Fakta Unik Maroko, Negara Islam yang Melahirkan 6 Tarekat Besar di Dunia
loading...
A
A
A
Maroko menjadi perbincangan hangat dunia menyusul torehan sejarah Timnas sepak bolanya mengalahkan Spanyol di bakak 16 besar Piala Dunia Qatar 2022. Ada beberapa fakta unik tentang Maroko yang patut diketahui umat Islam.
Selain dikenal sebagai Negeri Maghribi (Al-Mamlakah Al-Maghribiyah) yang artinya kerajaan dari Barat karena lokasinya paling barat Afrika, Maroko juga dijuluki Bumi Para Wali.
Keunikan lain dari Maroko adalah negara Islam yang melahirkan enam Tarekat (thariqah) besar di dunia. Tarekat ( طريقة) adalah istilah yang merujuk kepada aliran-aliran dalam dunia tasawuf atau sufisme Islam.
Dari negeri ini pula lahir banyak Ulama besar ahli tasawuf. Sebut saja Imam Al-Jazuli (807-870 H), seorang wali besar pengarang kitab sholawat Dalail Khairat. Kemudian Imam Ahmad At-Tijani (pendiri tarekat Tijaniyah) dan masih banyak ulama lainnya.
Maroko merupakan negara di ujung barat Afrika yang dihuni mayoritas Islam (99%), Kristen dan Yahudi (1%). Tak heran jika negara ini memberlakukan hukum Islam (Syariah), Perancis dan Spanyol. Maroko berdekatan dengan Tunisia dan berbatasan langsung dengan Spanyol.
Penduduknya berjumlah 36 juta jiwa (statistik 2021). Mayoritas muslim Maroko adalah Sunni berpaham Ahlussunnah wal Jamaah.
Negara ini juga menjadi tujuan bagi para penuntut ilmu untuk mendalami ilmu Islam. Di Maroko terdapat banyak lembaga pendidikan Islam bersejarah dan terkenal seperti Universitas Hasan II Casablanca, Universitas Muhammad V di Kota Rabat, Institut Dar Al-Hadits Al-Hassaniyah.
Universitas Quarauiyine (Al Qarawiyyin) merupakan universitas tertua di Maroko yang dibangun oleh Fatimah al-Fahriyah. Salah satu Dai Indonesia yang pernah belajar di Maroko adalah Ustaz Abdul Somad (UAS). Beliau menempuh studi S2 di Institut Dar Al-Hadits Al-Hassaniyah Kota Rabat Maroko.
Adapun kota-kota besar di Maroko selain Rabat dan Casablanca di antaranya, Marrakesh, Tangier, Tetouan, Sale, Fes, Agadir, Meknes, Oujda, Kenitra, dan Nador. Maroko memiliki sejarah yang berbeda dengan negara-negara tetangganya. Di mana kebudayaannya merupakan campuran antara budaya Arab, Eropa, dan Berber.
Lahirnya 6 Tarekat Besar di Dunia
Fakta unik Maroko melahirkan enam Tarekat sufi besar di dunia menarik untuk diketahui. Mengutip keterangan Koordinator Himpunan Alumni Marokko di Indonesia (HIMAMI) Dr Med Hatta di Islamkaffah, sejarah munculnya tarekat dalam Islam melalui fase yang sangat panjang, yaitu sejak lahirnya Islam dibawa oleh Rasulullah SAW.
Beliau shollallohu 'alaihi wasallam membagikan wirid-wirid khusus kepada sahabat tertentu atau ada yang memintanya langsung kepada Nabi. Sahabat Abu Bakar Asshiddiq misalnya mengamalkan zikir lafdzul jalalah (الله) sebagai wiridnya. Sedangkan Sayyidina Ali bin Abu Thalib melazimkan zikir (لا آله إلا الله) sebagai wiridnya pula.
Kemudian dari wirid kedua sahabat besar itulah dikembangkan oleh para pengikutnya masing-masing sehingga menjadi dua Tarekat, yaitu tarekat "Bakariyah" nisbat kepada Sayyidina Abu Bakar Asshiddiq dan tarekat "Alawiyah", nisbat kepada Sayyidina Ali bin Abu Thalib. Tarekat yang berarti sebuah metode atau jalan atau praktik tasawuf ini kemudian diamalkan oleh para ulama-ulama ahli tasawuf.
Dr Meh Hatta mengatakan bahwa Maroko adalah negeri wali karena di dalamnya terdapat puluhan Zaouiyah dan Tarekat Sufi terkenal. terdapat sekitar 5000 Dhareh (makam suci), yaitu kuburan Waliyullah yang sering diziarahi oleh masyarakat lokal maupun dari mancanegara.
