QS. Al-Baqarah Ayat 110-120
-
وَاَقِيۡمُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتُوا الزَّکٰوةَ ؕ وَمَا تُقَدِّمُوۡا لِاَنۡفُسِكُمۡ مِّنۡ خَيۡرٍ تَجِدُوۡهُ عِنۡدَ اللّٰهِ ؕ اِنَّ اللّٰهَ بِمَا تَعۡمَلُوۡنَ بَصِيۡرٌWa aqiimus salaata wa aatuz zakaah; wa maa tuqaddimuu li anfusikum min khairin tajiduuhu 'indal laah; innal laaha bimaa ta'maluuna basiir110. Dan laksanakanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Dan segala kebaikan yang kamu kerjakan untuk dirimu, kamu akan mendapatkannya (pahala) di sisi Allah. Sungguh, Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.Juz ke-1 tafsir ayat ke-110
-
وَقَالُوۡا لَنۡ يَّدۡخُلَ الۡجَـنَّةَ اِلَّا مَنۡ كَانَ هُوۡدًا اَوۡ نَصٰرٰىؕ تِلۡكَ اَمَانِيُّهُمۡؕ قُلۡ هَاتُوۡا بُرۡهَانَکُمۡ اِنۡ کُنۡتُمۡ صٰدِقِيۡنَWa qooluu lai yadkhulal jannata illaa man kaana Huudan aw Nasaaraa; tilka ammniyyuhum; qul haatuu burhaa nakum in kuntum saadiqiin111. Dan mereka (Yahudi dan Nasrani) berkata, "Tidak akan masuk surga kecuali orang Yahudi atau Nasrani." Itu (hanya) angan-angan mereka. Katakanlah, "Tunjukkan bukti kebenaranmu jika kamu orang yang benar."Juz ke-1 tafsir ayat ke-111
-
بَلٰى مَنۡ اَسۡلَمَ وَجۡهَهٗ لِلّٰهِ وَهُوَ مُحۡسِنٌ فَلَهٗۤ اَجۡرُهٗ عِنۡدَ رَبِّهٖ وَلَا خَوۡفٌ عَلَيۡهِمۡ وَلَا هُمۡ يَحۡزَنُوۡنَBalaa man aslama wajhahuu lillaahi wa huwa muhsinun falahuuu ajruhuu 'inda rabbihii wa laa khawfun 'alaihim wa laa hum yahzanuun112. Tidak! Barangsiapa menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah, dan dia berbuat baik, dia mendapat pahala di sisi Tuhannya dan tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati.Juz ke-1 tafsir ayat ke-112
-
وَقَالَتِ الۡيَهُوۡدُ لَـيۡسَتِ النَّصٰرٰى عَلٰى شَىۡءٍ وَّقَالَتِ النَّصٰرٰى لَـيۡسَتِ الۡيَهُوۡدُ عَلٰى شَىۡءٍۙ وَّهُمۡ يَتۡلُوۡنَ الۡكِتٰبَؕ كَذٰلِكَ قَالَ الَّذِيۡنَ لَا يَعۡلَمُوۡنَ مِثۡلَ قَوۡلِهِمۡۚ فَاللّٰهُ يَحۡكُمُ بَيۡنَهُمۡ يَوۡمَ الۡقِيٰمَةِ فِيۡمَا كَانُوۡا فِيۡهِ يَخۡتَلِفُوۡنَWa qoolatil Yahuudu laisatin Nasaaraa 'alaa shai'inw-wa qoolatin Nasaaraaa laisatil Yahuudu 'alaa shai'inw'wa hum yatluunal Kitaab; kazaalika qoolal laziina la ya'lamuuna misla qawlihim Yawmal Qiyaamati fiimaa kaanuu fiihi yakhtalifuun113. Dan orang Yahudi berkata, "Orang Nasrani itu tidak memiliki sesuatu (pegangan)," dan orang-orang Nasrani (juga) berkata, "Orang-orang Yahudi tidak memiliki sesuatu (pegangan)," padahal mereka membaca Kitab. Demikian pula orang-orang yang tidak berilmu, berkata seperti ucapan mereka itu. Maka Allah akan mengadili mereka pada hari Kiamat, tentang apa yang mereka perselisihkan.Juz ke-1 tafsir ayat ke-113
