QS. Al-A’raf Ayat 184
Sekiranya mereka bersedia merenungkan hal yang demikian, tentulah nampak bagi mereka kebenaran, dan tidaklah keluar dari mulut mereka tuduhan bahwa Nabi Muhammad itu orang gila. Dia adalah sahabat mereka semenjak kecil, sedikit pun tidak ada tanda-tanda gila padanya sebagaimana mereka saksikan sendiri dalam perkembangan hidupnya. Allah menceritakan dalam Al-Quran tentang tuduhan mereka itu dengan firmannya:
"Maka tidakkah mereka menghayati firman (Allah), atau adakah telah datang kepada mereka apa yang tidak pernah datang kepada nenek-moyang mereka terdahulu? Ataukah mereka tidak mengenal Rasul mereka (Muhammad), karena itu mereka mengingkarinya? Atau mereka berkata: "Orang itu (Muhammad) gila." Padahal, dia telah datang membawa kebenaran kepada mereka, tetapi kebanyakan mereka membenci kebenaran." (al-Muminun/23: 68-69-70)
Firman Allah swt:
Dan Mereka berkata, "Wahai orang yang kepadanya diturunkan Al-Quran, sesungguhnya engkau (Muhammad) benar-benar orang gila." (al-Hijr/15:6)
Tuduhan gila kepada Nabi Muhammad oleh orang kafir Mekah itu sebenarnya sudah menjadi kebiasaan orang-orang kafir zaman dahulu kepada Nabi-nabi mereka, seperti Nabi Nuh, Nabi Musa, dan lain-lainnya.
Firman Allah swt:
Demikianlah setiap kali seorang rasul yang datang kepada orang-orang yang sebelum mereka, mereka (kaumnya) pasti mengatakan, "Dia itu pesihir atau orang gila." (adz-dzariyat/51: 52)
Sesungguhnya Nabi Muhammad, bukanlah orang gila, tetapi beliau adalah seorang Rasul, seorang yang menyampaikan peringatan kepada manusia tentang azab dan penderitaan yang akan mereka alami jika ingkar kepada Allah dan menolak agama-Nya. Nabi Muhammad hanya memberi nasihat kepada mereka, bahwa kebahagiaan dunia dan akhirat, baik untuk pribadi ataupun masyarakat hanyalah dicapai dengan agama yang dibawanya.
Surat Al A'raaf yang berjumlah 206 ayat termasuk golongan surat Makkiyah, diturunkan sebelum turunnya surat Al An'aam dan termasuk golongan surat Assab 'uththiwaal (tujuh surat yang panjang). Dinamakan Al A'raaf karena perkataan Al A'raaf terdapat dalam ayat 46 yang mengemukakan tentang keadaan orang-orang yang berada di atas Al A'raaf yaitu: tempat yang tertinggi di batas surga dan neraka.
Bacaan selawat asyghil pertama kali dicetuskan oleh Jafar bin Muhammad bin Ali Zainal Abidin bin Husain bin Ali Al-Murtadlo. Kata asyghil, dalam bahasa Arab berarti sibuk.
Bacaan doa agar tidak hujan bisa diamalkan jika turunnya hujan justru merugikan diri kita. Doa ini dikenal juga sebagai doa agar dihindarkan dari hujan yang merusak.
Surat Al Araf ayat 1-20 memberikan berbagai kandungan penting, mulai dari pengingat akan kebesaran Allah hingga panduan menjalani kehidupan yang penuh makna.
Ahmad Al-Badawi dituduh menyebarkan agama Kristen oleh orang Islam ia pun ditolak oleh orang Kristen karena tak mau menerima dogma-dogma Kristen secara harafiah. Ia pendiri tarekat Badawi Mesir.
Hukum tajwid Surat Yasin ayat 16-18 penting dipelajari kaum muslim. Tak sekadar menambah ilmu atau pengetahuan, namun juga ditujukan agar nantinya tidak keliru saat membacanya.