Bahkan sebagian dari para Waliyullah asal Maroko memilih mengembangkan Zaouiyah dan tarekatnya jauh di luar negaranya. Berikut Tarekat besar yang lahir dari Maroko:
1. Tarekat Tijaniyah
Tarekat at-Tijaniyah adalah salah satu tarekat besar sunni yang dinisbatkan kepada Syaikh Abu al-Abbas Ahmed at-Tijani. Syaikh Abu al-Abbas mengenyam pendidikannya di Kota Fes Maroko, dan wafat Tahun 1815 M.
Tarekat Tijaniyah berkembang di daerah Bousamghoun di wilayah Baidh Al-Jazair. Ia merupakan salah satu Zaouiyah yang mempunyai pengaruh kuat di dunia, dan memiliki pengikut di banyak negara-negara Islam. Seperti Sudan; Sahara Selatan, yang mengembangkan selanjutnya ke Utara Afrika, membentang dari Maroko ke Senegal hingga Mesir. Pengikut Tarekat ini memproklamirkan dirinya sebagai Tijaniyah.
2. Tarekat Aissawiyyah
Aissawa atau Tarekat Aissawiyyah merupakan Tarekat yang masyhur di Maroko didirikan oleh Waliyullah Syaikh Mohamed bin Issa al-Maghribi, wafat di Kota Meknes Maroko Tahun 1524 M. Beliau dimakamkan di Meknes. Sumber Tarekat ini akarnya kembali pada Syaikh Mohamed bin Sulaiman Al Jazuli. Tarekat Aissawiyyah melekat kuat pada ingatan masyarakat berkat ketokohan pendirinya Mohamed bin Aissa sebagai seorang wali dan guru spritual yang disegani. Beliau menuntun murid-muridnya dengan perhatian tinggi pada bacaan Al-Qur'an, puji-pujian pada Nabi, dan selawat pada Rasulullah SAW.
3. Tarekat Syadziliyah
As-Syaziliyah adalah Tarekat sufi besar dunia yang dinisbatkan kepada Waliyullah Syaikh Abul Hassan asy-Syazili. Lahir dan besar di daerah Syadzila Maroko. Tokoh Tarekat ini sangat komitmen mempertahankan beberapa pemikiran dan aqidah tasawuf, selain ia juga terkenal dengan zikir Lafzul Jalalah (الله) atau kalimat pengganti nama ketiga (هو).
Central utama pengembangan Tarekat Syadziliya adalah Mesir, khususnya Kota Alexandria, Thantha, dan daerah Dasuq di wilayah Provensi Kafrussyeikh. Kemudian menyebar ke negara-negara Arab. Dan negara-negara yang lebih pro aktif mengembangkan tarekat ini adalah negara-negara Timur Islam, Suria, Jordania, Hadramaut Yaman, dan juga Sudan serta Juzur Qamar, serta memiliki banyak pengikut di Indonesia. Di antara pentolan Tarekat Syaziliyah yang terkenal adalah Syaikh Abul Abbas al-Mursi al-Andalusi dan Syaikh Ahmad ibnu Athaillah Assakandari al-Masri.
4. Tarekat Boudsyisyiyah
Nama lengkapnya Tarekat Qadiriyah Boudsyisyiyah, adalah sebuah Taraket yang lagi naik daun di Maroko saat ini. Boudsyisyiyah lebih bangga menisbatkan nama tarekatnya langsung pada Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani Al-Baghdadi, yang populer pada abad ke-5 Hijriah. Sedangkan nama tambahkan Boudsyisyiyah diambil dari panggilan pesohornya sekaligus pendiri tarekat Qadiriyah Boudsyisyiyah yaitu Syaikh Sidi Ali bin Mohamed al-Boudsyisyi.
Pada masa paceklik menimpa Maroko, ia gemar memberi makan kepada orang-orang susah di disekitar Zaouiyahnya dengan makanan disebut Dsyisya, yaitu jenis makanan yang masyhur di Maroko, maka dipanggil oleh masyarakat setempat Boudsyisa (Abu Dsyisya). Sesuai kebijakan politik Kerajaan Maroko, dalam hal ini Kementerian Hobous atau Wakaf, telah merangkul semua kelompok tarekat di dalam negeri di bawah perkumpulan resmi yang dikomandoi oleh Tarekat Boudsyisyiya.
5. Tarekat Al-Badawiyah
Tarekat al-Badawiyah dinisbatkan kepada Wali Quthub Syaikh Sidi Ahmed al-Badawi. Lahir di Kota Fes Maroko, dan di sana pula ia menghafal Al-Qur'an serta memperdalam ilmu Fiqih Mazhab Maliki. Syaikh Al-Badawi lebih populer di Mesir sebagai Waliyullah yang saleh dan pejuang di Thantha.
