QS. Fussilat Ayat 12
Sungguh, Tuhanmu (adalah) Allah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa. (al-A'raf/7: 54)
Diterangkan juga bahwa Allah menghiasi langit dengan bintang-bintang yang gemerlapan. Ada bintang yang bercahaya sendiri dan ada pula yang menerima pantulan cahaya dari bintang yang lain. Oleh karena itu, cahaya bintang-bintang itu terlihat tidak sama. Ketidaksamaan cahaya bintang-bintang itu menimbulkan keindahan yang tiada taranya.
Allah menjadikan pada tiap-tiap langit sesuatu yang diperlukan, sesuai dengan hikmah dan sunah-Nya. Seperti adanya memberi tarik pada tiap-tiap planet dan menjadikannya berjalan pada garis edarnya, sehingga planet-planet itu tidak akan jatuh dan berbenturan antara yang satu dengan yang lain. Untuk setiap planet itu ditetapkan tugas-tugas tertentu, sesuai dengan keadaan dan sifatnya, seperti tugas bulan tidak sama dengan tugas matahari, karena kejadian keduanya berlainan.
Semua yang diterangkan itu merupakan ciptaan Allah, Tuhan Yang Mahakuasa, dan mereka harus tunduk kepada ketetapan-Nya. Tidak ada satu pun dari ciptaan Allah yang menyimpang dari ketetapan-Nya. Dia mengetahui keadaan makhluk yang diciptakan-Nya itu, baik yang halus maupun yang kasar, baik yang nyata maupun yang tersembunyi.
Surat Fushshilat terdiri atas 54 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Al Mu'min. Dinamai Fushshilat (yang dijelaskan) karena ada hubungannya dengan perkataan Fushshilat yang terdapat pada permulaan surat ini yang berarti yang dijelaskan. Maksudnya ayat-ayatnya diperinci dengan jelas tentang hukum-hukum, keimanan, janji dan ancaman, budi pekerti, kisah, dan sebagainya. Dinamai juga dengan Haa Miim dan As Sajdah karena surat ini dimulai dengan Haa Miim dan dalam surat ini terdapat ayat Sajdah.
Ahmad Al-Badawi dituduh menyebarkan agama Kristen oleh orang Islam ia pun ditolak oleh orang Kristen karena tak mau menerima dogma-dogma Kristen secara harafiah. Ia pendiri tarekat Badawi Mesir.
Hukum tajwid Surat Yasin ayat 16-18 penting dipelajari kaum muslim. Tak sekadar menambah ilmu atau pengetahuan, namun juga ditujukan agar nantinya tidak keliru saat membacanya.
Pada saat Daulah Mamalik berkuasa di Mesir, Sultan Baybars menjadikan kota Mesir sebagai arena kegiatan para ilmuwan dalam berbagai disiplin ilmu pengetahuan, sehingga berkembangkanlah ilmu pengetahuan di Mesir.
Dalam surat ke-107, termaktub dalam Al-Quran, Allah mengkritik orang-orang yang rajin melakukan ibadah salat lima waktu, namun tidak peduli terhadap perbaikan nasib mereka yang terpinggir, terasing, menderita dan tertindas.
Ali Al-Shahbuni dalam kitabnya mengatakan: Mereka yang mengikuti di sini dhamir kepada kelompok, yakni orang-orang dari Ahli kitab, dan mereka itu adalah kaum Yahudi.