QS. Al-A’raf Ayat 170-180
-
وَالَّذِيۡنَ يُمَسِّكُوۡنَ بِالۡـكِتٰبِ وَاَقَامُوا الصَّلٰوةَ ؕ اِنَّا لَا نُضِيۡعُ اَجۡرَ الۡمُصۡلِحِيۡنَWallaziina yumas sikuuna bil Kitaabi wa aqoomus Salaata innaa laa nudii'uajral muslihiin170. Dan orang-orang yang berpegang teguh pada Kitab (Taurat) serta melaksanakan shalat, (akan diberi pahala). Sungguh, Kami tidak akan menghilangkan pahala orang-orang shalih.Juz ke-9 tafsir ayat ke-170
-
وَاِذۡ نَـتَقۡنَا الۡجَـبَلَ فَوۡقَهُمۡ كَاَنَّهٗ ظُلَّةٌ وَّظَنُّوۡۤا اَنَّهٗ وَاقِعٌ ۢ بِهِمۡ ۚ خُذُوۡا مَاۤ اٰتَيۡنٰكُمۡ بِقُوَّةٍ وَّاذۡكُرُوۡا مَا فِيۡهِ لَعَلَّكُمۡ تَتَّقُوۡنَWa iz nataqnal jabala fawqahum ka annahuu zullatunw wa zannuuu annahuu waaqi'um bihim khuzuu maaa aatainaakum biquwwatinw wazkuruu maa fiihi la'allakum tattaquun171. Dan (ingatlah) ketika Kami mengangkat gunung ke atas mereka, seakan-akan (gunung) itu naungan awan dan mereka yakin bahwa (gunung) itu akan jatuh menimpa mereka. (Dan Kami firmankan kepada mereka), "Peganglah dengan teguh apa yang telah Kami berikan kepadamu, serta ingatlah selalu (amalkanlah) apa yang tersebut di dalamnya agar kamu menjadi orang-orang bertakwa."Juz ke-9 tafsir ayat ke-171
-
وَ اِذۡ اَخَذَ رَبُّكَ مِنۡۢ بَنِىۡۤ اٰدَمَ مِنۡ ظُهُوۡرِهِمۡ ذُرِّيَّتَهُمۡ وَ اَشۡهَدَهُمۡ عَلٰٓى اَنۡفُسِهِمۡ ۚ اَلَسۡتُ بِرَبِّكُمۡ ؕ قَالُوۡا بَلٰى ۛۚ شَهِدۡنَا ۛۚ اَنۡ تَقُوۡلُوۡا يَوۡمَ الۡقِيٰمَةِ اِنَّا كُنَّا عَنۡ هٰذَا غٰفِلِيۡنَWa iz akhaza Rabbuka mim Baniii Aadama min zuhuurihim zurriyyatahum wa ash hadahum 'alaa anfusihim alastu bi Rabbikum qooluu balaa shahidnaaa; an taquuluu Yawmal Qiyaamati innaa kunnaa 'an haazaa ghaafiliin172. Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu mengeluarkan dari sulbi (tulang belakang) anak cucu Adam keturunan mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap roh mereka (seraya berfirman), "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab, "Betul (Engkau Tuhan kami), kami bersaksi." (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari Kiamat kamu tidak mengatakan, "Sesungguhnya ketika itu kami lengah terhadap ini."Juz ke-9 tafsir ayat ke-172
-
اَوۡ تَقُوۡلُوۡۤا اِنَّمَاۤ اَشۡرَكَ اٰبَآؤُنَا مِنۡ قَبۡلُ وَكُنَّا ذُرِّيَّةً مِّنۡۢ بَعۡدِهِمۡۚ اَفَتُهۡلِكُنَا بِمَا فَعَلَ الۡمُبۡطِلُوۡنَAw taquuluuu innamaaa ashraka aabaaa 'unaa min qablu wa kunnaa zurriyyatam mim ba'dihim afatuhlikunna bimaa fa'alal mubtiluun173. Atau agar kamu mengatakan, "Sesungguhnya nenek moyang kami telah mempersekutukan Tuhan sejak dahulu, sedang kami adalah keturunan yang (datang) setelah mereka. Maka apakah Engkau akan membinasakan kami karena perbuatan orang-orang (dahulu) yang sesat?"Juz ke-9 tafsir ayat ke-173
-
وَكَذٰلِكَ نُفَصِّلُ الۡاٰيٰتِ وَلَعَلَّهُمۡ يَرۡجِعُوۡنَWa kazaalika nufassihul Aayaati wa la'allahum yarji'uun174. Dan demikianlah Kami menjelaskan ayat-ayat itu, agar mereka kembali (kepada kebenaran).Juz ke-9 tafsir ayat ke-174
-
وَاتۡلُ عَلَيۡهِمۡ نَبَاَ الَّذِىۡۤ اٰتَيۡنٰهُ اٰيٰتِنَا فَانْسَلَخَ مِنۡهَا فَاَتۡبَعَهُ الشَّيۡطٰنُ فَكَانَ مِنَ الۡغٰوِيۡنَWatlu 'alaihim naba allaziii aatainaahu Aayaatinaa fansalakha minhaa fa atba'a hush Shaytaano fakaana minal ghaawiin175. Dan bacakanlah (Muhammad) kepada mereka, berita orang yang telah Kami berikan ayat-ayat Kami kepadanya, kemudian dia melepaskan diri dari ayat-ayat itu, lalu dia diikuti oleh setan (sampai dia tergoda), maka jadilah dia termasuk orang yang sesat.Juz ke-9 tafsir ayat ke-175
-
