QS. Nuh Ayat 23

وَ قَالُوۡا لَا تَذَرُنَّ اٰلِهَتَكُمۡ وَلَا تَذَرُنَّ وَدًّا وَّلَا سُوَاعًا  ۙ وَّ لَا يَغُوۡثَ وَيَعُوۡقَ وَنَسۡرًا‌
Wa qooluu laa tazarunna aalihatakum wa laa tazarunna Waddanw wa laa Suwaa'anw wa laa Yaghuusa wa Ya'uuqa wa Nasraa
Dan mereka berkata, "Jangan sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) tuhan-tuhan kamu dan jangan pula sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) Wadd, dan jangan pula Suw±‘, Yagµ£, Ya‘µq dan Nasr."
Juz ke-29
Tafsir
Dan mere-ka memprovokasi masyarakat dengan berkata, Jangan sekali-kali kamu meninggalkan penyembahan tuhan-tuhan kamu dan untuk menegaskan larangannya itu mereka menyebut satu demi satu tuhan-tuhan yang mereka sembah sambil lebih tegas lagi menyatakan jangan pula sekali-kali kamu meninggalkan penyembahan Wadd, dan jangan pula Suwa‘, Yagùš, Ya‘ùq dan Nasr. Itu semua adalah nama-nama berhala yang terbesar pada kabilah-kabilah kaum Nuh, yang semula nama-nama orang saleh.
Pembesar-pembesar umat Nabi Nuh meminta kaumnya agar tidak meninggalkan tuhan-tuhan yang telah disembah nenek moyang mereka dahulu. Mereka disuruh untuk tetap menyembah berhala-berhala mereka yaitu, wadd, suwa', yuguts, ya'uq dan nasr.

Kelima berhala tersebut merupakan berhala yang paling dihormati di antara sekian banyak berhala kabilah-kabilah kaum Nuh. Masing-masing kabilah juga mempunyai berhala-berhala sendiri yang berbeda-beda satu sama lain. Dari sinilah para ulama berpendapat bahwa agama syirik mulai berkembang pada zaman Nabi Nuh. Sebelumnya, yaitu pada masa Nabi Adam dan Idris, belum ada keyakinan syirik ataupun penyembahan berhala.

Penyembahan kepada banyak berhala itu kemudian turun kepada bangsa Arab. Oleh karena itu, bangsa Arab juga memiliki berhala-berhala yang dinamai dengan nama-nama yang pernah dipakai oleh umat Nuh.

Menurut riwayat al-Bukhari, Ibnu al-Mundhir, dan Ibnu Mardawaih dari Ibnu 'Abbas bahwa ia berkata, "Kemudian berhala-berhala itu pindah kepada bangsa Arab, maka Wadd menjadi berhala kabilah Kalb, Suwa' menjadi berhala kabilah Hudhail, Yaguts menjadi berhala kabilah Murad yang kemudian berpindah kepada kabilah Guthaif; Ya'uq menjadi berhala kabilah Hamdan, dan Nasr menjadi adalah nama berhala kabilah Himyar."

Di samping itu, juga terdapat berhala-berhala selain tersebut dalam ayat di atas yang disembah oleh umat Nuh, yang kemudian berpindah pula kepada bangsa Arab, seperti al-Lat, berhala kaum tsaqif di tha'if; al-'Uzza, berhala kabilah Sulaim, Gathfan, dan Jusyam; Manah, berhala kabilah Khuza'ah di Qudaid; Asaf, Na'ilah, dan Hubal, berhala-berhala yang disembah penduduk Mekah. Hubal adalah berhala yang terbesar dan teragung, menurut mereka, yang diletakkan di atas Ka'bah. Berhala-berhala itu mereka buat sendiri untuk disembah.

Perpindahan berhala-berhala itu dari bangsa-bangsa lain ke bangsa Arab seperti diisyaratkan oleh riwayat di atas menunjukkan bahwa ajaran monoteisme yang dibawa oleh Nabi Muhammad berlaku atau bersifat universal. Ajaran itu tidak hanya untuk bangsa Arab, tetapi juga untuk bangsa-bangsa lain.
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Nuh
Surat ini terdiri atas 28 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyah, diturunkan sesudah surat An Nahl. Dinamakan dengan surat Nuh karena surat ini seluruhnya menjelaskan da'wah dan doa Nabi Nuh a.s.