-
وَمَنۡ اَظۡلَمُ مِمَّنۡ مَّنَعَ مَسٰجِدَ اللّٰهِ اَنۡ يُّذۡكَرَ فِيۡهَا اسۡمُهٗ وَسَعٰـى فِىۡ خَرَابِهَا ؕ اُولٰٓٮِٕكَ مَا كَانَ لَهُمۡ اَنۡ يَّدۡخُلُوۡهَآ اِلَّا خَآٮِٕفِيۡنَ ؕ لَهُمۡ فِى الدُّنۡيَا خِزۡىٌ وَّلَهُمۡ فِى الۡاٰخِرَةِ عَذَابٌ عَظِيۡمٌWa man azlamu mimmam-mana'a masaajidal laahi ai-yuzkara fiihas muhuu wa sa'aa fii kharaabihaaa; ulaaa'ika maa kaana lahum ai yadkhuluuhaaa illaa khaaa''fiin; lahum fiddunyaa khizyunw wa lahum fil aakhirati 'azaabun 'aziim114. Dan siapakah yang lebih zhalim daripada orang yang melarang di dalam masjid-masjid Allah untuk menyebut nama-Nya, dan berusaha merobohkannya? Mereka itu tidak pantas memasukinya kecuali dengan rasa takut (kepada Allah). Mereka mendapat kehinaan di dunia dan di akhirat mendapat azab yang berat.Juz ke-1 tafsir ayat ke-114
-
وَلِلّٰهِ الۡمَشۡرِقُ وَالۡمَغۡرِبُ ۚ فَاَيۡنَمَا تُوَلُّوۡا فَثَمَّ وَجۡهُ اللّٰهِؕ اِنَّ اللّٰهَ وَاسِعٌ عَلِيۡمٌWa lillaahil mashriqu walmaghrib; fa aynamaa tuwalluu fasamma wajhullaah; innal laaha waasi'un Aliim115. Dan milik Allah timur dan barat. Kemanapun kamu menghadap di sanalah wajah Allah. Sungguh, Allah Mahaluas, Maha Mengetahui.Juz ke-1 tafsir ayat ke-115
-
وَقَالُوا اتَّخَذَ اللّٰهُ وَلَدًا ۙ سُبۡحٰنَهٗ ؕ بَل لَّهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضِؕ كُلٌّ لَّهٗ قَانِتُوۡنَWa qoolut takhazal laahu waladan subhaanahuu bal lahuu maa fis samaawaati wal ardi kullul lahuu qoonituun116. Dan mereka berkata, "Allah mempunyai anak." Mahasuci Allah, bahkan milik-Nyalah apa yang di langit dan di bumi. Semua tunduk kepada-Nya.Juz ke-1 tafsir ayat ke-116
-
بَدِيۡعُ السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضِؕ وَ اِذَا قَضٰٓى اَمۡرًا فَاِنَّمَا يَقُوۡلُ لَهٗ كُنۡ فَيَكُوۡنُBadrii'us samaawaati wal ardi wa izaa qadaaa amran fa innamaa yaquulu lahuu kun fayakuun117. (Allah) pencipta langit dan bumi. Apabila Dia hendak menetapkan sesuatu, Dia hanya berkata kepadanya, "Jadilah!" Maka jadilah sesuatu itu.Juz ke-1 tafsir ayat ke-117
-
وَقَالَ الَّذِيۡنَ لَا يَعۡلَمُوۡنَ لَوۡلَا يُكَلِّمُنَا اللّٰهُ اَوۡ تَاۡتِيۡنَآ اٰيَةٌ ؕ كَذٰلِكَ قَالَ الَّذِيۡنَ مِنۡ قَبۡلِهِمۡ مِّثۡلَ قَوۡلِهِمۡؕ تَشَابَهَتۡ قُلُوۡبُهُمۡؕ قَدۡ بَيَّنَّا الۡاٰيٰتِ لِقَوۡمٍ يُّوۡقِنُوۡنَWa qoolal laziina laa ya'lamuuna law laa yukallimunal laahu aw taatiinaaa aayah; kazaalika qoolal laziina min qablihim misla qawlihim; tashaabahat quluubuhum; qad baiyannal aayaati liqawminy