Ilmu Tasawuf: Cabang Keilmuan, Dasar dan Bentuk Ajarannya
loading...
A
A
A
Dengan demikian, maka tampaklah jelas bahwa ruang lingkup ilmu tasawuf itu adalah hal-hal yang berkenaan dengan upaya-upaya/cara-cara untuk mendekatkan diri kepada Tuhan yang bertujuan untuk memperoleh suatu hubungan khusus secara langsung dari Tuhan.
Semangat Islam
Eep Sopawana Nurdin dalam buku Pengantar Ilmu Tasawuf mengatakan para ahli menyepakati bahwa tasawuf adalah moralitas yang berasaskan Islam.
Sedangkan Rivay Siregar dalam "Tasawuf dari Sufisme Klasik ke Neo Sufisme" mengartikan, tasawuf dalam definisi tersebut memiliki prinsip yang bermakna moral dan semangat Islam karena berbagai aspek ajaran Islam adalah prinsip moral.
Dijelaskan lebih lanjut, tasawuf akan membina manusia agar memiliki mental utuh dan tangguh. Tasawuf mengajarkan bagaimana cara manusia agar menjadi insan yang berbudi luhur, baik sebagai makhluk sosial maupun hamba dalam hubungannya dengan Allah SWT.
Dalam pendapat lain, ada yang mengartikan tasawuf adalah ilmu yang mengajarkan tentang cara menyucikan jiwa dan menjernihkan akhlak serta membangun lahir dan batin untuk mencapai ketenangan abadi.
Sejumlah ulama seperti Ibnu Taimiyyah dan Ibnu Qayyim Al-Jauziyah mengatakan, tasawuf tak lebih dari etika Islam. Dalam hal ini, tujuan tasawuf adalah sama dengan tugas Rasulullah SAW, "Tidaklah aku diutus kecuali untuk menyempurnakan akhlak yang luhur." (HR Al Baihaqi).
Cabang Keilmuan
H Abdul Rahman dalam buku "Hakikat Ilmu Tasawuf" menyebutkan bahwa para ahli tasawuf membagi jenis-jenis tasawuf menjadi tiga bagian, yaitu:
1. Tasawuf Falsafi
Tasawuf falsafi adalah pendekatan rasio. Sebab, tasawuf jenis ini menggunakan bahan kajian atau pemikiran yang terdapat di kalangan para filosof, seperti filsafat tentang Tuhan, manusia, dan hubungan di antara keduanya.
2. Tasawuf Amali
Tasawuf amali adalah tasawuf yang menggunakan pendekatan amaliah. Contohnya wirid dan zikir dijaharkan yang selanjutnya mengambil bentuk tarekat (jalan menuju kebenaran dalam tasawuf).
3. Tasawuf Akhlaki
Tasawuf akhlaki adalah tasawuf yang menggunakan pendekatan takhalli (pembebasan diri dari sifat tercela), tahalli (mengisi diri dengan sikap terpuji), dan tajalli (penghayatan rasa ke-Allah-an).
Tasawuf jenis ini fokus pada perbaikan akhlak dengan metode-metode tertentu yang telah dirumuskan. Contohnya menghindarkan diri dari akhlak tercela (madzumah) sekaligus mewujudkan akhlak terpuji (mahmudah).
Prinsip-Prinsip Tasawuf
Tasawuf bertujuan membantu seseorang untuk tetap berada di jalan Allah SWT. Dengan tasawuf seseorang kemudian menjadi tidak berlebihan dalam hal duniawi serta tetap fokus pada iman dan takwa yang ia miliki.
Terdapat beberapa prinsip yang dapat dilakukan dalam ber-tasawuf. Menurut ahli sufi, Profesor Angha dalam The Hidden Angels of Life, prinsip tasawuf yang bisa dilakukan adalah sebagai berikut.
1. Zikir
Zikir sebagai suatu proses pemurnian hati, pembersihan serta pelepasan. Orang-orang yang melakukan zikir kemudian bertujuan mendekatkan diri pada Tuhan melalui doa serta melantunkan lafaz zikir.
2. Fikr (Meditasi)
Saat pikiran merasa bingung atau bertanya-tanya, pusatkanlah perhatianmu yang kamu miliki ke dalam diri dengan berkonsentrasi pada satu titik. Meditasi sebagai suatu perjalanan kegiatan mental dari dunia eksternal menuju suatu esensi diri.
3. Sahr (Bangkit)
Dengan Membangkitkan jiwa dan tubuh sebagai proses mengembangkan kesadaran mata dan telinga. Selain itu juga sebagai suatu proses mendengarkan hati, serta proses meraih akses menuju potensi diri yang tersembunyi.
