5 Amalan Peneguh Hati di Zaman Penuh Fitnah
loading...
A
A
A
Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم telah mengabarkan tentang masa dimana fitnah dan keburukan akan menimpa umat manusia di akhir zaman. Bisa jadi zaman penuh fitnah ini sedang kita hadapi sekarang.
Lalu apa yang harus kita lakukan jika berada di zaman tersebut? Sekadar informasi, fitnah (الفِتْنَةُ) artinya ujian dan cobaan. Banyak Hadis menceritakan fitnah di akhir zaman sebagai pertanda dekatnya Hari Kiamat. Namun, kapan waktunya itu rahasia Allah 'Azza wa Jalla dan hanya Dia yang mengetahuinya.
Dalam Hadis dijelaskan beberapa tanda-tanda Kiamat di antaranya, zaman terasa ringkas, amal shalih berkurang, kebakhilan merajalela, fitnah (maksiat) dinyatakan secara terang-terangan, dan banyak Al-haraj (pembunuhan). (HR Al-Bukhari No 637). Selain itu, menyebarnya berita bohong, munculnya fitnah wanita, fitnah harta, fitnah sesama muslim dan fitnah Dajjal. Semoga Allah melindungi kita dari perkara ini.
Dalam satu riwayat, Rasulullah SAW pernah berpesan ketika fitnah bertebaran. Berikut sabda beliau:
حُذَيْفَةَ بْنَ الْيَمَانِ يَقُولُا كَانَ النَّاسُ يَسْأَلُونَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ الْخَيْرِ وَكُنْتُ أَسْأَلُهُ عَنْ الشَّرِّ مَخَافَةَ أَنْ يُدْرِكَنِي فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّا كُنَّا فِي جَاهِلِيَّةٍ وَشَرٍّ فَجَاءَنَا اللَّهُ بِهَذَا الْخَيْرِ فَهَلْ بَعْدَ هَذَا الْخَيْرِ شَرٌّ قَالَ نَعَمْ فَقُلْتُ هَلْ بَعْدَ ذَلِكَ الشَّرِّ مِنْ خَيْرٍ قَالَ نَعَمْ وَفِيهِ دَخَنٌ قُلْتُ وَمَا دَخَنُهُ قَالَ قَوْمٌ يَسْتَنُّونَ بِغَيْرِ سُنَّتِي وَيَهْدُونَ بِغَيْرِ هَدْيِي تَعْرِفُ مِنْهُمْ وَتُنْكِرُ فَقُلْتُ هَلْ بَعْدَ ذَلِكَ الْخَيْرِ مِنْ شَرٍّ قَالَ نَعَمْ دُعَاةٌ عَلَى أَبْوَابِ جَهَنَّمَ مَنْ أَجَابَهُمْ إِلَيْهَا قَذَفُوهُ فِيهَا فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ صِفْهُمْ لَنَا قَالَ نَعَمْ قَوْمٌ مِنْ جِلْدَتِنَا وَيَتَكَلَّمُونَ بِأَلْسِنَتِنَا قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ فَمَا تَرَى إِنْ أَدْرَكَنِي ذَلِكَ قَالَ تَلْزَمُ جَمَاعَةَ الْمُسْلِمِينَ وَإِمَامَهُمْ فَقُلْتُ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ لَهُمْ جَمَاعَةٌ وَلَا إِمَامٌ قَالَ فَاعْتَزِلْ تِلْكَ الْفِرَقَ كُلَّهَا وَلَوْ أَنْ تَعَضَّ عَلَى أَصْلِ شَجَرَةٍ حَتَّى يُدْرِكَكَ الْمَوْتُ وَأَنْتَ عَلَى ذَلِكَ
Hudzaifah bin Yaman radhiyallahu 'anhu berkata, "Biasanya orang-orang bertanya kepada Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam tentang kebajikan. Namun saya justru bertanya kepada beliau tentang kejahatan (kuburukan), karena saya khawatir akan menimpaku. Lalu saya bertanya, "Wahai Rasulullah! Kami dahulu berada dalam kejahilan dan kejahatan, karena itu Allah Ta'ala menurunkan kebaikan (agama) ini kepada kami. Mungkinkah sesudah ini timbul lagi kejahatan?" Beliau menjawab: "Ya." Saya bertanya lagi, "Apakah setelah itu ada lagi kebaikan?" Beliau menjawab: "Ya, akan tetapi ada cacatnya! saya bertanya, "Apa cacatnya?"
Beliau bersabda: "(Akan muncul) Kaum yang mengamalkan sunnah selain dari sunnahku, dan memimpin tanpa hidayahku, kamu tahu mereka tapi kamu ingkari." Saya bertanya lagi, "Apakah setelah itu akan ada kejahatan lagi?" Jawab beliau: "Ya. Yaitu orang-orang yang menyeru menuju neraka Jahannam, barangsiapa memenuhi seruannya maka ia akan dilemparkan ke dalam neraka itu." Maka saya bertanya lagi, "Wahai Rasulullah! Tunjukanlah kepada kami ciri-ciri mereka."