yuuqinuun118. Dan orang-orang yang tidak mengetahui berkata, "Mengapa Allah tidak berbicara dengan kita atau datang tanda-tanda (kekuasaan-Nya) kepada kita?" Demikian pula orang-orang yang sebelum mereka telah berkata seperti ucapan mereka itu. Hati mereka serupa. Sesungguhnya telah Kami jelaskan tanda-tanda (kekuasaan Kami) kepada orang-orang yang yakin.Juz ke-1 tafsir ayat ke-118
-
اِنَّاۤ اَرۡسَلۡنٰكَ بِالۡحَـقِّ بَشِيۡرًا وَّنَذِيۡرًا ۙ وَّلَا تُسۡـَٔـلُ عَنۡ اَصۡحٰبِ الۡجَحِيۡمِInnaaa arsalnaaka bilhaqqi bashiiranw wa naziiranw wa laa tus'alu 'am Ashaabil Jahiim119. Sungguh, Kami telah mengutusmu (Muhammad) dengan kebenaran, sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan. Dan engkau tidak akan diminta (pertanggungjawaban) tentang penghuni-penghuni neraka.Juz ke-1 tafsir ayat ke-119
-
وَلَنۡ تَرۡضٰى عَنۡكَ الۡيَهُوۡدُ وَلَا النَّصٰرٰى حَتّٰى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمۡؕ قُلۡ اِنَّ هُدَى اللّٰهِ هُوَ الۡهُدٰىؕ وَلَٮِٕنِ اتَّبَعۡتَ اَهۡوَآءَهُمۡ بَعۡدَ الَّذِىۡ جَآءَكَ مِنَ الۡعِلۡمِۙ مَا لَـكَ مِنَ اللّٰهِ مِنۡ وَّلِىٍّ وَّلَا نَصِيۡرٍWa lan tardaa 'ankal Yahuudu wa lan Nasaaraa hattaa tattabi'a millatahum; qul inna hudal laahi huwalhudaa; wa la'init taba'ta ahwaaa'ahum ba'dal lazii jaaa'aka minal 'ilmimaa laka minal laahi minw waliyyinw wa laa nasiir120. Dan orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan rela kepadamu (Muhammad) sebelum engkau mengikuti agama mereka. Katakanlah, "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya)." Dan jika engkau mengikuti keinginan mereka setelah ilmu (kebenaran) sampai kepadamu, tidak akan ada bagimu pelindung dan penolong dari Allah.Juz ke-1 tafsir ayat ke-120
Apa saja larangan di bulan Rajab? Hal ini penting diketahui umat Islam, selain anjuran amalan yang dapat dilakukan pada bulan Rajab atau bulan yang termasuk bulan Haram (mulia) ini.
Bacaan niat puasa qadha (ganti) Ramadan penting untuk diketahui setiap Muslim. Terutama bagi yang masih memiliki utang puasa Ramadan di tahun sebelumnya.
Puasa di bulan Rajab diyakini memiliki keutamaan tersendiri dan dapat mendatangkan pahala yang besar, sebagaimana yang disebutkan dalam berbagai hadis.
Bacaan doa Istighfar Rajab lengkap arab, latin dan artinya ini penting diketahui umat muslim. Karena Bulan Rajab adalah bulan yang tepat untuk menebus dosa umat muslim.
Selamat datang bulan Rajab 1. 446 Hijriah, bulan haram yang penuh kemuliaan serta bulan awal untuk persiapan secara khusus menghadapi bulan Ramadan nanti