4. Ju’i (Merasa Lapar)
Merasakan lapar pada hati dan pikiran untuk kemudian bertahan mencari serta mendapatkan suatu kebenaran. Proses ini kemudian melibatkan hasrat dan keinginan yang mendalam untuk tetap tabah serta sabar dalam mencari jati diri.
Semangat Islam
Eep Sopawana Nurdin dalam buku Pengantar Ilmu Tasawuf mengatakan para ahli menyepakati bahwa tasawuf adalah moralitas yang berasaskan Islam.
Sedangkan Rivay Siregar dalam "Tasawuf dari Sufisme Klasik ke Neo Sufisme" mengartikan, tasawuf dalam definisi tersebut memiliki prinsip yang bermakna moral dan semangat Islam karena berbagai aspek ajaran Islam adalah prinsip moral.
Dijelaskan lebih lanjut, tasawuf akan membina manusia agar memiliki mental utuh dan tangguh. Tasawuf mengajarkan bagaimana cara manusia agar menjadi insan yang berbudi luhur, baik sebagai makhluk sosial maupun hamba dalam hubungannya dengan Allah SWT.
Dalam pendapat lain, ada yang mengartikan tasawuf adalah ilmu yang mengajarkan tentang cara menyucikan jiwa dan menjernihkan akhlak serta membangun lahir dan batin untuk mencapai ketenangan abadi.
Sejumlah ulama seperti Ibnu Taimiyyah dan Ibnu Qayyim Al-Jauziyah mengatakan, tasawuf tak lebih dari etika Islam. Dalam hal ini, tujuan tasawuf adalah sama dengan tugas Rasulullah SAW, "Tidaklah aku diutus kecuali untuk menyempurnakan akhlak yang luhur." (HR Al Baihaqi).
Cabang Keilmuan
H Abdul Rahman dalam buku "Hakikat Ilmu Tasawuf" menyebutkan bahwa para ahli tasawuf membagi jenis-jenis tasawuf menjadi tiga bagian, yaitu:
1. Tasawuf Falsafi
Tasawuf falsafi adalah pendekatan rasio. Sebab, tasawuf jenis ini menggunakan bahan kajian atau pemikiran yang terdapat di kalangan para filosof, seperti filsafat tentang Tuhan, manusia, dan hubungan di antara keduanya.
2. Tasawuf Amali
Tasawuf amali adalah tasawuf yang menggunakan pendekatan amaliah. Contohnya wirid dan zikir dijaharkan yang selanjutnya mengambil bentuk tarekat (jalan menuju kebenaran dalam tasawuf).
3. Tasawuf Akhlaki
Tasawuf akhlaki adalah tasawuf yang menggunakan pendekatan takhalli (pembebasan diri dari sifat tercela), tahalli (mengisi diri dengan sikap terpuji), dan tajalli (penghayatan rasa ke-Allah-an).
Tasawuf jenis ini fokus pada perbaikan akhlak dengan metode-metode tertentu yang telah dirumuskan. Contohnya menghindarkan diri dari akhlak tercela (madzumah) sekaligus mewujudkan akhlak terpuji (mahmudah).
Prinsip-Prinsip Tasawuf
Tasawuf bertujuan membantu seseorang untuk tetap berada di jalan Allah SWT. Dengan tasawuf seseorang kemudian menjadi tidak berlebihan dalam hal duniawi serta tetap fokus pada iman dan takwa yang ia miliki.
Terdapat beberapa prinsip yang dapat dilakukan dalam ber-tasawuf. Menurut ahli sufi, Profesor Angha dalam The Hidden Angels of Life, prinsip tasawuf yang bisa dilakukan adalah sebagai berikut.
1. Zikir
Zikir sebagai suatu proses pemurnian hati, pembersihan serta pelepasan. Orang-orang yang melakukan zikir kemudian bertujuan mendekatkan diri pada Tuhan melalui doa serta melantunkan lafaz zikir.
2. Fikr (Meditasi)
Saat pikiran merasa bingung atau bertanya-tanya, pusatkanlah perhatianmu yang kamu miliki ke dalam diri dengan berkonsentrasi pada satu titik. Meditasi sebagai suatu perjalanan kegiatan mental dari dunia eksternal menuju suatu esensi diri.
3. Sahr (Bangkit)
Dengan Membangkitkan jiwa dan tubuh sebagai proses mengembangkan kesadaran mata dan telinga. Selain itu juga sebagai suatu proses mendengarkan hati, serta proses meraih akses menuju potensi diri yang tersembunyi.
4. Ju’i (Merasa Lapar)
Merasakan lapar pada hati dan pikiran untuk kemudian bertahan mencari serta mendapatkan suatu kebenaran. Proses ini kemudian melibatkan hasrat dan keinginan yang mendalam untuk tetap tabah serta sabar dalam mencari jati diri.