Beliau menjawab: "Baik. Kulit mereka seperti kulit kita dan berbicara dengan bahasa kita." Aku bertanya lagi, "Wahai Rasulullah, bagaimana petunjuk Anda seandainya saya menemui hal yang demikian?" Jawab beliau: "Tetaplah kamu bersama jama'ah kaum muslimin dan imam (pemimpin) mereka." Saya bertanya lagi, "Jika tidak ada jama'ah dan imam?" beliau menjawab: "Tinggalkan semua kelompok meskipun kamu menggigit akar kayu sampai ajal menjemput, dan kamu masih tetap pada pendirianmu." (HR Muslim No 3434)
Berikut 5 Amalan Peneguh Hati pada zaman penuh fitnah:
1. Menyibukkan diri dengan Al-Qur'an Mulia
Orang yang menyibukkan dirinya dengan Al-Qur'an Karim, membacanya dan merenungi maknanya maka Allah akan meneguhkan hatinya.
كَذَٰلِكَ لِنُثَبِّتَ بِهِۦ فُؤَادَكَ ۖ وَرَتَّلْنَٰهُ تَرْتِيلًا
Artinya: "Demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacanya secara tartil (teratur dan benar)." (Surat Al-Furqan ayat 32)
2. Membaca Siroh dan Kisah-kisah para Nabi
Membaca siroh atau perjalanan hidup para Nabi dapat meneguhkan hati dan iman sebagaiman firman Allah berikut:
وَكُلًّا نَّقُصُّ عَلَيْكَ مِنْ أَنۢبَآءِ ٱلرُّسُلِ مَا نُثَبِّتُ بِهِۦ فُؤَادَكَ ۚ
Artinya: "Dan semua kisah dari rasul-rasul Kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang dengannya Kami teguhkan hatimu." (Surat Hud ayat 120)
3. Beramal dengan Ilmu
Amalan berikutnya mengamalkan apa yang diketahui. Berikut firman Allah:
وَلَوْ أَنَّهُمْ فَعَلُوا۟ مَا يُوعَظُونَ بِهِۦ لَكَانَ خَيْرًا لَّهُمْ وَأَشَدَّ تَثْبِيتًا
Artinya: "Dan sesungguhnya kalau mereka melaksanakan pelajaran yang diberikan kepada mereka, tentulah hal yang demikian itu lebih baik bagi mereka dan lebih menguatkan (iman mereka)." (Surat An-Nisa ayat 66)
4. Berdoa
Rasulullah SAW pernah bersabda: "Berlindunglah kalian kepada Allah dari segala fitnah, baik yang tampak ataupun yang tersembunyi." (HR Muslim 2867). Salah satu doa yang diajarkan beliau:
Lalu apa yang harus kita lakukan jika berada di zaman tersebut? Sekadar informasi, fitnah (الفِتْنَةُ) artinya ujian dan cobaan. Banyak Hadis menceritakan fitnah di akhir zaman sebagai pertanda dekatnya Hari Kiamat. Namun, kapan waktunya itu rahasia Allah 'Azza wa Jalla dan hanya Dia yang mengetahuinya.
Dalam Hadis dijelaskan beberapa tanda-tanda Kiamat di antaranya, zaman terasa ringkas, amal shalih berkurang, kebakhilan merajalela, fitnah (maksiat) dinyatakan secara terang-terangan, dan banyak Al-haraj (pembunuhan). (HR Al-Bukhari No 637). Selain itu, menyebarnya berita bohong, munculnya fitnah wanita, fitnah harta, fitnah sesama muslim dan fitnah Dajjal. Semoga Allah melindungi kita dari perkara ini.