Selain dikenal sebagai Negeri Maghribi (Al-Mamlakah Al-Maghribiyah) yang artinya kerajaan dari Barat karena lokasinya paling barat Afrika, Maroko juga dijuluki Bumi Para Wali.
Keunikan lain dari Maroko adalah negara Islam yang melahirkan enam Tarekat (thariqah) besar di dunia. Tarekat ( طريقة) adalah istilah yang merujuk kepada aliran-aliran dalam dunia tasawuf atau sufisme Islam.
Dari negeri ini pula lahir banyak Ulama besar ahli tasawuf. Sebut saja Imam Al-Jazuli (807-870 H), seorang wali besar pengarang kitab sholawat Dalail Khairat. Kemudian Imam Ahmad At-Tijani (pendiri tarekat Tijaniyah) dan masih banyak ulama lainnya.
Maroko merupakan negara di ujung barat Afrika yang dihuni mayoritas Islam (99%), Kristen dan Yahudi (1%). Tak heran jika negara ini memberlakukan hukum Islam (Syariah), Perancis dan Spanyol. Maroko berdekatan dengan Tunisia dan berbatasan langsung dengan Spanyol.
Penduduknya berjumlah 36 juta jiwa (statistik 2021). Mayoritas muslim Maroko adalah Sunni berpaham Ahlussunnah wal Jamaah.
Negara ini juga menjadi tujuan bagi para penuntut ilmu untuk mendalami ilmu Islam. Di Maroko terdapat banyak lembaga pendidikan Islam bersejarah dan terkenal seperti Universitas Hasan II Casablanca, Universitas Muhammad V di Kota Rabat, Institut Dar Al-Hadits Al-Hassaniyah.
Universitas Quarauiyine (Al Qarawiyyin) merupakan universitas tertua di Maroko yang dibangun oleh Fatimah al-Fahriyah. Salah satu Dai Indonesia yang pernah belajar di Maroko adalah Ustaz Abdul Somad (UAS). Beliau menempuh studi S2 di Institut Dar Al-Hadits Al-Hassaniyah Kota Rabat Maroko.
Adapun kota-kota besar di Maroko selain Rabat dan Casablanca di antaranya, Marrakesh, Tangier, Tetouan, Sale, Fes, Agadir, Meknes, Oujda, Kenitra, dan Nador. Maroko memiliki sejarah yang berbeda dengan negara-negara tetangganya. Di mana kebudayaannya merupakan campuran antara budaya Arab, Eropa, dan Berber.
Lahirnya 6 Tarekat Besar di Dunia
Fakta unik Maroko melahirkan enam Tarekat sufi besar di dunia menarik untuk diketahui. Mengutip keterangan Koordinator Himpunan Alumni Marokko di Indonesia (HIMAMI) Dr Med Hatta di Islamkaffah, sejarah munculnya tarekat dalam Islam melalui fase yang sangat panjang, yaitu sejak lahirnya Islam dibawa oleh Rasulullah SAW.
Beliau shollallohu 'alaihi wasallam membagikan wirid-wirid khusus kepada sahabat tertentu atau ada yang memintanya langsung kepada Nabi. Sahabat Abu Bakar Asshiddiq misalnya mengamalkan zikir lafdzul jalalah (الله) sebagai wiridnya. Sedangkan Sayyidina Ali bin Abu Thalib melazimkan zikir (لا آله إلا الله) sebagai wiridnya pula.
Kemudian dari wirid kedua sahabat besar itulah dikembangkan oleh para pengikutnya masing-masing sehingga menjadi dua Tarekat, yaitu tarekat "Bakariyah" nisbat kepada Sayyidina Abu Bakar Asshiddiq dan tarekat "Alawiyah", nisbat kepada Sayyidina Ali bin Abu Thalib. Tarekat yang berarti sebuah metode atau jalan atau praktik tasawuf ini kemudian diamalkan oleh para ulama-ulama ahli tasawuf.
Dr Meh Hatta mengatakan bahwa Maroko adalah negeri wali karena di dalamnya terdapat puluhan Zaouiyah dan Tarekat Sufi terkenal. terdapat sekitar 5000 Dhareh (makam suci), yaitu kuburan Waliyullah yang sering diziarahi oleh masyarakat lokal maupun dari mancanegara.
