Kumpulan Artikel: Nafkah

Gus Baha mengatakan suami yang bekerja membuat suami mulia dan diangkat derajatnya oleh Taala dalam keluarga, karena dirinya memenuhi tanggung jawab untuk bekerja mencari nafkah.

Para ulama dari generasi salafus shalih (ulama terdahulu) sangat bersemangat dalam mencari nafkah. Karena mereka memahami mencari nafkah adalah sumber mendapatkan rezeki yang halal dan berkah dari Allah Subhanahu wa Taala.

Dalam Islam, memenuhi nafkah keluarga merupakan kewajiban seorang suami. Melalui lisan Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam, Allah Taala telah menjelaskan tentang keutamaan memberi nafkah kepada keluarga.

Seorang wanita muslimah yang hendak memilih pasangan idaman, boleh menetapkan satu kriteria penting, yakni calon suami punya kemampuan memberi nafkah secara baik.

Dalam Islam ditegaskan bahwa suami memiliki tanggung jawab utama dalam keluarga Yakni menanggung nafkah istri dan anak-anaknya. Suami harus bekerja keras dalam pekekrjaannya karena mempunyai tanggungan keluarga.

Bekerja mencari nafkah yang halal termasuk ibadah mulia apalgi diniatkan karena Allah. Imam Al-Ghazali membagi tiga jenis manusia dalam mencari nafkah.

Merawat anak sendirian, tentu saja bukan hal yang mudah, bahkan sangat berat jika dilakukan oleh seorang istri sendirian. Maka dari itu, jika seorang wanita atau janda tersebut berkenan untuk menikah kembali agar ada yang memberi nafkah sang anak, hal itu diperbolehkan.

Allah Subhanahu wa Taala telah memberikan beberapa kelebihan kepada laki-laki yang tidak dimiliki perempuan. Maka dari itu sepantasnya laki-laki yang harus menafkahi keluarga mereka.

Bekerja mencari nafkah adalah sunnatullah dan para Nabi juga melakukan hal serupa. Berikut tiga profesi pekerjaan terbaik menurut Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.

Dalam Islam, bekerja membanting tulang mencari nafkah yang halal untuk kebutuhan keluarga merupakan ibadah yang bernilai sangat tinggi. bahkan ada banyak kebaikan dari ikhtiar mencari nafkah halal ini.

Kisah berikut bisa jadi pelajaran berharga bagi kita terutama bagi para istri. Betapa tabiat seorang istri sangat mempengaruhi cara suami dalam mencari nafkah.

Hukum suami tidak menafkahi istri dalam islam adalah dosa, terlebih lagi jika suami tidak mau bekerja dengan alasan malas atau tidak ada alasan syari yang mendukungnya

Hukum suami lebih mementingkan keluarganya daripada istrinya terus menjadi perbincangan. Para Ulama sepakat tentang kewajiban menafkahi kedua orangtua yang miskin.

Sungguh beruntung orang yang tangannya dicium oleh Rasulullah. Inilah sahabat yang tangannya dicium oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.

Amalan ringan ini sangat mudah dilakukan oleh seorang suami. Sayangnya jarang sekali diamalkan, bahkan cenderung diabaikan. Padahal jika dilakukan dengan istiqamah, akan ada pahala untuk para suami.

Seorang suami memiliki kewajiban nafkah kepada istri dan anak-anaknya. Ia juga berkewajiban menafkahi orang tuanya. Namun, setelah menikah, seorang lelaki harus bisa bersikap adil dan bijak terhadap istrinya dan terhadap orangtuanya. Lantas mana yang harus didahulukan?

Bekerja untuk menghindari kemiskinan dan kefakikan adalah termasuk ibadah. Bahkan jika diniatkan untuk Allah dan menafkahi keluarga maka ia termasuk Jihad Fi Sabilillah.

Di sebagian kalangan masyarakat masih ada yang merendahkan status seorang janda. Bahkan dengan tanpa adab dan akhlak, sebagian masyarakat kerap melecehkan janda.

Salah satu sifat istri yang saleha adalah tidak menyulitkan suami dengan nafkah. Artinya, sang istri tidak berlebih-lebihan meminta nafkah kepada suaminya diluar batas kemampuan suami.

Tidaklah Allah Azza wa Jalla memerintahkan satu perkara, melainkan perkara itu pasti dicintai-Nya dan memiliki keutamaan di sisi-Nya serta membawa kebaikan bagi para hamba. Termasuk masalah memenuhi nafkah keluarga.