وَلَوۡ شِئۡنَا لَرَفَعۡنٰهُ بِهَا وَلٰـكِنَّهٗۤ اَخۡلَدَ اِلَى الۡاَرۡضِ وَاتَّبَعَ هَوٰٮهُ ۚ فَمَثَلُهٗ كَمَثَلِ الۡـكَلۡبِ ۚ اِنۡ تَحۡمِلۡ عَلَيۡهِ يَلۡهَثۡ اَوۡ تَتۡرُكۡهُ يَلۡهَث ؕ ذٰ لِكَ مَثَلُ الۡقَوۡمِ الَّذِيۡنَ كَذَّبُوۡا بِاٰيٰتِنَا ۚ فَاقۡصُصِ الۡقَصَصَ لَعَلَّهُمۡ يَتَفَكَّرُوۡنَWa lau syi'na larafa'nahu biha wa lakinnahu akhlada ilal-ardi wattaba'a hawah(u), fa masaluhu kamasalil-kalb(i), in tahmil 'alaihi yalhas au tatrukuhu yalhas, zalika masalul-qaumil-lazina kazzabu bi'ayatina, faqsusil-qasasa la'allahum yatafakkarun176. Dan sekiranya Kami menghendaki niscaya Kami tinggikan (derajat)nya dengan (ayat-ayat) itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan mengikuti keinginannya (yang rendah), maka perumpamaannya seperti anjing, jika kamu menghalaunya dijulurkan lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia menjulurkan lidahnya (juga). Demikianlah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah kisah-kisah itu agar mereka berpikir.Juz ke-9 tafsir ayat ke-176
-
سَآءَ مَثَلَاْ ۨالۡقَوۡمُ الَّذِيۡنَ كَذَّبُوۡا بِاٰيٰتِنَا وَاَنۡفُسَهُمۡ كَانُوۡا يَظۡلِمُوۡنَSaaa'a masalanil qawmul laziina kazzabuu bi Aayaatinaa wa anfusahum kaanuu yazlimuun177. Sangat buruk perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami; mereka menzhalimi diri sendiri.Juz ke-9 tafsir ayat ke-177
-
مَنۡ يَّهۡدِ اللّٰهُ فَهُوَ الۡمُهۡتَدِىۡۚ وَمَنۡ يُّضۡلِلۡ فَاُولٰۤٮِٕكَ هُمُ الۡخٰسِرُوۡنَmai yahdil laahu fa huwal muhtadii wa mai yudlil fa ulaaa'ika humul khaasiruun178. Barangsiapa diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk; dan barangsiapa disesatkan Allah, maka merekalah orang-orang yang rugi.Juz ke-9 tafsir ayat ke-178
-
وَلَـقَدۡ ذَرَاۡنَا لِجَـهَنَّمَ كَثِيۡرًا مِّنَ الۡجِنِّ وَالۡاِنۡسِ ۖ لَهُمۡ قُلُوۡبٌ لَّا يَفۡقَهُوۡنَ بِهَا وَلَهُمۡ اَعۡيُنٌ لَّا يُبۡصِرُوۡنَ بِهَا وَلَهُمۡ اٰذَانٌ لَّا يَسۡمَعُوۡنَ بِهَا ؕ اُولٰۤٮِٕكَ كَالۡاَنۡعَامِ بَلۡ هُمۡ اَضَلُّ ؕ اُولٰۤٮِٕكَ هُمُ الۡغٰفِلُوۡنَWa laqad zaraanaa li jahannama kasiiram minal jinni wal insi lahum quluubul laa yafqahuuna bihaa wa lahum a'yunul laa yubisiruuna bihaa wa lahum aazaanul laa yasma'uuna bihaa; ulaaa'ika kal an'aami bal hum adall; ulaaa'ika humul ghaafiluun179. Dan sungguh, akan Kami isi neraka Jahanam banyak dari kalangan jin dan manusia. Mereka memiliki hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka memiliki mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengarkan (ayat-ayat Allah). Mereka seperti hewan ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lengah.Juz ke-9 tafsir ayat ke-179
-
وَلِلّٰهِ الۡاَسۡمَآءُ الۡحُسۡنٰى فَادۡعُوۡهُ بِهَا ۖ وَذَرُوا الَّذِيۡنَ يُلۡحِدُوۡنَ فِىۡۤ اَسۡمَآٮِٕهٖ ؕ سَيُجۡزَوۡنَ مَا كَانُوۡا يَعۡمَلُوۡنَWa lillaahil Asmaaa 'ul Husnaa fad'uuhu bihaa wa zarul laziina yulhiduuna fiii Asmaaa'ih; sa yujzawna maa kaanuu ya'maluun180. Dan Allah memiliki Asma'ul-Husna (nama-nama yang terbaik), maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebutnya Asma'ul-Husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyalahartikan nama-nama-Nya. Mereka kelak akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.Juz ke-9 tafsir ayat ke-180
Islam telah menawarkan amalan-amalan yang dapat memperpanjang umur. Ada 4 amal saleh yang manakala ia dilazimi dengan baik, akan berbuah mendapatkan umur panjang.
Bagaimana cara berdoa untuk arwah yang sudah meninggal? Pertanyaan ini mungkin pernah terlintas di benak sebagian umat Muslim yang ingin mendoakan keluarga atau kenalannya yang sudah berpulang.
Kemunculan Dajjal akan menjadi tanda terbesar menjelang hari akhir atau kiamat. Kemunculannya akan menyebarkan fitnah terbesar dan terberat bagi umat manusia.
Tajwid Surat An - Nur ayat 9 penting untuk dipelajari bagi umat Muslim, untuk meminimalisir kesalahan saat membacanya dan untuk menambah pengetahuan.
Hati-hati bagi para suami, karena ternyata ada sikap yang dibenci Allah bahkan menjadi dosa yang tidak terampuni. Sikap suami seperti apa itu?