Bahkan sebagian dari para Waliyullah asal Maroko memilih mengembangkan Zaouiyah dan tarekatnya jauh di luar negaranya. Berikut Tarekat besar yang lahir dari Maroko:
1. Tarekat Tijaniyah
Tarekat at-Tijaniyah adalah salah satu tarekat besar sunni yang dinisbatkan kepada Syaikh Abu al-Abbas Ahmed at-Tijani. Syaikh Abu al-Abbas mengenyam pendidikannya di Kota Fes Maroko, dan wafat Tahun 1815 M.
Tarekat Tijaniyah berkembang di daerah Bousamghoun di wilayah Baidh Al-Jazair. Ia merupakan salah satu Zaouiyah yang mempunyai pengaruh kuat di dunia, dan memiliki pengikut di banyak negara-negara Islam. Seperti Sudan; Sahara Selatan, yang mengembangkan selanjutnya ke Utara Afrika, membentang dari Maroko ke Senegal hingga Mesir. Pengikut Tarekat ini memproklamirkan dirinya sebagai Tijaniyah.
2. Tarekat Aissawiyyah
Aissawa atau Tarekat Aissawiyyah merupakan Tarekat yang masyhur di Maroko didirikan oleh Waliyullah Syaikh Mohamed bin Issa al-Maghribi, wafat di Kota Meknes Maroko Tahun 1524 M. Beliau dimakamkan di Meknes. Sumber Tarekat ini akarnya kembali pada Syaikh Mohamed bin Sulaiman Al Jazuli. Tarekat Aissawiyyah melekat kuat pada ingatan masyarakat berkat ketokohan pendirinya Mohamed bin Aissa sebagai seorang wali dan guru spritual yang disegani. Beliau menuntun murid-muridnya dengan perhatian tinggi pada bacaan Al-Qur'an, puji-pujian pada Nabi, dan selawat pada Rasulullah SAW.
3. Tarekat Syadziliyah
As-Syaziliyah adalah Tarekat sufi besar dunia yang dinisbatkan kepada Waliyullah Syaikh Abul Hassan asy-Syazili. Lahir dan besar di daerah Syadzila Maroko. Tokoh Tarekat ini sangat komitmen mempertahankan beberapa pemikiran dan aqidah tasawuf, selain ia juga terkenal dengan zikir Lafzul Jalalah (الله) atau kalimat pengganti nama ketiga (هو).
Central utama pengembangan Tarekat Syadziliya adalah Mesir, khususnya Kota Alexandria, Thantha, dan daerah Dasuq di wilayah Provensi Kafrussyeikh. Kemudian menyebar ke negara-negara Arab. Dan negara-negara yang lebih pro aktif mengembangkan tarekat ini adalah negara-negara Timur Islam, Suria, Jordania, Hadramaut Yaman, dan juga Sudan serta Juzur Qamar, serta memiliki banyak pengikut di Indonesia. Di antara pentolan Tarekat Syaziliyah yang terkenal adalah Syaikh Abul Abbas al-Mursi al-Andalusi dan Syaikh Ahmad ibnu Athaillah Assakandari al-Masri.
4. Tarekat Boudsyisyiyah
Nama lengkapnya Tarekat Qadiriyah Boudsyisyiyah, adalah sebuah Taraket yang lagi naik daun di Maroko saat ini. Boudsyisyiyah lebih bangga menisbatkan nama tarekatnya langsung pada Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani Al-Baghdadi, yang populer pada abad ke-5 Hijriah. Sedangkan nama tambahkan Boudsyisyiyah diambil dari panggilan pesohornya sekaligus pendiri tarekat Qadiriyah Boudsyisyiyah yaitu Syaikh Sidi Ali bin Mohamed al-Boudsyisyi.
Pada masa paceklik menimpa Maroko, ia gemar memberi makan kepada orang-orang susah di disekitar Zaouiyahnya dengan makanan disebut Dsyisya, yaitu jenis makanan yang masyhur di Maroko, maka dipanggil oleh masyarakat setempat Boudsyisa (Abu Dsyisya). Sesuai kebijakan politik Kerajaan Maroko, dalam hal ini Kementerian Hobous atau Wakaf, telah merangkul semua kelompok tarekat di dalam negeri di bawah perkumpulan resmi yang dikomandoi oleh Tarekat Boudsyisyiya.
5. Tarekat Al-Badawiyah
Tarekat al-Badawiyah dinisbatkan kepada Wali Quthub Syaikh Sidi Ahmed al-Badawi. Lahir di Kota Fes Maroko, dan di sana pula ia menghafal Al-Qur'an serta memperdalam ilmu Fiqih Mazhab Maliki. Syaikh Al-Badawi lebih populer di Mesir sebagai Waliyullah yang saleh dan pejuang di Thantha.