seseorang bersabar dalam menuntut ilmu dan mewaspadai fitnah yang merusak ilmu.

4. Kisah Raja Dzulqarnain dan Ya'juj dan Ma'juj (Ayat 83-98)
Raja Dzulqarnain adalah sosok hamba saleh yang dikaruniai kehebatan oleh Allah sehingga dapat menjinakkan kaum perusak bernama Yakjuj dan Makjuj. Beliau membuatkan dinding penghalang di antara dua gunung yang memisahkan kaum Yakjuj dengan kaum yang meminta tolong kepadanya. Dinding yang terbuat dari potongan besi dicampur tembaga panas itu menjadikan kaum Yakjuj dan Makjuj terkunci dan tidak dapat mendakinya. Bangsa perusak ini akan keluar jelang Hari Kiamat atas seizin Allah. Kisah ini memberi pelajaran agar kita waspada dari fitnah dan bahayanya kedudukan. Raja Dzulqarnain dapat dijadikan teladan karena menjadikan kekuasaan dan kedudukan untuk kebaikan dan kemaslahatan manusia.

Keutamaan Membaca Surat Al-Kahfi
Rasulullah SAW menerangkan salah satu perisai agar terlindung dari fitnah Dajjal yaitu dengan membaca Surat Al-Kahfi.

مَنْ حَفِظَ عَشْرَ آيَاتٍ مِنْ أَوَّلِ سُورَةِ الْكَهْفِ عُصِمَ مِنَ الدَّجَّالِ

Artinya: "Siapa yang menghafal sepuluh ayat pertama dari Surat Al-Kahfi, maka ia akan terlindungi dari Dajjal." (HR Muslim 809)

Hadis lain menerangkan: "Barangsiapa membaca Surat Al-Kahfi pada hari Jumat, niscaya akan memancar cahaya terang yang menyinari dirinya di antara dua Jumat." (HR Al-Hakim dan Al-Baihaqi)

Redaksi lain: "Barangsiapa yang membaca Surat Al Kahfi pada malam atau hari Jumat, dia akan disinari cahaya antara dia dan Ka'bah." (HR Ad-Darimi)

Demikian kandungan penting Surat Al-Kahfi dan keutamaan membacanya. Semoga bermanfaat.

(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1331 seconds (0.1#10.140)