Dalam satu riwayat, Rasulullah SAW pernah berpesan ketika fitnah bertebaran. Berikut sabda beliau:
حُذَيْفَةَ بْنَ الْيَمَانِ يَقُولُا كَانَ النَّاسُ يَسْأَلُونَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ الْخَيْرِ وَكُنْتُ أَسْأَلُهُ عَنْ الشَّرِّ مَخَافَةَ أَنْ يُدْرِكَنِي فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّا كُنَّا فِي جَاهِلِيَّةٍ وَشَرٍّ فَجَاءَنَا اللَّهُ بِهَذَا الْخَيْرِ فَهَلْ بَعْدَ هَذَا الْخَيْرِ شَرٌّ قَالَ نَعَمْ فَقُلْتُ هَلْ بَعْدَ ذَلِكَ الشَّرِّ مِنْ خَيْرٍ قَالَ نَعَمْ وَفِيهِ دَخَنٌ قُلْتُ وَمَا دَخَنُهُ قَالَ قَوْمٌ يَسْتَنُّونَ بِغَيْرِ سُنَّتِي وَيَهْدُونَ بِغَيْرِ هَدْيِي تَعْرِفُ مِنْهُمْ وَتُنْكِرُ فَقُلْتُ هَلْ بَعْدَ ذَلِكَ الْخَيْرِ مِنْ شَرٍّ قَالَ نَعَمْ دُعَاةٌ عَلَى أَبْوَابِ جَهَنَّمَ مَنْ أَجَابَهُمْ إِلَيْهَا قَذَفُوهُ فِيهَا فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ صِفْهُمْ لَنَا قَالَ نَعَمْ قَوْمٌ مِنْ جِلْدَتِنَا وَيَتَكَلَّمُونَ بِأَلْسِنَتِنَا قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ فَمَا تَرَى إِنْ أَدْرَكَنِي ذَلِكَ قَالَ تَلْزَمُ جَمَاعَةَ الْمُسْلِمِينَ وَإِمَامَهُمْ فَقُلْتُ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ لَهُمْ جَمَاعَةٌ وَلَا إِمَامٌ قَالَ فَاعْتَزِلْ تِلْكَ الْفِرَقَ كُلَّهَا وَلَوْ أَنْ تَعَضَّ عَلَى أَصْلِ شَجَرَةٍ حَتَّى يُدْرِكَكَ الْمَوْتُ وَأَنْتَ عَلَى ذَلِكَ
Hudzaifah bin Yaman radhiyallahu 'anhu berkata, "Biasanya orang-orang bertanya kepada Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam tentang kebajikan. Namun saya justru bertanya kepada beliau tentang kejahatan (kuburukan), karena saya khawatir akan menimpaku. Lalu saya bertanya, "Wahai Rasulullah! Kami dahulu berada dalam kejahilan dan kejahatan, karena itu Allah Ta'ala menurunkan kebaikan (agama) ini kepada kami. Mungkinkah sesudah ini timbul lagi kejahatan?" Beliau menjawab: "Ya." Saya bertanya lagi, "Apakah setelah itu ada lagi kebaikan?" Beliau menjawab: "Ya, akan tetapi ada cacatnya! saya bertanya, "Apa cacatnya?"
Beliau bersabda: "(Akan muncul) Kaum yang mengamalkan sunnah selain dari sunnahku, dan memimpin tanpa hidayahku, kamu tahu mereka tapi kamu ingkari." Saya bertanya lagi, "Apakah setelah itu akan ada kejahatan lagi?" Jawab beliau: "Ya. Yaitu orang-orang yang menyeru menuju neraka Jahannam, barangsiapa memenuhi seruannya maka ia akan dilemparkan ke dalam neraka itu." Maka saya bertanya lagi, "Wahai Rasulullah! Tunjukanlah kepada kami ciri-ciri mereka."
Beliau menjawab: "Baik. Kulit mereka seperti kulit kita dan berbicara dengan bahasa kita." Aku bertanya lagi, "Wahai Rasulullah, bagaimana petunjuk Anda seandainya saya menemui hal yang demikian?" Jawab beliau: "Tetaplah kamu bersama jama'ah kaum muslimin dan imam (pemimpin) mereka." Saya bertanya lagi, "Jika tidak ada jama'ah dan imam?" beliau menjawab: "Tinggalkan semua kelompok meskipun kamu menggigit akar kayu sampai ajal menjemput, dan kamu masih tetap pada pendirianmu." (HR Muslim No 3434)
Berikut 5 Amalan Peneguh Hati pada zaman penuh fitnah:
1. Menyibukkan diri dengan Al-Qur'an Mulia
Orang yang menyibukkan dirinya dengan Al-Qur'an Karim, membacanya dan merenungi maknanya maka Allah akan meneguhkan hatinya.
كَذَٰلِكَ لِنُثَبِّتَ بِهِۦ فُؤَادَكَ ۖ وَرَتَّلْنَٰهُ تَرْتِيلًا
Artinya: "Demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacanya secara tartil (teratur dan benar)." (Surat Al-Furqan ayat 32)
2. Membaca Siroh dan Kisah-kisah para Nabi
Membaca siroh atau perjalanan hidup para Nabi dapat meneguhkan hati dan iman sebagaiman firman Allah berikut:
وَكُلًّا نَّقُصُّ عَلَيْكَ مِنْ أَنۢبَآءِ ٱلرُّسُلِ مَا نُثَبِّتُ بِهِۦ فُؤَادَكَ ۚ
Artinya: "Dan semua kisah dari rasul-rasul Kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang dengannya Kami teguhkan hatimu." (Surat Hud ayat 120)
3. Beramal dengan Ilmu
Amalan berikutnya mengamalkan apa yang diketahui. Berikut firman Allah:
وَلَوْ أَنَّهُمْ فَعَلُوا۟ مَا يُوعَظُونَ بِهِۦ لَكَانَ خَيْرًا لَّهُمْ وَأَشَدَّ تَثْبِيتًا
Artinya: "Dan sesungguhnya kalau mereka melaksanakan pelajaran yang diberikan kepada mereka, tentulah hal yang demikian itu lebih baik bagi mereka dan lebih menguatkan (iman mereka)." (Surat An-Nisa ayat 66)
4. Berdoa
Rasulullah SAW pernah bersabda: "Berlindunglah kalian kepada Allah dari segala fitnah, baik yang tampak ataupun yang tersembunyi." (HR Muslim 2867). Salah satu doa yang diajarkan beliau: